25 Advokat Pengambilan Sumpah Dihadiri Pimpinan AdvoKAI Pusat Dan Jawa Timur

Surabaya, Timurpos.co.id – Sebanyak 25 calon advokat resmi diambil sumpahnya dalam sidang terbuka Pengadilan Tinggi Surabaya, Kamis (23/10/2025).

Prosesi pengambilan sumpah ini menandai awal resmi para calon advokat menjalankan profesi di bawah naungan Kongres Advokat Indonesia (AdvoKAI).

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi sistem e-Court yang disampaikan oleh perwakilan dari Pengadilan Tinggi Surabaya. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para calon advokat mengenai tata cara penggunaan sistem peradilan elektronik (e-Court) yang kini menjadi bagian penting dalam proses administrasi dan pelayanan hukum di pengadilan.

Setelah sesi sosialisasi, acara dilanjutkan dengan pengambilan sumpah advokat yang berlangsung khidmat dan tertib di aula utama Pengadilan Tinggi Surabaya, Jalan Sumatera No. 4 Surabaya.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat resmi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor: 8304/PAN.W14-U/UND.HM2.1.3/X/2025 tertanggal 16 Oktober 2025.

Hadir dalam acara tersebut jajaran pimpinan Kongres Advokat Indonesia (AdvoKAI) baik dari tingkat pusat maupun daerah, antara lain:
Dr. KP H. Heru S. Notonegoro, S.H., M.H., CIL, CRA – Ketua Presidium Dewan Pimpinan Pusat AdvoKAI, Dr. Rizal Haliman, S.H., M.H., CIL, CPM – Presidium Dewan Pimpinan Pusat AdvoKAI
K.R.T. Iswahyudi, S.H., M.Hum., CIL – Ketua Presidium Dewan Pimpinan Daerah AdvoKAI Jawa Timur
Dr. Fajar Rachmad DM, S.H., M.H., CPM – Presidium Dewan Pimpinan Daerah AdvoKAI Jawa Timur
Fatachul Hudi, S.H., M.H., CPM, CPARB – Presidium Dewan Pimpinan Daerah AdvoKAI Jawa Timur
Puput Oktavia Susanti, S.H., M.H., CIL, CPM – Presidium Dewan Pimpinan Daerah AdvoKAI Jawa Timur
Hari Subagyo, S.H. – Presidium Dewan Pimpinan Daerah AdvoKAI Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Dr. KP H. Heru S. Notonegoro menegaskan bahwa pengambilan sumpah advokat bukan hanya formalitas, melainkan momentum moral untuk memperkuat komitmen terhadap integritas dan keadilan.

“Sumpah ini adalah janji untuk menegakkan hukum dengan hati nurani. Seorang advokat tidak hanya dituntut cerdas, tetapi juga berintegritas dan menjunjung tinggi etika profesi,” ujarnya.

Sementara itu, K.R.T. Iswahyudi, selaku Ketua Presidium DPD AdvoKAI Jawa Timur, menyampaikan harapan agar para advokat muda mampu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak masyarakat dan menjaga marwah profesi hukum di tengah tantangan zaman.

Acara berlangsung lancar dan penuh makna, ditutup dengan sesi foto bersama serta ucapan selamat kepada 25 advokat yang baru disumpah. Dengan telah diambil sumpahnya, mereka kini sah berpraktik sebagai advokat di bawah naungan Kongres Advokat Indonesia (AdvoKAI). M12

Aliansi Zero Waste Sukses Luncurkan Modul Sekolah Ekologis di kota Solo

Surakarta, Timurpos.co.id – Anggota Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) yakni Yayasan Gita Pertiwi, PPLH Bali, Nol Sampah dan Ecoton menyelenggarakan Jambore Sekolah Ekologis 2025 pada 21-23 Oktober 2025.

Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kemendikdasmen ini merupakan wadah pembelajaran
bersama, inspirasi, sekaligus ruang kolaborasi bagi murid, guru, dan komunitas pendidikan.

Dengan mengusung tema “Sekolah Ekologis: Belajar, Berkarya, Berkelanjutan”, jambore mengajak peserta untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan sekolah yang ramah lingkungan, sehat, dan berbudaya ekologis.

