Timur Pos

Pesta Rakyat Durian Singgasana ,SPI Ingin Gandeng UMKM

Timurposjatim.com -Menyambut tahun baru 2022, Sahabat Polisi Indonesia (SPI) adakan Pesta Rakyat Durian Nusantara di Hotel Singgasana, Jalan Golf 1 Surabaya, Dukuh Pakis Surabaya, Jum’at (24/12/2021).

Kali ini acara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh dengan memotong tali menandakan simbol acara dibuka resmi.

Saat ditemui wartawan, Fonda mengatakan akan tetap mengembangkan sayap-sayap SPI di Indonesia, terutama diwilayah Jawa timur.

“Pengen cepat berdiri disetiap daerah di Jawa timur ada 38 daerah ya. Yang kami butuh tugas extra kami butuh orang-orang yang loyal mencintai polri untuk mengembang SPI. Kami juga gak mungkin menghianati polisi,” katanya disela-sela kegiatan tersebut.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang positif untuk UMKM Indonesia. “Kegiatan ini harus kita adakan sesering kali, untuk meningkatkan perekonomian Indonesia,” tambah Fonda.

Menanggapi, uang operasional atau gaji Kepolisian Republik (RI) dalam tingkat bawah, ia berharap supaya pemerintah bisa menaikkan di tahun depan.

“Kita sebagai SPI bertugas untuk penjelasan terhadap masyarakat, yang jelek bukan Polisinya tapi oknumnya. Bayangkan kalau diindonesia gak ada polisi, polisi itu penting.

Dan operasional gaji polisi harus naik ditahun depan. Saya rasa Pemerintah lebih paham ya,” pungkasnya.

Sementara, Ketua DPC Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Kota Surabaya, Ni Luh Komang Ayu mengatakan bahwa seluruh Indonesia kemarin berdampak pandemic.

“Ini kan para petani-petani Indonesia, karena saya sendiri juga di salah satu organisasi yang mendukung penuh untuk UMKM Jawa timur. Disini juga sahabat polisi Indonesia, prioritas utama adalah meningkatkan anggota saya yang punya UMKM, sebenarnya ini salah satunya adalah dari anggota-anggota kami yang memiliki beberapa kebun durian,” kata Ayu.

“Kita di sini pesta durian memprioritaskan seluruh durian dari seluruh Nusantara perkebunan Indonesia. Kita sahabat Indonesia benar-benar mensupport penuh untuk teman-teman UMKM, sama-sama menjual dagangannya di tempat ini. Jadi ini bukan politik ya,” Tambahnya.

“Acara tersebut berlangsung selama 6 bulan di Singgasana Hotel Surabaya, untuk pesta rakyat. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran SPI Jakarta untuk mendukung penuh acara ini,” pungkasnya Sedangkan dalam kegiatan tersebut, General Manager Hotel Singgasana Surabaya, Buddy Guntur Iriansyah pertama yang diadakan di hotel singgasana.

“Acara ini kita lakukan kerjasama Dengan Sahabat Polisi, untuk selamatan pandemic kemarin. Kita banyak mengalami keterbatasan kegiatan-kegiatan. Dengan ini jualan kita bisa terangkat dan yang kedua menempatkan durian sebagai kelas yang tersendiri,” ungkap Guntur.

Menurutnya Guntur buah durian adalah raja buah-buahan yang cocok ditaruh di singgasana. “Saya taruh di singgasana pasti punya tempat. Sambil menikmati suasana dan makan durian. Ini adalah lokasi baru pertama kali makan durian dihotel singgasana,” pungkas Guntur(Tio)

Anita Wijaya Terpidana Penipuan 2,5 Miliar Digulung Tim Tabur Kejari Surabaya

Timurposjatim.com – Tim Tangkap Buronan (Tabur) gabungan Seksi Pidana Umum dan Seksi Intelijen Kejari Surabaya berhasil menangkap untuk dilakukan eksekusi Anita Wijaya, terpidana penipuan data nasabah asuransi senilai 2,5 milyar pada hari Kamis malam 23 Desember 2021 di Rumah orangtuanya di Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Khristiya Lutfiasandhi, SH., MH., Kasi Intel Kejari Surabaya, bahwa Tim memperoleh informasi keberadaan terpidana di rumah orang tuanya di Sidoarjo.

