Timur Pos

Tukang Pentung Dibacok Usman Efendi

Timurposjatim.com – Usman Efendi bin Sulima diseret di Pengadilan lantaran membacok dua bersaudara setelah menagih hutang oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dzulkifly Nento  dari Kejaksaan Negeri Surabaya yang dipimpin oleh Ketua Majelis I Gede Ngurah Partha di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Selasa (28/12/2021).

Dalam Sidang kali JPU mengadirkan saksi korban yakni Moch Firman dan Wawan.

Wawan mengatakan,bahwa saat itu bersama Firman (adiknya) dengan membawa petungan mendatangi Usman untuk menagih hutang.

“Saat itu Usman berada di atas motor lalu dipukul dengan pentungan,”Kata Wawan dihadapan Majelis Hakim di ruang Garuda 2 PN Surabaya melalui Vidio call.

Ia menambahkan Setalah itu terdakwa pulang dan kembali mendatangi dengan membawa cluit.

Disinggung apakah saksi tidak lari saat melihat terdakwa membawa clurit dan bagian mana saja yang  terkana bacokan, tanya JPU kepada para saksi.

“Gak sempat lari pak,terkena bacokan dibagian kepala dan tangan.Untuk Firman terkana dibagikan kepala , tangan dan punggungnya,”Kata Saksi.

Atas keterangan saksi terdakwa tidak membatahnya.

Lanjut Pemeriksaan terdakwa yang mana pada intinya terdakwa menyapaikan,bahwa saat itu mereka (Wawan dan Firman) telah melakukan pengeroyokan.

“Saya tidak terima dikeroyok maka pulang bawa clurit,”ujar Usman
Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan pada hari Kamis 23 September 2021 sekitar Pukul 21.30 WIB di depan Toko Sembako di Jalan Dinoyo Surabaya.berawal ketika saksi Moch Firman mengajak saksi Wawan Bin Dasimin untuk menemui terdakwa yang sedang duduk diatas sepeda motor sambil membawa balok dan pipa besi kemudian kedua saksi langsung memukul kepada terdakwa sehingga mengakibatkan terdakwa jatuh dari sepeda motor, merasa tersakiti terdakwa balik kerumah mengambil sebuah clurit kemudian menghampiri kedua saksi, tanpa berpikir lagi terdakwa mengayunkan clurit yang digenggamannya kepada saksi Wawan dan saksi Moch Firman.

Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi Wawan Bin Dasimin, mengalami Pada lengan Bawah Bagian Belakang ditemukan luka terbuka yang telah terjahit sebanyak 13 (tige belas) jahitan sebagaimana VISUM Et Repertum No. RM : 12.89.85.78 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dokter Abdul Aziz Spf pada RSUD SOETOMO Surabaya.

Selanjutnya saksi Moch Firman Mengalami luka terbuka pada kepala, punggung serta patah tulang terbuka jari tengah tangan kanan, putusnya pembuluh darah jari tengah dan urat otot jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking.

Atas Perbuatannya JPU mendakwa dengan Pasal 351 ayat 2 KUHPidana(Tio) 

Polsek Kenjeran Lakukan Restorative Justice

Timurposjatim.com – Polsek Kenjeran Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya melakukan Restorative Justice terkait pekara pencurian Sembako di Toko milik Nurul Fadilah di Jalan Tanah Merah Utara Surabaya.Senin (27/12/2021).

Penerapan Restorative Justice merupakan suatu bentuk Pendekatan yang ingin mengurangi kejahatan dengan menggelar pertemuan antara korban dan pelaku, terkadang juga bisa melibatkan para perwakilan masyarakat secara umum.

Dengan tujuan adalah untuk memberikan kesempatan kepada korban dan pelaku untuk saling bercerita mengenai apa yang terjadi agar bisa bermusyawarah untuk hal yang harus dilakukan oleh pelaku untuk menebus kejahatannya.

Danny Wijaya.SH.,MH mengatakan terkait apa yang dilakukan Kapolsek Kenjeran patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi Polsek- Polsek yang berada di Kota Surabaya dengan adanya Restorative Justice mengendapkan sisi kemanusiaan dan terutama telah menerapkan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomer 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana berdasarkan Keadilan Restoratif.