“Empat lembaga dari anggota AZWI, tiga tahun yang lalu mulai menginisiasi sekolah
ekologis. Apa itu sekolah ekologis? Sekolah ekologis adalah upaya bagi kami untuk
mendorong daya kritis siswa, daya pikir kritis siswa lebih peduli pada kelestarian lingkungan,
lebih peduli pada aksi-aksi nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Di dalam sekolah ekologis ini ada empat topik utama, yaitu sampah dan pengelolaannya, energi terbarukan, keanekaragaman hayati, dan pangan sehat,” kata Direktur Yayasan Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti.

Titik menyampaikan bahwa Jambore Sekolah Ekologis 2025 merupakan kegiatan berskala nasional perdana. Selama ini kegiatan serupa biasanya dilakukan di tingkat kabupaten atau provinsi, namun kali ini perwakilan dari tiga provinsi yakni Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah yang berinisiatif menginisiasi Jambore Sekolah Ekologis Nasional pertama.

Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi siswa dan sekolah lain di seluruh Indonesia.

“Saat ini negara sedang tidak baik baik saja, dunia sedang menghadapi triple planetary
crisis (perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, polusi). Jadi acara ini sangat luar biasa, melalui ini kami berharap anak didik dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekolah dan bisa menularkan kepada generasi-generasi yang akan datang,“ ujar Plt Kepala Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLH, Siti Mariam.

Momentum Jambore ini sekaligus menjadi ajang peluncuran Modul Sekolah Ekologis, sebuah panduan yang dirancang untuk membantu sekolah mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologis ke dalam kegiatan belajar mengajar dan budaya sekolah sehari-hari. Modul ini diharapkan dapat mendukung salah satunya program Sekolah Adiwiyata dan memperkuat upaya integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum dan budaya sekolah, sekaligus menjadi referensi nasional dalam membangun sekolah yang berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi peluncuran modul sekolah ekologis, modul ini bukan hanya panduan, namun juga sangat inline dengan aspek penilaian sekolah adiwiyata dan sekolah sehat. Modul bisa digunakan bapak ibu guru dan siswa, juga diharapkan hasilnya bisa berjejaring dengan sekolah-sekolah yang belum tergabung dengan sekolah adiwiyata agar
mereka terpapar dengan semangat menjaga lingkungan yang sama,” tambah Mariam.

Perwakilan Pemerintah Kota Surakarta turut menyambut baik inisiatif ini.

“Kami menyambut baik peluncuran Modul Sekolah Ekologis dalam jambore ini, modul tersebut menjadi panduan praktis dan inspiratif bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, agar gerakan lingkungan hidup tidak berhenti pada slogan, tapi juga dapat terimplementasi secara
sistematis dalam kurikulum, budaya sekolah dan aksi nyata murid,” jelas Staf Ahli Walikota
Surakarta Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Fransisco Amaral.

Selain meluncurkan Modul Sekolah Ekologis, acara juga dimeriahkan dengan agenda
seminar nasional, youth action, pameran hingga kunjungan lapangan ke salah satu sekolah ekologis yang berada di Surakarta. Berbagai agenda tersebut merupakan ajang berbagi praktik baik, memperluas wawasan, dan memperkuat kerja sama lintas daerah.

Dengan
demikian, jambore ini bukan hanya pertemuan seremonial, melainkan langkah strategis
untuk memperkuat gerakan Sekolah Ekologis secara nasional.

“Bersyukur sekali bisa dipilih sebagai salah satu delegasi yang mewakili Provinsi Bali.

Dari hari pertama sampai dengan hari terakhir hari ini, itu sangat luar biasa sekali. Dan harapan kami ke depannya. semoga acara ini terus berlanjut dan bisa diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia. Bukan hanya tiga provinsi saja.

Nah, saya juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Aliansi Zero Waste Indonesia,” tutur Guru Pendamping SMP
PGRI 3 Denpasar Ni Luh Sugi Ranjani.

Salah satu peserta murid, Reyno Khoirul Agni dari SD Negeri Sampangan juga mengaku mendapat banyak pengalaman baru. “Setelah mengikuti jambore saya merasa senang karena mendapat banyak teman dan banyak pengalaman baru mengenai keanekaragaman
hayati, energi terbarukan, pangan sehat dan bisa tahu bagaimana cara memilah sampah, kalau ada kegiatan jambore lagi saya harap kegaiatannya bisa lebih besar lagi,” katanya.