Setelah dilaporkan kepada Kajari Surabaya, Tim bergerak menuju lokasi dimaksud namun terpidana ternyata sudah berpindah lokasi.

“Tim mendatangi rumah orang tua terpidana, namun ternyata sudah berpindah tempat. Dan Tim kembali melakukan pencarian di sekitar lokasi” ujar Khristiya.Jumat (24/12/2021).

Upaya pencarian Tim membuahkan hasil. Sekitar kurang lebih 2 jam menyisir sekitar lokasi, terpidana ditemukan bersembunyi di rumah kerabatnya di Perumahan Larangan Mega Asri Sidoarjo.

“Terpidana sempat tidak koorperatif dengan mengunci pintu dari dalam. Tim lalu berinisiatif memutus aliran listrik ke dalam rumah. Sehingga akhirnya terpidana menyerah setelah menunggu beberapa waktu dan selanjutnya segera dibawa ke Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong untuk menjalani pidana badan selama 2 (dua) tahun sesuai putusan Mahkamah Agung RI No. 661/K/Pid/2021” tambah Kasi Intelijen.

Seperti diketahui sebelumnya, Anita Wijaya dilaporkan oleh Tho Ratna Listiyani karena menjadi korban penipuan data nasabah asuransi senilai 2,5 milyar dengan modus terpidana akan memberikan data nasabah HSBC cabang Manyar dan mencari nasabah asuransi dengan target 30 milyar.

Namun sebelumnya terpidana meminta korban memberikan uang 2,5 milyar untuk membayar hutang, membeli mobil dan keperluan pribadinya.

Setelah korban memberikan uang, ternyata terpidana tidak dapat mencapai target nasabah asuransi sehingga korban merasa dirugikan dan melaporkannya kepada pihak kepolisian.(Tio)

Jempol Masrid One Tambaksari Sukses

Timurposjatim.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya berkolaborasi dengan Kecamatan Tambaksari melakukan kegiatan Jemput Bola Masyarakat Tambaksari Tertib Administrasi Kependudukan Number One (Jempol Masrid One) di Jalan Lebak Asri Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Kecamatan Tambaksari ditunjuk oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai Role model untuk kegiatan Masrid One untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait administrasi Kependudukan.

Camat Tambaksari Surabaya Drs.Ridwan Mubarun.,M.Si menyapaikan,bahwa kegiatan Jempol Masrid One untuk membantu warga dalam  pengurusan data warga antara lain Akte kelahiran, Akte kematian, pembuatan KIA, perubahan status, perbaruan e-KTP, pindah masuk antar kecamatan, perubahan alamat tempat tinggal.

“Ternyata warga antusias untuk melakukan pengurusan dokumen kependudukan dan perbaikan, kami disini dibantu petugas Administrasi dari Dispidukcapil Kota Surabaya dan Petugas dari Kelurahan Gading,”Kata Camat Tambaksari Surabaya.Jumat 24/12/2021).

Ia menambahkan dari data yang kami terima untuk pelayanan administrasi Kependudukan ada 30  Akte kelahiran, 23 Cetak Kartu Keluarga (KK) , 7 Kartu Indentitas Anak (KIA)  Buah dan Perubahan Kartu Keluarga ada 7 serta Legalisir Kartu Keluarga ada 3  dengan Total ada 70 layanan Masrid One di Lebak Timur Asri RT 06 RW 10 Kelurahan Gading.

“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan  tetap menjaga Protokol Kesehatan,”Tambah  Camat Tambaksari Ridwan suka berolahraga bersepeda.

