Surabaya, Timurpos.co.id – Kawasan Jalan Tunjungan yang belakang dijuluki ‘Malioboro-nya Surabaya’, terjadi insiden mengerikan pada Minggu (14/1). Dua laki-laki sedang duduk di depan toko sepatu tiba-tiba diserang sekolompok orang tak dikenal. Sejumlah saksi di lokasi mengatakan kelompok penyerang kalangan anak muda dan berjumlah sekitar 100 orang.
Eko Prasetyo, adalah sopir ambulans yang telah menolong dua korban. Satu korban usia 21 tahun asal Jombang, dan satunya lagi usia 19 tahun asal Ngagel. Dua-duanya harus menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo karena mengalami luka di bagian kepala.
“Dua korban ini kepalanya berdarah. Seperti kena pukulan benda knakel atau cincin akik, soalnya lukanya lumayan dalam. Dari dua korban itu, satu orang handphonenya disartok (dijarah),” ujar Eko.
Eko sempat bertanya kronologi kejadian kepada dua korban. Mereka mulanya duduk di kursi yang tersedia di trotoar. Sekitar pukul 23.00 WIB, mereka melihat dari arah Siola sekelompok anak muda mengendarai seperti sepeda motor, selayaknya orang konvoi sambil menggeber-geber gas motor.
Dua korban ini semula tenang-tenang saja mengganggap hal itu biasa. Dikira hanya kumpulan anak muda yang hobi modifikasi sepeda motor sedang menikmati malam Kota Surabaya. Tak disangka, kelompok tersebut berhenti di depan korban.
Kelompok penyerang kemudian mengatakan kalau tidak terima kepada korban. Alasannya korban ini memandangi mereka. Seketika itu, ada 10 orang memukuli korban hingga dua korban ini tergeletak di depan toko sepatu.
“Kelompok penyerang kemudian pergi,” ucap Eko.
Selang 10 menit menolong dua korban, Eko mendapat laporan ada kerusuhan di depan kantor Gubernur Suryo. Dua laki-laki yang sedang jalan di penderitaan tiba-tiba diserang kelompok orang tak dikenal. Korban dipukuli hingga tersungkur di trotoar, setelah itu kelompok penyerang pergi sambil menggeber-geber gas sepeda motor.
Kejadian tidak berhenti di sini. Senin (15/1), sekira pukul 1 rupanya insiden serupa juga terjadi di depan Grand City Mall. Tepatnya di jalan persimpangan jalan yang bisa mengarah ke arah Delta dan Gubeng dihajar sekelompok anak muda.
Diketahui tiga kejadian tersebut semuanya masuk di Kecamatan Genteng. Kapolsek Genteng Kapolsek Genteng Surabaya Kompol Bayu Halim Nugroho ketika dikonfirmasi mengatakan sedang menyelidiki kasus ini. Ada indikasi para pelaku pengeroyokan merupakan anggota kelompok silat.
“Tapi dari luar Surabaya. Sebab Tim Respati ketika membantu membubarkan massa bergerak ke arah Waru,” ucapnya.
Sampai sekarang tak ada satu pun pelaku yang tertangkap polisi. Dwi salah seorang warga Genteng mengaku gemas mendengar kawasannya dibok-obok sekumpulan anak muda menyerang warga secara random. Polisi diharapkan bisa segera menangkap para pelaku.
“Malam itu ada saksi yang merekam kejadian dengan kamera handphone. Rekamannya cukup jelas, harusnya polisi bisa segera menangkap,” harapnya. Tok