Melalui Jambore Sekolah Ekologis 2025, AZWI bersama para anggota dan mitra berharap semakin banyak sekolah yang menjadi agen perubahan lingkungan. Gerakan Sekolah Ekologis menjadi bukti bahwa pendidikan dapat menjadi pintu masuk utama dalam
membangun kesadaran ekologis dan mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. Tok

Sambut Milad ke-28, IGABA Gelar Senam Massal di Lapangan Flores Surabaya

Surabaya, Timurpos.co.id – Dalam rangka memperingati Milad ke-28 Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA), TK Aisyiyah Bustanul Athfal menggelar senam massal bertajuk “Anak Indonesia Hebat” di Lapangan Flores, Surabaya, pada Sabtu (18/10/2025) pukul 07.00 WIB.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan sambutan dari panitia serta tamu undangan. Salah satu tamu yang hadir adalah Lurah Kelurahan Ngagel, Surabaya, Junaidi Abdillah, S.T., yang turut memberikan sambutan dan apresiasi atas semangat peserta dalam memeriahkan acara milad tersebut.

Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak dari para peserta yang antusias mengikuti setiap gerakan senam. Selain senam bersama, acara juga dimeriahkan dengan parade bendera yang menambah semarak kegiatan.

Sebagai penutup, panitia mengadakan pengundian doorprize dengan berbagai hadiah menarik bagi peserta yang beruntung.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang memperingati hari jadi IGABA, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar guru, wali murid, dan masyarakat sekitar. (*)

Tersiksa Lihat Perilaku Dzalim Manusia pada Sungai Brantas, Ecoton Menuntut Pengakuan Hak-Hak Sungai

Gresik, Timurpos.co.id – Lembaga Ecoton bersama 10 komunitas lingkungan akan mendeklarasikan perjuangan menuntut pengakuan hak-hak Sungai Brantas sebagai entitas hidup yang memiliki jiwa dan martabat setara makhluk lainnya.

Koordinator Kampanye Ecoton, Alaika Rahmatullah, menegaskan bahwa kondisi Sungai Brantas dalam satu dekade terakhir semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan yang dibiarkan tanpa penegakan hukum yang kuat.

“Kerusakan Sungai Brantas selama 10 tahun terakhir semakin parah. Pemerintah terbukti abai membiarkan sungai tercemar dan rusak. Sungai Brantas harus dipulihkan sebagai sumber kehidupan bagi warga Jawa Timur dan harus mendapatkan keadilan. Maka, perlu pengakuan negara atas hak-hak Sungai Brantas sebagai makhluk hidup,” tegas Alaika, alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Situbondo.

Ia menambahkan, Sungai Brantas bukan sekadar sumber air atau jalur ekonomi, melainkan entitas hidup yang memiliki hak, jiwa, dan martabat.

Pendamping masyarakat Ecoton, Amurudin Muttakin, juga mengecam tindakan manusia yang memperlakukan Sungai Brantas secara semena-mena.

“Segala bentuk pencemaran industri dan perilaku masyarakat yang menjadikan Sungai Brantas sebagai tempat sampah adalah tindakan dzalim yang menginjak nilai keadilan bagi alam. Sungai Brantas adalah nadi kehidupan Jawa Timur — mengalir dari hulu hingga hilir membawa sejarah, budaya, dan kehidupan bagi manusia, hewan, serta seluruh ekosistem yang bergantung padanya,” ujarnya.

Menurut Amurudin, selama berabad-abad Sungai Brantas mengalami perusakan dan pengabaian akibat keserakahan manusia dan kebijakan pembangunan yang tidak berkeadilan ekologis.

Deklarasi Hak-Hak Sungai Brantas
Besok, Rabu (15/10/2025), Ecoton bersama 10 lembaga dan komunitas lingkungan akan mendeklarasikan perjuangan hak-hak Sungai Brantas di Dusun Glagamalang, Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Dalam kegiatan tersebut, Ecoton akan memasang papan larangan berisi informasi mengenai kondisi pencemaran logam berat, E.coli, dan mikroplastik di Sungai Brantas. Masyarakat dihimbau tidak menggunakan air Kali Surabaya untuk minum, mandi, atau berenang karena kadar pencemarannya tinggi.

