Timurposjatim.com – ECOTON kembali menggelar pameran bahaya plastik Brantas XOXO di kota Kediri. Pameran ini terselenggara selama 3 hari yaitu 17,18,19 maret 2022. Berlokasi di halaman kantor kelurahan tempurejo, pameran ini memiliki beberapa stand antara lain, stand laboratorium mikroplastik, stand zero waste, instalasi lorong botol plastik, galeri foto dan pohon harapan.Jumat (18/03/2022).
Selama pelaksanaan pameran masyarakat bisa datang gratis, tapi ada yang berbeda karena Ketua TP PKK Kota Kediri ibu Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar atau yang mempunyai panggilan bunda Fey juga hadir sekaligus membuka pameran Brantas XOXO ini, dalam sambutanya bunda Fey mewanti-wanti agar masyarakat kota kediri segera mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai karena akan berakhir di TPA dan bikin penuh.
Lihat juga: Ecoton Gelar Pameran Edukasi Bahaya Plastik Di Gunung Anjasmoro
“kita harus membawa tas kain jika belanja dan membawa botol minuman sendiri, agar upaya seperti itu dilakukan setiap hari dan terus menerus akan membantu mengurangi beban sampah kota Kediri” hematnya.
Di temui dalam tempat yang sama, kepala DLHKP Kota Kediri Mohamad Anang Kurniawan berpendapat sangat penting melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah untuk mengurangi beban di TPA,sekaligus sebagai penekanan pemerintah kepada masyarakat dan seluruh stakeholders agar mengurangi plastik sekali pakai” katanya.
Anang juga mengapresiasi ECOTON sudah menggelar pameran ini agar masyarakat bisa mengetahui bahaya plastik dan berharap bisa mulai menguranginya. Dan program Zero Waste Cities di Tempurejo, Kota Kediri bisa terealisasi segera.
Koordinator Pameran Brantas XOXO, Firly Mas’ulatul Janah mengatakan, pameran Brantas XOXO cukup menarik perhatian masyarakat. Baik ibu-ibu PKK, siswa sekolah, mulai dari SD dan SMP, bahkan banyak juga dari guru dan mahasiswa.
Para ibu-ibu tersebut ingin tau terkait bahaya plastik sekali pakai yang mencemari sungai Brantas. Mereka penasaran cara melihat mikroplastik dan bahaya mikroplastik bagi kesehatan. Serta penasaran merasakan belanja kebutuhan rumah tangga seperti minyak, sabun, pembersih lantai, kecap, saos, popok dan lain-lain tanpa bungkus plastik.
Lihat juga: Trimurti Senior High School Surabaya Terapkan Virtual Reality Learning
“Banyak pengunjung yang takjub dengan pameran bahaya plastik ini, dan memang kami berusaha mengajak mereka untuk mencintai lingkungan serta kita bisa tahu bagaimana pengelolaan sampah yang benar, sekaligus kita ajak untuk mengurangi sampah plastik dengan cara membawa tas dan mengurangi botol,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, kondisi pencemaran sampah plastik di sungai-sungai Jawa Timur sudah tidak ada toleransi lagi, masyarakat seenaknya membuang sampah ke aliran sungai Brantas,setidaknya ada seribu lebih lokasi timbunan sampah sepanjang kali Brantas, 55 persen berupa sampah plastik sekali pakai yang akan terpecah menjadi mikroplastik.
Firly mengungkapkan, untuk membangun instalasi lorong botol plastik membutuhkan 3544 botol plastik sekali pakai yang mereka pungut dari Kali Brantas di Jombang, Kali Wonokromo di Surabaya, kali Marmoyo di Mojokerto, kali pelayaran di Sidoarjo dan sampah plastik dari kegiatan pembersihan pohon-pohon Kali brantas yang terjerat sampah plastik.
Bunda Fey menambahkan bahwa pameran seperti ini juga cocok diselenggarakan digelar di tengah kota, di taman kota, di sekolah-sekolah karena pameran sangat baik dan menarik dengan durasi yang lebih panjang. (TIO)