“Bahwa Tindak Pidana Pencurian yang kerugiannya dibawah Rp.2,5 juta tidak wajib dilakukan penahanan terhadap tersangka dengan syarat-syarat tertentu dan Perbuatannya tidak dilakukan berulang -ulang ,”Kata Danny Wijaya.SH.,MH
Ia menambahkan yang  tertuang di Peraturan Mahkamah Agung Nomer 2/2012 mengenai penyesuaian batasan Tindak Pidana Ringan.Bahwa Keputusan yang dilakukan Kapolsek Kenjeran melalui Kanit Reskrim Polsek Kenjeran merupakan bentuk edukasi hukum bagi penindakan pelaku Pidana tersebut.

“Keadilan restoratif juga merupakan suatu kerangka berfikir yang baru yang dapat digunakan dalam merespon suatu tindak pidana bagi penegak dan pekerja hukum di Indonesia,”Kata salah satu Pengacara yang mempunyai hobi memasak sea food.

Untuk diketahui Kapolsek Kenjeran Kompol Yudo Hariyono melalui  Kanitreskrim Polsek Kenjeran Iptu Suryadi mengungkapkan, pihak korban memaafkan perbuatan korban dan memilih mencabut laporan.

Korban merasa terenyuh karena tersangka tidak bisa makan. Suaminya kabur ke kota lain.

Polisi langsung mengambil tindakan terkait pencabutan tersebut. “Kami bebaskan demi kemanusiaan. Kami lakukan restorative justice untuk kasus ini,” kata Minggu  (26/12/2021) lalu.

Usai dimediasi, Suryadi lantas mengantarkan Subaidah untuk pulang menggunakan bus ke desanya di daerah Sampang. Sebelum pulang, Subaidah juga diberikan sembako dan uang untuk modal usaha selama di Sampang. “Saya beri uang untuk usaha, kasihan mas kan kelaparan Pelaku ini, tidak tahu suaminya kerja apa dan kondisi ekonominya juga ya minim. Jadi kita upayakan untuk Restorative Justice,” imbuhnya.

Ia berharap, kedepannya baik dirinya maupun anggota kepolisian yang lain bisa mengedepankan rasa kemanusiaan dan keadilan dalam menegakan hukum. “Ya alhamdulillah bisa selesai dengan baik, semoga kita semua dalam perlindungan Allah SWT,” pungkasnya.(Tio)

Abdul Aziz Ngaku Tertembak Di Polrestabes Surabaya

Timurposjatim.com – Chintya Rahayu Sari Dewi alias Edoh binti Didin dan Muhammad Abdul Aziz bin Errie Soedewo diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan dari Kejaksaan Negeri Surabaya dengan agenda keterangan saksi yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Khusaini di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Senin (27/12/2021).

Dari pantauan Timurposjatim.com. sidang kali ini agenda keterangan Penyidik dan dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa.

Sidang kali ini JPU mengadirkan saksi Heri penyidik dari Polrestabes Surabaya.

Terjadi perdebatan antara Penasehat hukum terdakwa dan saksi terkait adanya pengakuan terdakwa Muhammad Abdul Aziz adanya penembakan dirinya.”terkait penembakan,saya tidak tau,”tegas Hari melalui sambungan Vidio call di Ruang Tirta 1 PN Surabaya.

Dikarenakan Penasehat hukum terdakwa tidak mengajukan saksi meringankan maka sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa.

Lanjut Pemeriksaan Terdakwa yang mana untuk Chintya Rahayu Sari Dewi yang mana pada intinya mengakui kesalahannya, untuk terdakwa Muhammad Abdul Aziz mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sesuai keterangan di Persidangan.”Sesuai Keterangan di persidangan,”saut Abdul Aziz.

Mendengar keterangan terdakwa Majelis Hakim Khusaini memberikan peringatan kepada terdakwa terkait pencabutan di BAP apabila tidak dapat membuktikan alasannya justru menjadi bumerang.bagaimana perasaan para terdakwa terkait pekara tersebut tanya Majelis Hakim.

Chintya menjelaskan,bahwa mengakui kesalahannya ,sangat merasa bersalah dan menyesali yang mulia.Sementara terdakwa Abdul Aziz mengatakan, bahwa saya hanya mengantar yang mulia.

“Saya hanya mengantar Chintya yang Mulia,”kelit Abdul Aziz dihadapan Majelis Hakim.