Untuk diketahui kegiatan Jempol Masrid One di Kecamatan Tambaksari  sebagai bentuk giat proaktif atau jemput bola dari Dinas Kependudukan dan catatan Sipil sebagai pelayanan kepada warga masyarakat yg belum memiliki KTP maupun KK dan mempermudah masyarakat dalam pembuatan administrasi kependudukan.(Tio)

Edi Rudiyanto Dan Samsul Muarif Dikirim Ke RS Jiwa Menur  Jalani Rehabilitasi

Timurposjatim.com – Edi Rudiyanto bin Samsul Muarif dan M.Alfarisi bin Suham di putus bersalah turut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyalahgunakan narkotika dengan pidana penjara masing – masing selama 4 (empat) Bulan serta Rehabilitasi Medis selama 3 (tiga) Bulan bulan di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur di Surabaya oleh Ketua Majelis Hakim Suparno di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Jumat (24/12/2021).

Ketua Majelis Hakim Suparno saat pembacaan amar putusan mengatakan, bahwa kedua terdakwa terbukti bersalah melakukan Penyalahgunaan Narkotika dan menjatuhkan Pidana Penjara masing-masing 4 Bulan serta menjalini Rehabilitasi medis selama 3 Bulan di Rumah Sakit Jiwa Menur.

“Terhadap terdakwa diputus dengan Pidana Penjara selama 4 bulan serta direhabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya,”Kata Hakim Suparno di PN Surabaya.

Putusan tersebut sama dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulfikar dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya yang menyatakan bahwa terdakwa Edi Rudiyanto dan terdakwa M.Alfarisi terbukti bersalah melakukan tindak pidana “penyalahgunaan narkotika golongan 1 bukan tanaman jenis sabu untuk diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 127 ayat 1 huruf (a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Menghukum terdakwa Edi Rudiyanto dan M.Alfarisi dengan pidana penjara selama 4 bulan, menyatakan kedua terdakwa menjalani rehabilitasi,”Kata JPU Sulfikar saat membacakan surat tuntutan di Ruang Cakra PN Surabaya.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan JPU Pada hari Selasa tanggal 07 September 2021 sekira jam 19.00 wib terdakwa Edi Rudiyanto dan M.Alfarisi sepakat mengkonsumsi sabu di depan hotel Kemajuan jalan KH.Mansyur Surabaya.

Kedua terdakwa patungan masing masing 50 ribu, terkumpul 100 ribu, dan menuju ke gang Jati Purwo untuk m embeli sabu, setelah menunggu sekitar 15 menit, seseorang tak dikenal datang memberikan sabu 1 poket seharga 100 ribu.Selanjutnya keduanya menuju di depan hotel Kemajuan.
Sekitar pukul 19.30 wib, kedua terdakwa ditangkap oleh saksi Tjatur Prasongko dan saksi Sonny Wahyu anggota kepolisian.Dilakukan penggeledahan ditemukan sabu 0,16 gram, dijalan sempat dibuang terdakwa Alfarisi.

Atas Perbuatannya kedua terdakwa didakwa oleh JPU Sulfikar dengan Pasal 112 Ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika jo. Pasal 55 Ayat (1) KUHP.(Tio) 

Pemuda Mabuk Bikin Rusuh Dimassa Warga

Timurposjatim.com – Pemuda  warga Keputih Surbaya akibat mabuk-mabukan bersama temannya dan Rusuh di Jalan Dinoyo Lor Surabaya,berujung ricuh dengan Warga setempat.Kamis (23/12/2021).

Adanya kejadian tersebut Solihah salah satu warga adanya kerusuhan pada Kamis 23 Desember 2021 sekitar pukul 18.00 WIB  melaporkan ke pihak berwajib dikarenakan panik dikarenakan adanya peristiwa tersebut.adanya Laporan tersebut Tim Odong-Odong Linmas Rek langsung ke lokasi bergabung dengan Praja Tegalsari, Kasatgas & BKO Kel Keputran dan PMI Kota Surabaya dengan melakukan pengamanan terhadap pemuda yang terkana amukan massa.

“Kami lakukan penenangan terhadap VN (21) yang sulit dikendalikan  dan sempat mengalami kesulitan dalam proses menenangkan pemuda tersebut  , namun akhirnya korban bersedia dibawa ke Polsek Tegalsari dengan menggunakan Unit Patroli Praja Tegalsari dan juga didampingi oleh teman se suku,”Kata  salah satu Petugas.