Setelah itu, sebanyak 12 aktivis Ecoton akan menyusuri Sungai Brantas Hilir menggunakan dua perahu karet dan empat kanu untuk melakukan inventarisasi sumber pencemaran sekaligus mensosialisasikan hak-hak Sungai Brantas kepada warga di sepanjang aliran sungai.

Tujuh Hak Sungai Brantas
Alaika Rahmatullah menjelaskan, gagasan pengakuan hak-hak atas Sungai Brantas lahir dari kesadaran bahwa sungai adalah makhluk hidup dan subjek hukum ekologis yang memiliki hak-hak melekat dan tidak dapat dicabut oleh siapa pun.

Tujuh hak tersebut meliputi:

1. Hak untuk hidup dan mengalir secara alami, tanpa hambatan, polusi, atau manipulasi yang merusak keseimbangannya.

2. Hak untuk tetap utuh secara ekologis, termasuk anak sungai, bantaran, rawa, dan makhluk hidup di dalamnya.

3. Hak untuk bebas dari pencemaran, eksploitasi berlebihan, dan perusakan oleh aktivitas manusia.
4. Hak untuk dipulihkan jika mengalami kerusakan akibat tindakan manusia atau kebijakan yang merusak alam.
5. Hak untuk diwakili dan dibela secara hukum dan moral oleh masyarakat, lembaga adat, akademisi, dan penjaga sungai (Guardians of Brantas).
6. Hak untuk dihormati dalam setiap kebijakan pembangunan dan tata ruang.
7. Hak untuk diwariskan kepada generasi mendatang dalam kondisi yang sehat, lestari, dan berkeadilan ekologis. Tok

Pasangan Media Kediri Sukses Back to Back di KBAM 2025

Surabaya, Timurpos.co.id – Event Bakti Olahraga Djarum Foundation Kejuaraan Bulutangkis Antar Media (KBAM) 2025 resmi berakhir dengan menorehkan sejumlah catatan menarik. Tiga pasangan dari berbagai media berhasil menjadi juara dalam ajang yang digelar di GOR Marvell, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Rabu (15/10/2025).

Di kelompok usia 25–35 tahun, pasangan Angga/Timotius Suwardianto dari Gaung Media (Kediri) tampil dominan dan menang dua game langsung atas duet Jefri Andrianto/Wahyu Yanuar Bustomi dari Jawa Pos. Gelar ini membuat Angga/Timo sukses back to back champion, mempertahankan gelar juara yang juga mereka raih tahun lalu.

Sementara di kelompok usia 36–45 tahun, pasangan dari media Posmo, Tanam Hudoyo Irawan/Irwan Prasetyo, berhasil menaklukkan ganda Jawa Pos, Bambang Irawan/David Sunata, dengan skor meyakinkan 21-13, 21-16. Menariknya, bagi Bambang/David, ini menjadi kali kedua mereka gagal meraih gelar juara setelah sebelumnya juga takluk di partai final.

Adapun di kelompok usia 46 tahun ke atas, terjadi final sesama pasangan dari TVRI Surabaya. Pasangan Burhan/Indra berhasil unggul atas Joko/Yusron dengan skor 21-9, 21-5. Sementara posisi ketiga ditempati duet Yoyok/Farid dari Memorandum, yang sebelumnya menjadi unggulan pertama.

Peringkat ketiga di nomor 36–45 tahun diraih Febri/Kunari dari Nusa Daily, dan di kelompok 25–35 tahun ditempati Dian/Imam Hanafi dari Jawa Pos.

“Alhamdulillah, KBAM 2025 telah berakhir. Saya salut dengan antusiasme peserta dari Zona Timur yang setiap tahun tidak pernah padam,” ujar Bayu Suryanto, perwakilan Bakti Olahraga Djarum Foundation, seusai penyerahan hadiah.

Bayu berharap semangat tinggi para peserta bisa menjadi inspirasi bagi jurnalis lain yang belum berkesempatan ikut. “Kami optimistis KBAM berikutnya akan semakin ramai dan kompetitif,” tambahnya.