Sementara terpisah Penasehat hukum terdakwa Dwi Oktorianto R ,disinggung terkait adanya Pencabutan BAP oleh terdakwa Abdul Aziz mengatakan,bahwa saat itu dilakukan penangkapan oleh anggota Reskoba Polrestabes terhadap terdakwa Abdul Aziz tidak ada perlawanan dan dari Keterangan terdakwa penembakan dilakukan Polrestabes Surabaya.

“Dan tidak tau siapa yang menembak kerena saat itu matanya tertutup dan langsung dibawa ke Rumah Sakit lalu dilakukan pemeriksaan.Dikarenakan merasa tertekan maka BAP dicabut,”kata Dwi Oktorianto R.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan berawal dari Chintya dihubungi oleh Acung (DPO) melalui WhatsApp untuk menerima 10 kg paket Sabu yang terbungkus teh cina warna hijau dari Medan yang dibawa oleh Calvin Aristiawan alias Alvin berkas terpisah untuk dikirim ke Boy (DPO) di Surabaya.

Selanjutnya Chintya mengajak Abdul Aziz sebagai Sopir  untuk mengantar paket Narkotika mengunakan mobil Toyota Camry D 1877 KT milik Chintya kepada Calvin Aristiawan dalam perjalanan Acung dan Boy menghubungi Chintya Narkotikanya diserahkan di Rest Area 725 A Tol Mojokerto – Surabaya.

Kedua terdakwa dijanjikan upah sebesar Rp.45 juta untuk Chintya dan Rp.10 Juta untuk Abdul Aziz.Pada Senin 26 April 2021 sekitar pukul 01.00 WIB Tim Satreskoba Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan terhadap para terdakwa dan saat dilakukan Pengeledahan ditemukan Barang Bukti sabu seberat 10 kg dibungkus teh hijau Cina didalam tas ransel di jok belakang mobil.

Bahwa sebelumnya terdakwa Chintya sudah 2 kali mengambil sabu Pada bulan Desember 2020 dengan berat 10 kg sabu terbungkus teh hijau Cina atas permintaan Ifan di Bandara Soekarno Hatta untuk di antar di Kranggan Surabaya dengan mendapatkan upah Rp.15 juta melalui transfer Bank BTPN dan Pada 27 Maret 2021 menerima sabu seberat 10 kg terbungkus teh hijau Cina di Bandara Soekarno Hatta atas permintaan Acung (DPO) untuk diantarkan di Hotel Oval Surabaya dengan mengendarai mobil Honda Jazz sewaan dengan terdakwa Abdul Aziz dengan upaya masing-masing untuk Chintya Rp.45 juta dan Abdul Aziz Rp.10 juta pembayaran secara tunai.

Atas Perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1
. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.(Tio) 

Kompak Bersama ILSC Latihan Menembak Di Polda Jatim

Timurposjatim.com – Komunitas Media Pengadilan dan Kejaksaan (KOMPAK) berkolaborasi dengan Indonesia Lawyers Shooting Club (ILSC) untuk mengadakan latihan menembak yang digelar di Lapangan Tembak Katjoeng Permadi Polda Jatim, Senin (27/12/2021).

Pendiri sekaligus Ketua ILSC, Andri Ermawan mengung kapkan, kegiatan ini digelar untuk menyalurkan kegiatan positif dan hobi dalam menembak.

“Kegiatan ini sangat positif, bisa membuat fokus agar tepat pada sasaran,” ujar Andri Ermawan kepada awak media, Senin (27/12/2021).

Andri Ermawan menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus memperkuat tali silaturrahmi dan mempererat persaudaraan dengan berbagai profesi Sementara itu ketua KOMPAK, Budi Mulyono menjelaskan kegiatan ini sebenarnya spontan tanpa ada rencana.

Tujuannya untuk mengisi kegiatan KOMPAK yang produktif di tengah tugasnya sebagai jurnalis.

“Harapannya ke depan kolaborasi ini bisa menghasilkan rangkaian kegiatan positif atau acara produktif lainnya, sekaligus menjalin silaturrahmi, semakin banyak teman, rezeki akan semakin lancar,” pungkas Budi Mulyono(Tio)

RHU Mokong Tak Bisa Bina Maka Binasakan

Timurposjatim.com – Cak Ali sekertaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ababil Surabaya, Angkat bicara terkait, Kisruh Rumah Hiburan Umum (RHU) Rasa Sayang Blue Fish Tegalsari Surabaya hingga adanya Penyegelan yang dilakukan oleh Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto.Senin (13/12/2021).