Ia menambahkan kemudian kami bawa ke Polsek Tegalsari  Surabaya dan awalnya Pemuda mabuk itu bisa ditenangkan namun
kembali mengamuk hingga meresahkan pengendara yang melintas dengan memukul kaca mobil sehingga diambil tindakan pemborgolan.”Pemuda tersebut di borgol oleh Petugas,”Katanya.

Untuk diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun Media Peristiwa ini bermula Valen yang berkunjung ke rumah temannya (Kos-kosan)di daerah Dinoyo Surabaya melakukan minum-minuman keras sehingga mengundang perhatian warga.Warga yang mulai geram dengan kelakuan mereka melakukan pengeroyokan dan ada salah satu warga yang mengunakan kayu.(Tio)

Kedua Terdakwa Diputus Bersalah Melanggar Pasal 195 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Masih Mikir

Timurposjatim.com – Bernadya Anisah Krismaningtyas dan M. Yunus Efendi  pidana dua tahun penjara. Keduanya diputus bersalah melangar Pasal 195 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan oleh Ketua Majelis Hakim Martin Ginting di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Kamis (23/12/2021).

Ketua Majelis Hakim Martin Ginting membacakan amar putusan mengatakan, bahwa  kedua terdakwa terbukti bersalah melangar Pasal 195 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan sesuai dengan dakawaan JPU dan menjatuhkan Pidana Penjara masing-masing terhadap terdakwa.

“Terhadap terdakwa Bernadya Anisah Krismaningtyas dengan Pidana Penjara 1 tahun dan 4 bulan serta denda Rp.100 juta subsider 1 bulan kurungan dan terhadap terdakwa M. Yunus Efendi dengan Pidana Penjara selama 1 tahun dan 2 bulan serta denda Rp.100 juta subsider 1 bulan kurungan,”kata Hakim Martin Ginting di Ruang Candra PN Surabaya.

Atas putusan tersebut kedua terdakwa menyatakan pikir-pikir.”masih Pikir-pikir yang mulia,”saut kedua terdakwa melalui sambungan Telecomfrem.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan Bernadya yang bekerja sebagai petugas jaga Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit swasta bekerjasama dengan Yogi Agung Prima Wardana yang bekerja sebagai petugas Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya untuk memperjualbelikan darah. Bernadya berperan mencari pasien calon penerima donor.

Setelah mendapat calon penerima donor, perempuan ini menghubungi Yogi untuk menyiapkan calon pendonor. Bernadya juga mengunggah informasi di media sosial seolah-olah sebagai keluarga pasien calon penerima donor untuk mendapatkan pendonor. Sedangkan Yunus berperan membantu Yogi mengarahkan calon pendonor darah di PMI.

Atas Perbuatannya JPU Bunari mendakwa tdengan Pasal Pasal 195 Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.(Tio) 

Agustinus Wijaya Tipu PT.Sari Sarana Kimiatama Sekitar Rp.2,7 Milaar

Timurposjatim.com – Agustinus Wijaya diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Winarko dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkait Pekara Penipuan yang merugikan PT Sari Sarana Kimiatama sekitar Rp.2,7 milaar yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Tatas Prihyantono di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Kamis (23/12/2021).

JPU Winarko saat pembacaan surat dakawaan menyapaikan,bahwa terdakwa sebagai Direktur CV Arta Nusa Jaya yang beralamat di Jalan Kedinding Tengah Jaya I No. 66 Tanah Kali Kedinding, Kenjeran Kota Surabaya melakukan pemesanan barang Pada tahun 2012 ke PT Sari Sarana Kimiatama yang bergerak dalam bidang Distributor bahan Kimia yang berkedudukan di Wisma SSK, jalan Daan Mogot KM 11, Kedaung Kaliangke, Cengkareng, Jakarta Barat dan alamat kantor Surabaya di Pakuwon Center Lt 21-08 jalan Embong Malang 1-3 Surabaya dengan gudang yang beralamat di jalan Raya Taman No 26 Sepanjang Sidoarjo.