Tahun ini, KBAM 2025 Zona Timur diikuti oleh 67 pasangan dari 51 media, dengan total hadiah mencapai Rp 45 juta. Juara pertama berhak atas hadiah Rp 7,5 juta, posisi kedua Rp 5 juta, dan peringkat ketiga Rp 2,5 juta.

Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap ajang rutin tersebut.
“KBAM merupakan salah satu event penting untuk mempererat silaturahmi antarjurnalis di Jawa Timur. Selain sehat, kegiatan ini juga menjaga solidaritas di dunia media,” ujarnya.

Selain di Surabaya yang mewakili Zona Timur, penyelenggaraan KBAM 2025 juga berlangsung di Jakarta (Zona Barat) dan Semarang (Zona Tengah).

Daftar Pemenang KBAM 2025 Zona Timur

Kelompok Usia 25–35 Tahun

1. Angga/Timotius (Gaung Media)
2. Jefri/Wahyu (Jawa Pos)
3. Dian/Imam Hanafi (Jawa Pos)

Kelompok Usia 36–45 Tahun

1. Tanam Hudoyo Irawan/Irwan Prasetyo (Posmo)

2. Bambang/David (Jawa Pos)

3. Febri/Kunari (Nusa Daily)

Kelompok Usia 46 Tahun ke Atas

1. Burhan/Indra (TVRI)
2. Joko/Yusron (TVRI)
3. Yoyok/Farid (Memorandum)

ECOTON Serukan Pemulihan Sungai yang Sakit di Hari Jadi Jawa Timur ke-80

Surabaya, Timurpos.co.id – Kondisi Sungai Brantas kini sedang sakit. Beban pencemaran yang tinggi telah menurunkan kualitas air dan mengancam kehidupan di dalamnya. Kontaminasi fosfat, nitrit, logam berat, dan mikroplastik membuat Kali Brantas masuk dalam daftar sungai paling tercemar di Indonesia – bersama Citarum, Ciliwung, dan Bengawan Solo. Dampaknya, masyarakat kerap menyaksikan ikan mati massal, sementara perusahaan daerah air minum (PDAM) menanggung beban berat dalam mengolah air baku.

Dalam momentum Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80, ECOTON menyerukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh warga untuk “membesuk” Sungai Brantas—mengunjungi dan merawatnya agar ekosistemnya kembali seger waras. Bagi ECOTON, keadilan ekologis harus ditegakkan: pemulihan Brantas tidak bisa hanya dengan seremoni, tetapi melalui penegakan hukum terhadap pencemar, penertiban bangunan liar dan tempat pembuangan sampah ilegal, serta penghentian sampah plastik di sungai.

Sebagai simbol ajakan moral, delapan aktivis ECOTON menurunkan dua perahu karet di Sungai Brantas hilir wilayah Gunungsari sambil membawa poster bertuliskan “Wayahe Besuk Kali Brantas”. Aksi ini mengajak masyarakat untuk bersikap adil terhadap sungai—karena Brantas telah memberi hidup bagi manusia, kini saatnya manusia menghidupkan kembali Brantas.

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,23% membawa kesejahteraan bagi masyarakat, tetapi jangan sampai mengorbankan ekosistem Sungai Brantas. Pertumbuhan ekonomi yang positif seharusnya dibarengi dengan pemulihan kualitas sungai,” ungkap Alaika Rahmatullah, Koordinator Kampanye ECOTON.

Alaika menambahkan, Sungai Brantas menopang irigasi pertanian di 16 kota/kabupaten, menjadi sumber air minum PDAM di enam kota, dan menopang ribuan industri manufaktur selama lebih dari 80 tahun. “Ironisnya, banyak industri yang hidup dari Brantas justru meracuni sumber kehidupannya sendiri. Pabrik kertas, gula, penyedap makanan, tekstil, dan keramik memanfaatkan air Brantas sebagai bahan baku, tetapi banyak yang masih membuang limbah tanpa diolah. Ini adalah bentuk ketidakadilan ekologis,” tegas Alaika.