Cak Ali Sekertaris LSM  Ababil Surabaya mengatakan,Bahwa Tindakan Pemerintah Kota Surabaya dan Pihak Kepolisian sudah tepat dengan melakukan Penyegelan terhadap RHU Blue Fish Tegalsari Surabaya serta pelaku pemukulan terhadap anggota BPD Linmas Kota Surabaya juga sudah diamankan oleh Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya.

“Dan yang perlu diperhatikan untuk perizinan terhadap RHU perlu diperketat lagi dan pengawasannya harus dilakukan secara konsisten dan tidak pandang bulu,”kata Cak Ali.

Masih kata Cak Ali,Bahwa untuk Semua Rumah Hiburan Umum (RHU) Surabaya apabila sudah mendapatkan ijin agar diberikan pembinaan dan jikalau RHU tidak mengindahkan maka bisa dibinasakan saja.Gitu aja kok repot.

“Intinya Binasakan saja RHU yang mokong  Supaya Kota Surabaya tetap Kondusif dan apabila ada pelanggar jam operasional yang dilakukan oleh RHU sikat saja brow,”Tegas Cak Ali.

Untuk diketahui RHU Blue Fish Tegalsari Surabaya disegel oleh BPB Linmas kota Surabaya telah melakukan pelanggaran melebihi jam operasional sesuai aturan pada masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di kota Surabaya pada hari Senin,13 Desember 2021 lalu sekitar Pukul 02.30 WIB.

Setelah pemilk kafe Heri Koncoro mendatangi Lokasi yang disambut oleh Plt. Kasubid. Kewaspadaan Nasional pada Bakesbangpol Kota Surabaya Ir.Harry Asjtanto,MM dan Kasubid Pencegahan BPB Linmas Kota Surabaya Mudita Dhirawidaksa untuk meminta segara dibuka pintu gerbang.

Saat dibuka terjadi kericuhan yang mengakibatkan Hamid Anggota BPB Linmas Kota Surabaya luka-luka hingga dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Soewandi di Jalan Tambak Rejo Surabaya.

Setelah pemilk kafe Heri Koncoro mendatangi Lokasi yang disambut oleh Plt. Kasubid. Kewaspadaan Nasional pada Bakesbangpol Kota Surabaya Ir.Harry Asjtanto,MM dan Kasubid Pencegahan BPB Linmas Kota Surabaya Mudita Dhirawidaksa untuk meminta segara dibuka pintu gerbang.

Saat dibuka terjadi kericuhan yang mengakibatkan Hamid Anggota BPB Linmas Kota Surabaya luka-luka hingga dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Soewardi di Jalan Tambak Rejo Surabaya.

Atas insiden tersebut Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPB Linmas Kota Surabaya dilakukan Penyegelan terhadap Kafe Rasa Sayang Blue Fish Tegalsari Surabaya dan Melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya.(Tio)

Beli Sabu 10 Poket Andri Wijaya Teracam Pidana Penjara Minimal 4 Tahun

Timurposjatim.com – Andri Wijaya diseret di pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan dari Kejaksaan Negeri Surabaya terkait pekara kepemilikan 9 Poket sabu yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Martin Ginting di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Senin (27/12/2021).

Dalam Pantauan Timurposjatim.com Sidang dengan Agenda pembacaan Dakwaan, Keterangan saksi penangkapan dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa dikeranakan Terdakwa tidak mengajukan saksi meringankan.

Saksi Tri Nofriyanto dan saksi Ahmad Yakub anggota Polri mengatakan, berawal dari informasi masyarakat kemudian kami tindak lanjuti,Pada hari Sabtu 11 September 2021sekitar Pukul 16.00 WIB melihat terdakwa di Lobby Zest Hotel Jemursari di Jalan Prapen 266 Rungkut Surabaya yang gerak-gerik nya mencurigakan kemudian kami datangi saat digeledah ditemukan Barang Bukti Narkotika jenis sabu ada 9 poket di dalam tas milik terdakwa.