“Terdakwa menghubungi Sherly Octaviany Sales Marketing PT.Sari Sarana Kimiatama untuk pesanan bahan kimia berupa Polyol, Toluen De Isosianet (TDI), Karadol SP, Cosmos 29 dari CV Arta Nusa Jaya tersebut disepakati pemesanan pembelian dengan cara mengirimkan Purchase order melalui fax / email PT Sari Sarana Kimiatama dan pembayarannya dilakukan lunas dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah barang diterima atau sejak tanggal invoice dikeluarkan,”Kata JPU Wirnako di hadapan Majelis Hakim di Ruang Candra PN Surabaya.

Bahwa pada bulan September 2017 sampai dengan Maret 2018, terdakwa selaku Direktur CV Arta Nusa Jaya melakukan pemesanan barang (Purchase Order) berupa Polyol kepada PT Sari Sarana Kimiatama dengan total sebanyak 333 Drum dan 1 pail sesuai dengan Surat Jalan yang ada selanjutya dalam melakukan melakukan pemesanan barang kepada PT Sari Sarana Kimiatama tersebut, terdakwa mengirimkan Purchase Order ke Fax/email dan juga mengirimkan melalui Whatsapp Sherly  mengatakan  “ak mau pesen, tolong di acc ya, nanti masalah pembayaran seperti biasanya, pasti bayar pakek Bilyet Giro sesuai jangka waktu yang sudah disepakati”.telah melakukan pembelian barang di PT Sari Sarana Kimiatama sejak tahun 2012 dan berjalan dengan lancar serta terdakwa juga mengatakan pasti akan membayar barang yang telah dipesan, maka pihak PT Sari Sarana Kimiatama memenuhi pesanan terdakwa selaku Direktur CV Arta Nusa Jaya tersebut.

Ia menambahkan,bahwa total barang yang telah dipesan oleh Terdakwa selaku Direktur CV Arta Nusa Jaya kepada PT Sari Sarana Kimiatama adalah sebanyak 333 drum dan 1 pail sesuai dengan Surat Jalan yang ada selanjutnya total invoice atas barang yang dipesan oleh terdakwa adalah sebesar Rp 2.762.037.113,- kemudian atas Bilyet Giro yang yang telah dibayarkan tersebut, setelah jangka waktu pembayaran yang telah disepakati yaitu 2 bulan setelah dilakukan pengkliringan atau pemindah bukuan ternyata ditolak oleh Bank dengan alasan Saldo tidak cukup sesuai dengan Surat Keterangan Penolakan dari Bank.

“Bahwa atas kejadian tersebut, PT Sari Sarana Kimiatama mengalami kerugian sebesar Rp 2.762.037.113 dan terhadap terdakwa didakwa dengan Pasal 378 KUHP,”Tambah JPU Winarko
Sebelum menutup Persidangan Ketua Majelis Hakim menanyakan kepada terdakwa maupun Penasehat hukumnya terkait dakwaan JPU apakah ada keberatan atau mengajukan Eksepsi.

“Kami tidak mengajukan Eksepsi ,”Kata Surono selalu penasehat hukum terdakwa.(Tio) 

Emas Curian PT.IGS  Dilebur Oleh Handoko (DPO)

Timurposjatim.com – Sidang lanjutan pekara Pengelapan 7 batang Emas dengan berat Totalnya 7 Kg dengan terdakwa Djoni kembali digelar dengan agenda pemeriksaan terdakwa yang dipimpin oleh ketua Majelis Hakim Tatas Prihyantono di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Kamis (23/12/2021).

Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sabetinia R.Paembonan  dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menanyakan kronologi pekara tersebut kepada terdakwa.

Djoni yang merupakan Pegawai dari PT. Indah Golden Signature (IGS) sebagai kurir untuk pengambilan dan pengiriman emas menyapaikan,Bahwa saat itu ada perintah dari perusahaan untuk mengambil emas di Toko Perhiasan Sumber Agung Pasar Atom.Setelah ada surat serah terima dan emas yang seharusnya di bawa ke perusahaan tapi dibawa lari.

“Emas saya bawa lari dan saat ditangakap Polisi yang 6 masih utuh dan 1 Kg sudah dipotong,”Katanya dihadapan Majelis Hakim di Ruang Candra PN Surabaya.