Melalui kampanye #BesukKaliBrantas, ECOTON mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk:
1. Bergotong royong menjaga kualitas air Sungai Brantas, tidak membuang sampah ke sungai, dan memastikan industri mengolah limbahnya hingga memenuhi baku mutu.
2. ⁠Menata ulang pemanfaatan bantaran sungai, memberikan ruang resapan air di tepi kanan dan kiri sungai.
3. ⁠Mendorong pembentukan badan khusus pengelola Sungai Brantas yang memiliki kewenangan untuk menjaga kualitas air dan kelestarian ekosistem sungai secara berkelanjutan. Tok

Nonik Bos skincare Dipolisikan Terkait Perkara Pencemaran Nama Baik di Medsos

Foto: Sumber IG (Int) 

Surabaya ,Timurpos.co.id – Jessica, seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, resmi melaporkan dugaan pencemaran nama baik melalui media sosial ke Polda Jawa Timur. Laporan tersebut berkaitan dengan unggahan di Instagram yang menuding dirinya mengganggu rumah tangga orang lain dengan narasi “Mahasiswi Unair Diduga Ganggu Suami Orang, Minta Dibelikan Tas Coach Tobby.”

Laporan resmi itu diterima oleh pihak kepolisian pada Sabtu (11/10/2025), dengan Nomor LP/B/1452/X/2025/SPKT/POLDA JAWA TIMUR. Kuasa hukum Jessica, Hendrik Kurniawan, SE., SH., menyebut bahwa unggahan tersebut telah mencemarkan nama baik kliennya dan merugikan secara moral maupun akademik.

“Klien kami merasa sangat dirugikan dengan unggahan di Instagram yang bernada menyerang dan mencemarkan nama baiknya. Karena itu, kami menempuh jalur hukum dengan melaporkan dugaan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A jo Pasal 45 ayat (4) UU ITE Nomor 1 Tahun 2024,” ujar Hendrik di Polda Jatim.

Unggahan itu pertama kali muncul di akun Instagram @feedgramindo, yang menampilkan logo Universitas Airlangga dan menuding Jessica sebagai pihak ketiga dalam rumah tangga seorang perempuan bernama Nonik. Dalam keterangannya, akun tersebut menyebut bahwa logo kampus dipasang atas permintaan Nonik.

“Nonik meminta supaya kasus tersebut di-blow up di media sosial, karena J pernah disomasi namun tidak ada jawaban. Nonik juga meminta pihak Unair menegur yang bersangkutan karena dianggap sudah mengganggu rumah tangga orang,” tulis akun @feedgramindo.

Sudah Saling Memaafkan, Tapi Tuduhan Muncul Lagi
Menurut Hendrik, persoalan itu bermula dari tuduhan bahwa Jessica memiliki hubungan spesial dengan suami Nonik. Namun, kedua belah pihak telah bertemu dan saling memaafkan pada 7 Maret 2025.

“Namun secara tiba-tiba, Nonik kembali memposting tuduhan seolah-olah peristiwa itu baru terjadi lagi. Padahal, masalah tersebut sudah clear and clean,” jelas Hendrik.

Somasi Diduga Beraroma Pemerasan
Lebih lanjut, Hendrik memaparkan bahwa sebelumnya Nonik sempat melayangkan somasi melalui penasihat hukumnya dengan tuntutan ganti rugi sebesar Rp109 juta. Namun setelah dijawab oleh pihak Jessica, Nonik mengganti kuasa hukumnya dan kembali menuduh Jessica melanggar UU ITE serta Undang-Undang Pornografi.

“Yang janggal, dalam somasi berikutnya, tuntutan ganti rugi justru berubah menjadi Rp95 juta. Ada apa? Ini semakin menunjukkan adanya itikad tidak baik,” tambah Hendrik.

Pihak Nonik Belum Beri Penjelasan Resmi
Dari penelusuran, Nonik yang bernama lengkap Nonik Ayu Widya, diketahui merupakan selebgram sekaligus pemilik produk skincare. Saat dihubungi, Nonik belum memberikan keterangan resmi dan hanya menjawab singkat melalui WhatsApp:”Ketemu saja sama lawyer saya,” ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum Nonik, Deni, mengatakan pihaknya belum menerima surat panggilan dari kepolisian.

