Timurpos.co.id – Surabaya – Zainol Fahmi memproduksi dan menjual obat-obatan herbal secara online di marketplace dari rumahnya di Jalan Pulo Tegalsari, Wonokromo. Obat-obatan itu diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun, obat-obatan itu ternyata belum mengantongi izin dari BPOM. Senin, (26/12/2022).
Lihat Juga : Obat Bekas Pasien RS Nasional Hospital Diperjualbelikan
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nunung Nurhaini dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dalam dakwaannya menyatakan, terdakwa Zainol dengan dibantu seorang karyawannya, Lelik Faricha memproduksi obat-obatan herbal itu secara herbal di rumah Zainol yang dinamai Toko FBB.
“Obat-obatan herbal tersebut diproduksi dengan menggunakan alat-alat di antaranya berupa mangkok, plastik kecil, alat cangkang kapsul baru, botol, stiker dan lain-lain,” ujar jaksa Nunung saat membacakan surat dakwaan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Zainol mengemas ulang obat-obatan yang merupakan produksi Tiens Syariah tersebut. Produk-produk itu diganti cangkang kapsul baru. “Cangkang yang telah diganti itu kemudian dipacking lagi ke botol-botol dan ditempeli stiker milik Toko FBB milik terdakwa dengan mencantumkan merek, logo halal, aturan pakai dan kegunaan obat herbal serta isi kandungannya,” katanya.
Obat-obatan itu dijual secara online dengan harga Rp. 25 ribu hingga Rp. 115 ribu. Dari penjualan obat itu, terdakwa Zainol mendapat keuntungan Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per bulan. Jaksa Nunung mendakwa Zainol dengan Pasal 106 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang telah diubah sesuai Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Terdakwa dianggap telah memproduksi dan menjual obat-obatan itu tanpa izin edar.
Lihat Juga : Obat Bekas Pasien RS Nasional Hospital Diperjualbelikan
Pengacara terdakwa, Dedy Tri Mahendra mengakui perbuatan kliennya yang menjual obat-obatan tanpa mengantongi izin edar dari BPOM. “Terdakwa awalnya mencoba-coba dan diedarkan melalui online. Ada respon dari pembeli sehingga diedarkan sampai sekarang,” kata Dedy. (TiO)