Selanjutnya Saksi Subhan menjelaskan bahwa saat itu Djoni meminta tolong untuk menjualkan Emas.Kemudian emas tersebut dibeli oleh Hendro seharga Rp.8 juta dengan berat 20 gram.
“Dan saya mendapatkan Komisi Rp.1 juta dari Hendro.

Disingung oleh JPU terkait apakah ada surat untuk emas tersebut dan sekarang dimana keberadaan emas yang dibeli Hendro.

“Saat itu Djoni bilangnya ada suratnya tetapi ngomong lagi bawa surat hilang dan emas ini merupakan warisan dari orang tuanya,”Kata Subhan.

Kedua terdakwa merasa menyesal, tidak akan mengulangi lagi serta belum pernah dihukum.

Selepas sidang JPU Sabetinia R.Paembonan disinggung terkait Status dari Handoko,”Handoko Daftar Pencarian Orang (DPO),”Tegas JPU di PN Surabaya.

Untuk diketahui ,bahwa Djoni memotong-motong emas batangan itu menjadi lebih kecil agar lebih mudah menjualnya.

Emas itu dipotong dengan grenda dan tang selanjutnya dijual ke Pasar Rungkut kurang lebih 10 gram yang laku Rp 8 juta. Potongan-potongan lain masing-masing seberat 20 gram dijual ke Subhan hingga totalnya semua yang sudah terjual 200 gram emas. Dari penjualan itu Djoni mendapat Rp 102,4 juta.

Sebanyak 65 juta digunakan untuk bayar utang. Lainnya sudah digunakan untuk sehari-hari. Hanya sisa Rp 7,5 juta saja.

Sementara itu, Paulus langsung melaporkan Djoni ke Polda Jatim. Tidak berselang lama, Djoni ditangkap di apartemen di Tangerang. “Emas saya sudah langsung diganti PT IGS. Dalam kasus ini yang dirugikan PT IGS,” ucap Paulus.

Djoni ditangkap bersama barang bukti enam batang emas yang masih utuh dan satu batang lagi yang sudah dipotong. Selain itu, peralatan untuk memotong emas juga disita polisi. PT IGS rugi hingga Rp 6 miliar.

Atas Perbuatannya JPU mendakwa terdakwa Djoni dengan Pasal 374 KUHP dengan Acaman Pidana Penjara maximal 5 Tahun dan Untuk Terdakwa Subhan didakwa dengan Pasal 480 oleh JPU Wahyu Hidayatullah dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.(Tio) 

Nusye Likumahua Bawa Kabur HP Teman Kencanya

Timurposjatim.com  – Nusye Likumahua berkenalan dengan Gita Fitria melalui aplikasi kencan Tantan. Setelah saling berkomunikasi secara maya di aplikasi tersebut, Nusye mengajak Gita bertemu di Royal Plaza. Keduanya jalan-jalan di mal tersebut pada Sabtu (18/9) lalu.

“Baru sekali itu bertemu. Dia ngajak saya makan di foodcourt,” ujar Gita saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya Kamis (23/12/2021).

Di sela obrolan saat makan, Nusye meminjam handphone Gita. Dia lantas pergi memesan makanan sembari membawa handphone teman perempuannya itu. Gita menunggu sendiri di meja makan. “Setelah saya tunggu, dia tidak datang-datang,” katanya.

Gita lantas melapor ke petugas keamanan mal. Dari rekaman CCTV yang dilihatnya, Nusye terlihat berjalan keluar mal. “Saya lihat wajahnya dia di CCTV sedang keluar mal,” katanya saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum Samsu J. Efendi, Perempuan itu kemudian melapor ke polisi.

Nusye berhasil ditangkap. Namun, handphone miliknya tidak kembali karena sudah dijual. “Handphone sudah saya jual online laku Rp 1,6 juta,” kata Nusye saat memberikan keterangan sebagai terdakwa.