“Dari keterangan terdakwa sabu didapatkan dari Laras dengan cara membeli melalui aplikasi Michat dan saat dilakukan test urin terhadap terdakwa hasilnya Positif,”Kata saksi Penangkap di hadapan Majelis Hakim di Ruang Candra PN Surabaya.Kamis 23 Desember 2021 lalu.

Ia menambahkan bahwa Narkotika tersebut rencananya mau dipakai sendiri,”Iya Narkotika tersebut rencananya dipakai sendiri,”Cetus Saksi.

Atas keterangan saksi terdakwa tidak membatahnya.Lanjut pemeriksaan terdakwa menyapaikan,bahwa mendapatkan Narkoba jenis sabu melalui Michat dengan harga Rp.1 juta dengan berat 1 gram.

Saat disinggung oleh JPU Suparlan apakah terdakwa dari 1 gram sabu dipecah-pecah menjadi 10 Poket ,”saat itu beli sudah kondisinya sudah dipecah 10 poket, satu poket sudah dipakai sendiri,”kelit Andri Wijaya melalui sambungan Telecomfrem.

Disinggung oleh Ketua Majelis Hakim apakah terdakwa mengetahui kalau Narkotika dilarang dan apakah terdakwa menyesal.
“Iya saya menyesal yang mulia dan tidak akan mengulangi lagi serta belum pernah dihukum,”Beber terdakwa.

Dikarenakan JPU belum siap tututan maka sidang ditunda.
“Kami minta waktu yang mulia untuk pembacaan tuntutan,”Kata JPU Suparlan.
Untuk diketahui atas Perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 114 ayat 1, atau pasal 112 ayat 1 atau pasal 127 ayat 1 huruf(a), UU RI nomer 35 tahun 2009, tentang Narkotika.(Tio) 

Pesta Rakyat Durian Singgasana ,SPI Ingin Gandeng UMKM

Timurposjatim.com -Menyambut tahun baru 2022, Sahabat Polisi Indonesia (SPI) adakan Pesta Rakyat Durian Nusantara di Hotel Singgasana, Jalan Golf 1 Surabaya, Dukuh Pakis Surabaya, Jum’at (24/12/2021).

Kali ini acara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh dengan memotong tali menandakan simbol acara dibuka resmi.

Saat ditemui wartawan, Fonda mengatakan akan tetap mengembangkan sayap-sayap SPI di Indonesia, terutama diwilayah Jawa timur.

“Pengen cepat berdiri disetiap daerah di Jawa timur ada 38 daerah ya. Yang kami butuh tugas extra kami butuh orang-orang yang loyal mencintai polri untuk mengembang SPI. Kami juga gak mungkin menghianati polisi,” katanya disela-sela kegiatan tersebut.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan yang positif untuk UMKM Indonesia. “Kegiatan ini harus kita adakan sesering kali, untuk meningkatkan perekonomian Indonesia,” tambah Fonda.

Menanggapi, uang operasional atau gaji Kepolisian Republik (RI) dalam tingkat bawah, ia berharap supaya pemerintah bisa menaikkan di tahun depan.

“Kita sebagai SPI bertugas untuk penjelasan terhadap masyarakat, yang jelek bukan Polisinya tapi oknumnya. Bayangkan kalau diindonesia gak ada polisi, polisi itu penting.

Dan operasional gaji polisi harus naik ditahun depan. Saya rasa Pemerintah lebih paham ya,” pungkasnya.

Sementara, Ketua DPC Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Kota Surabaya, Ni Luh Komang Ayu mengatakan bahwa seluruh Indonesia kemarin berdampak pandemic.

“Ini kan para petani-petani Indonesia, karena saya sendiri juga di salah satu organisasi yang mendukung penuh untuk UMKM Jawa timur. Disini juga sahabat polisi Indonesia, prioritas utama adalah meningkatkan anggota saya yang punya UMKM, sebenarnya ini salah satunya adalah dari anggota-anggota kami yang memiliki beberapa kebun durian,” kata Ayu.

“Kita di sini pesta durian memprioritaskan seluruh durian dari seluruh Nusantara perkebunan Indonesia. Kita sahabat Indonesia benar-benar mensupport penuh untuk teman-teman UMKM, sama-sama menjual dagangannya di tempat ini. Jadi ini bukan politik ya,” Tambahnya.