“Sampai saat ini kami belum menerima surat panggilan atas laporan tersebut. Untuk itu kami belum bisa memberikan tanggapan apapun. Terima kasih,” katanya kepada Timurpos.co.id.

Jessica: Fitnah dan Merugikan Nama Kampus
Jessica sendiri menegaskan bahwa seluruh tuduhan yang disebarkan di media sosial adalah tidak benar. Ia mengaku hanya mengenal suami Nonik melalui media sosial dan pernah bertemu sekali dan terkait tuduhan minta dibelikan tas coach tabby itu sebenarnya telah diketahui oleh Nonik bahwa suaminya tidak pernah membelikan tas tersebut. Hal ini terbukti bahwa tas tersebut dibeli sendiri pada tgl 14 agustus 2025.

“Postingan yang menyerang pribadi saya itu fitnah. Karena itu, saya memilih menempuh jalur hukum agar persoalan ini jelas dan tidak merugikan pihak mana pun, apalagi sampai memasang logo kampus,” tegas Jessica, yang kini tengah menyelesaikan tugas akhir di Universitas Airlangga. Tok

SDIT Al Huda Bawean Gersik Raih Empat Juara di Ajang Robotik Internasional Malaysia

Malaysia, Timur posisi.co.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan sekolah di kabupaten Gresik, SDIT Al Huda Bawean unggul dalam ajang 15th World Robotic for Peace Competition 2025 yang diselenggarakan oleh IRTC (International Robotic Training & Competition) di Malaysia. Dalam kompetisi berskala internasional ini, tim robotik SDIT Al Huda Bawean berhasil mengharumkan nama Indonesia, khususnya Pulau Bawean Gresik, dengan menyabet empat gelar juara sekaligus.

Kompetisi internasional ini berlangsung di Alamis Hotel Kuala Lumpur (4/10), tepatnya di Gedung B lantai 11, Sultan Ballroom, dan diikuti oleh berbagai peserta dari sejumlah negara di Asia dan dunia. Dalam ajang bergengsi tersebut, SDIT Al Huda Bawean berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menorehkan empat gelar juara internasional sekaligus, yaitu Juara 1 Kategori Robot Sumo 1Kg, Juara 1 Kategori Soccer 250grm, Juara 2 Kategori Soccer 250grm, Juara 2 Kategori Robot Soccer Berkaki

Prestasi ini diraih oleh dua siswi berprestasi, yaitu Ananda Faiqotur Riyasah Izziyah dan Ananda Aqila Fauzi. Kepala SDIT Al Huda Bawean Rissky Wahyu Saputra menyampaikan rasa bangga dan syukur yang mendalam atas pencapaian luar biasa ini.

“Alhamdulillah, prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak dari pulau juga mampu bersaing dan menang di tingkat dunia. Dengan semangat belajar, kerja keras, dan doa, mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Semoga menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berkarya dan berinovasi,” ujar beliau.

Sementara itu, Ketua Yayasan Darul Fikri, Ustadzh Elia Puspa, turut memberikan apresiasi penuh atas dedikasi seluruh tim.

“Kami sangat bersyukur dan bangga. Ini bukan hanya kemenangan bagi sekolah, tetapi juga kemenangan bagi masyarakat Bawean. Terima kasih kepada seluruh pembina, pelatih, dan para wali murid yang telah memberikan dukungan penuh. Prestasi ini adalah tonggak penting dalam mewujudkan generasi unggul dari pulau yang siap bersaing di kancah global,” ungkapnya.

*Ungkapan Para Juara*
Dalam suasana penuh haru dan bangga, kedua juara internasional dari SDIT Al Huda Bawean juga menyampaikan kesan dan ungkapan syukurnya.

Faiqotur Riyasah Izziyah mengungkapkan rasa bahagianya setelah berhasil meraih juara di kancah dunia.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa membawa nama SDIT Al Huda dan Pulau Bawean ke ajang internasional. Awalnya sempat gugup, tapi doa dan semangat dari guru-guru serta orang tua membuat saya yakin. Saya ingin terus belajar agar bisa membuat robot yang lebih hebat lagi.”

Sementara Aqila Fauzi juga menyampaikan rasa syukur dan semangatnya.