Pria yang pernah dihukum di Manokwari, Papua karena kasus ilegal loging tahun lalu ini mengaku sengaja berkenalan dengan Gita untuk mengambil barangnya. “Iya saya ambil handphone-nya. Saya pinjam ke dia. Saya ambil dia tidak larang. Saya pergi pesan makan langsung keluar mal,” ujarnya.(Tio) 

Anisa Farida Pegawai Bank MCC Gelapkan Uang Nasabah

Timurposjatim.com – Anisa Farida Yuniarti Marketing Funding Bank MMC Cabang Jemur Sari Surabaya diseret di Pengadilan Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rakhmawati Utami lantaran  Gelapkan uang nasabah Bank MMC dengan agenda keterangan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Indira Sekar Ramadhani mengatakan,bahwa saat itu ditawari oleh terdakwa untuk membuka rekening di Bank MMC dan akan memberikan bonus berupa Cashback.Dan sebelumnya Mamaku juga sebagai nasabah.

Kemudian terdakwa datang kerumah untuk membuka rekening dan berjanji selesai 1-2 hari selesai
“Saya setor uang tunai Rp.150 juta kepada terdakwa dan mendapatkan Buku Tabungan Asli dari Bank MMC serta tertulis di buku tabungan yang atas Rp.300 ribu dan yang bawa Rp.150 juta,”kata Indira
Ia menambahkan saat ditanya uang Rp.300 kepada terdakwa ‘itu uang dari saya kerena kamu sudah membantu omzet’ katanya Anisa.Saat mau tak ambil uang ditabung ternyata tidak ada dan Pegawai bank saat itu bilang ini Pemasulan.

“Kalau Cashbacknya sudah diterima sebesar Rp.12 juta cuma ditransfer ke rekening bank lain oleh terdakwa,”Kata Indira yang juga karyawati salah satu Bank.

Sementara Erna Puji sudah menjadi nasabah terlebih dahulu dengan Program Tabungan yang sama sejak tahun 2016 dengan total yang di setorkan Rp.700 juta.Saat itu terdakwa menawarkan di kantor Dinas Perhubungan Kota Surabaya di Jalan Dukuh Menanggal Surabaya.

Dengan rincian pada tahun 2016 setor Rp.100 juta,tahun 2017 Rp.100 juta atas nama sendiri lalu pada tahun 2018 pakai nana anak saya sebesar Rp.250 juta dan atasnya yang terakhir pada tahun 2019 setor Rp.250 juta atas nama Bambang Pontjo.

“Dan dapat cash back dari Rp.100 juta sebesar Rp.8 juta 2 kali dan yang setor Rp.250 juta mendapatkan cash back sekitar Rp.30 juta sebanyak 2 kali.saat mau ambil di bulan Desember 2019 ternya tidak ada.
Lanjut ke saksi berikutnya Sishariyanto bersama istri menyampaikan hal sama dimana menabung ke Terdakwa sebesar Rp.200 juta tapi cuma ada Rp.500 ribu.

Atas keterangan saksi terdakwa tidak membatahnya,”iya benar yang mulia,”saut terdakwa melalui sambungan Vidio Call di ruang Sari 1 PN Surabaya.

Terpisah Pengacara terdakwa, Surono menyatakan, perkara ini menurutnya bukan kesalahan Anisa saja. Para nasabah juga salah karena tidak menabung sesuai standar operasional prosedur perbankan.

Di antaranya, membuka rekening tidak di kantor bank, menitipkan penyetoran uang tabungan ke Anisa tanpa langsung ke bank. “Nasabah tidak berurusan langsung denhan bank. Seharusnya semua proses dilakukan di bank. Ini karena kesepakatan para pihak saja,” kata Surono seusai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Rabu (22/12/2021).

Mengenai ke mana uang tabungan tersebut, Surono enggan menjelaskan. Dia hanya menyatakan akan membuktikan dalam persidangan. Selain itu, nasabah sebenarnya Erna. Menurut dia, Erna yang sudah kerap mendapat cashback, hadiah dan tarik tunai menabung lagi dengan atas nama ketiga nasabah tersebut.

“Erna lanjut lagi atas nama orang lain. Langsung dijadikan nasabah dengan produk sama. Misalnya Bambang Pontjo, dia hanya atas nama. Uang milik Erna. Tanda tangan yang tidak sama, Erna ternyata yang tanda tangan,” katanya
Atas Perbuatannya JPU mendakwa dengan Pasal 49 ayat (1) huruf a UU.RI.Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.(Tio)