“Acara tersebut berlangsung selama 6 bulan di Singgasana Hotel Surabaya, untuk pesta rakyat. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran SPI Jakarta untuk mendukung penuh acara ini,” pungkasnya Sedangkan dalam kegiatan tersebut, General Manager Hotel Singgasana Surabaya, Buddy Guntur Iriansyah pertama yang diadakan di hotel singgasana.

“Acara ini kita lakukan kerjasama Dengan Sahabat Polisi, untuk selamatan pandemic kemarin. Kita banyak mengalami keterbatasan kegiatan-kegiatan. Dengan ini jualan kita bisa terangkat dan yang kedua menempatkan durian sebagai kelas yang tersendiri,” ungkap Guntur.

Menurutnya Guntur buah durian adalah raja buah-buahan yang cocok ditaruh di singgasana. “Saya taruh di singgasana pasti punya tempat. Sambil menikmati suasana dan makan durian. Ini adalah lokasi baru pertama kali makan durian dihotel singgasana,” pungkas Guntur(Tio)

Anita Wijaya Terpidana Penipuan 2,5 Miliar Digulung Tim Tabur Kejari Surabaya

Timurposjatim.com – Tim Tangkap Buronan (Tabur) gabungan Seksi Pidana Umum dan Seksi Intelijen Kejari Surabaya berhasil menangkap untuk dilakukan eksekusi Anita Wijaya, terpidana penipuan data nasabah asuransi senilai 2,5 milyar pada hari Kamis malam 23 Desember 2021 di Rumah orangtuanya di Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Khristiya Lutfiasandhi, SH., MH., Kasi Intel Kejari Surabaya, bahwa Tim memperoleh informasi keberadaan terpidana di rumah orang tuanya di Sidoarjo.

Setelah dilaporkan kepada Kajari Surabaya, Tim bergerak menuju lokasi dimaksud namun terpidana ternyata sudah berpindah lokasi.

“Tim mendatangi rumah orang tua terpidana, namun ternyata sudah berpindah tempat. Dan Tim kembali melakukan pencarian di sekitar lokasi” ujar Khristiya.Jumat (24/12/2021).

Upaya pencarian Tim membuahkan hasil. Sekitar kurang lebih 2 jam menyisir sekitar lokasi, terpidana ditemukan bersembunyi di rumah kerabatnya di Perumahan Larangan Mega Asri Sidoarjo.

“Terpidana sempat tidak koorperatif dengan mengunci pintu dari dalam. Tim lalu berinisiatif memutus aliran listrik ke dalam rumah. Sehingga akhirnya terpidana menyerah setelah menunggu beberapa waktu dan selanjutnya segera dibawa ke Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong untuk menjalani pidana badan selama 2 (dua) tahun sesuai putusan Mahkamah Agung RI No. 661/K/Pid/2021” tambah Kasi Intelijen.

Seperti diketahui sebelumnya, Anita Wijaya dilaporkan oleh Tho Ratna Listiyani karena menjadi korban penipuan data nasabah asuransi senilai 2,5 milyar dengan modus terpidana akan memberikan data nasabah HSBC cabang Manyar dan mencari nasabah asuransi dengan target 30 milyar.

Namun sebelumnya terpidana meminta korban memberikan uang 2,5 milyar untuk membayar hutang, membeli mobil dan keperluan pribadinya.

Setelah korban memberikan uang, ternyata terpidana tidak dapat mencapai target nasabah asuransi sehingga korban merasa dirugikan dan melaporkannya kepada pihak kepolisian.(Tio)

Jempol Masrid One Tambaksari Sukses

Timurposjatim.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya berkolaborasi dengan Kecamatan Tambaksari melakukan kegiatan Jemput Bola Masyarakat Tambaksari Tertib Administrasi Kependudukan Number One (Jempol Masrid One) di Jalan Lebak Asri Kelurahan Gading Kecamatan Tambaksari Surabaya.

Kecamatan Tambaksari ditunjuk oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai Role model untuk kegiatan Masrid One untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait administrasi Kependudukan.

Camat Tambaksari Surabaya Drs.Ridwan Mubarun.,M.Si menyapaikan,bahwa kegiatan Jempol Masrid One untuk membantu warga dalam  pengurusan data warga antara lain Akte kelahiran, Akte kematian, pembuatan KIA, perubahan status, perbaruan e-KTP, pindah masuk antar kecamatan, perubahan alamat tempat tinggal.

“Ternyata warga antusias untuk melakukan pengurusan dokumen kependudukan dan perbaikan, kami disini dibantu petugas Administrasi dari Dispidukcapil Kota Surabaya dan Petugas dari Kelurahan Gading,”Kata Camat Tambaksari Surabaya.Jumat 24/12/2021).

Ia menambahkan dari data yang kami terima untuk pelayanan administrasi Kependudukan ada 30  Akte kelahiran, 23 Cetak Kartu Keluarga (KK) , 7 Kartu Indentitas Anak (KIA)  Buah dan Perubahan Kartu Keluarga ada 7 serta Legalisir Kartu Keluarga ada 3  dengan Total ada 70 layanan Masrid One di Lebak Timur Asri RT 06 RW 10 Kelurahan Gading.

“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan  tetap menjaga Protokol Kesehatan,”Tambah  Camat Tambaksari Ridwan suka berolahraga bersepeda.

Untuk diketahui kegiatan Jempol Masrid One di Kecamatan Tambaksari  sebagai bentuk giat proaktif atau jemput bola dari Dinas Kependudukan dan catatan Sipil sebagai pelayanan kepada warga masyarakat yg belum memiliki KTP maupun KK dan mempermudah masyarakat dalam pembuatan administrasi kependudukan.(Tio)

Edi Rudiyanto Dan Samsul Muarif Dikirim Ke RS Jiwa Menur  Jalani Rehabilitasi

Timurposjatim.com – Edi Rudiyanto bin Samsul Muarif dan M.Alfarisi bin Suham di putus bersalah turut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyalahgunakan narkotika dengan pidana penjara masing – masing selama 4 (empat) Bulan serta Rehabilitasi Medis selama 3 (tiga) Bulan bulan di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur di Surabaya oleh Ketua Majelis Hakim Suparno di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Jumat (24/12/2021).

Ketua Majelis Hakim Suparno saat pembacaan amar putusan mengatakan, bahwa kedua terdakwa terbukti bersalah melakukan Penyalahgunaan Narkotika dan menjatuhkan Pidana Penjara masing-masing 4 Bulan serta menjalini Rehabilitasi medis selama 3 Bulan di Rumah Sakit Jiwa Menur.

“Terhadap terdakwa diputus dengan Pidana Penjara selama 4 bulan serta direhabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya,”Kata Hakim Suparno di PN Surabaya.

Putusan tersebut sama dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulfikar dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya yang menyatakan bahwa terdakwa Edi Rudiyanto dan terdakwa M.Alfarisi terbukti bersalah melakukan tindak pidana “penyalahgunaan narkotika golongan 1 bukan tanaman jenis sabu untuk diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 127 ayat 1 huruf (a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Menghukum terdakwa Edi Rudiyanto dan M.Alfarisi dengan pidana penjara selama 4 bulan, menyatakan kedua terdakwa menjalani rehabilitasi,”Kata JPU Sulfikar saat membacakan surat tuntutan di Ruang Cakra PN Surabaya.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan JPU Pada hari Selasa tanggal 07 September 2021 sekira jam 19.00 wib terdakwa Edi Rudiyanto dan M.Alfarisi sepakat mengkonsumsi sabu di depan hotel Kemajuan jalan KH.Mansyur Surabaya.

Kedua terdakwa patungan masing masing 50 ribu, terkumpul 100 ribu, dan menuju ke gang Jati Purwo untuk m embeli sabu, setelah menunggu sekitar 15 menit, seseorang tak dikenal datang memberikan sabu 1 poket seharga 100 ribu.Selanjutnya keduanya menuju di depan hotel Kemajuan.
Sekitar pukul 19.30 wib, kedua terdakwa ditangkap oleh saksi Tjatur Prasongko dan saksi Sonny Wahyu anggota kepolisian.Dilakukan penggeledahan ditemukan sabu 0,16 gram, dijalan sempat dibuang terdakwa Alfarisi.

Atas Perbuatannya kedua terdakwa didakwa oleh JPU Sulfikar dengan Pasal 112 Ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika jo. Pasal 55 Ayat (1) KUHP.(Tio)