“Rasanya luar biasa bisa berdiri di panggung internasional. Kami tidak menyangka bisa membawa pulang empat piala. Terima kasih kepada ustadz pembimbing dan teman-teman yang selalu mendukung. Semoga ke depan kami bisa terus berprestasi dan membawa nama baik Bawean di dunia.”
Dukungan dan Syukur dari Wali Murid

*Kebahagiaan kedua Orang Tua Siswa*

“Kami tidak menyangka anak-anak kami bisa berkompetisi hingga tingkat internasional dan membawa pulang juara. Terima kasih kepada para ustadz pembimbing yang dengan sabar dan tekun mendampingi. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih gemilang,” tutur para orang tua dengan penuh rasa haru.

*Prestasi yang Diakui Nasional dan Berpeluang Global*
Ajang World Robotic for Peace Competition ini telah terdaftar resmi di Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Indonesia, sehingga capaian SDIT Al Huda Bawean mendapatkan pengakuan resmi dari lembaga nasional. Keberhasilan ini menjadi modal penting bagi para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah unggulan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Dengan slogan “SDIT AL HUDA BAWEAN From the ISLAND to the WORLD,” kemenangan ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada tahun 2024 SDIT Al Huda Bawean berhasil menyabet Gold Medal dalam ajang International YISF (Youth International Science Fair) dalam bidang Science melalui lima perwakilan siswanya. Kemenangan ini menjadi ajang sekolah di kepulauan mampu berinovasi, dan bersaing di panggung dunia. Tok

Langgar Mas’adah Surabaya Terbar Berkah Lewat Khitanan Massal dan Pengajian Akbar

Surabaya, Timurpos.co.id – Suasana meriah dan penuh semangat kebersamaan tampak di kawasan Sidodadi III/3, Kecamatan Simokerto, Surabaya, pada Minggu (5/10/2025). Ratusan warga tumpah ruah mengikuti Kirab dan Khitanan Massal yang digelar oleh Langgar Wakaf Mas’adah — kegiatan sosial dan keagamaan rutin yang digelar setiap tahun.

Sebanyak 100 anak dari berbagai wilayah di sekitar Sidodadi dan Simokerto mengikuti khitanan massal tersebut. Kegiatan diawali dengan kirab keliling kampung, diiringi drumband pelajar dan barisan peserta yang membawa spanduk bertuliskan “Kirab Khitanan Massal Langgar Wakaf Mas’adah”, menciptakan suasana semarak dan penuh syiar Islam.

Pengasuh Yayasan Langgar Mas’adah, KH Mohammad Akbar, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini.

“Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terus berjalan setiap tahun berkat dukungan masyarakat dan para donatur. Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan warga, terutama anak-anak yang ikut dikhitan. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujar KH Mohammad Akbar.

Acara juga diisi dengan pengajian umum dan ceramah agama oleh KH Abdul Malik Sanusi dari Situbondo, yang menyampaikan pesan penting tentang nilai keikhlasan, tanggung jawab orang tua, serta pendidikan agama bagi anak sejak dini.

Abah Sahri selalu Tokoh Masyarakat disitu turut hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif warga.“

Kegiatan ini sangat positif dan patut dicontoh. Selain menumbuhkan rasa kepedulian sosial, juga mempererat silaturahmi antarwarga,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu orang tua peserta, Siti Rahma, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada panitia.“

Kami sangat bersyukur. Anak saya bisa ikut khitan gratis, suasananya meriah dan penuh doa. Terima kasih kepada semua panitia dan donatur,” tuturnya haru.

Acara berlangsung tertib hingga sore hari dengan dukungan warga sekitar RT 05 RW 03. Panitia juga memberikan bingkisan dan santunan bagi peserta khitan sebagai bentuk kepedulian.

Kegiatan tahunan ini menjadi bukti nyata bahwa Langgar Wakaf Mas’adah tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang memperkuat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat Surabaya. Tok

Moch. Muktar dari Gebang Sukolilo Raih Juara Pertama di Kejuaraan Wushu Jawa Timur

Surabaya, Timurpos.co.id – Kebanggaan besar datang dari Gebang Sukolilo, Surabaya. Salah satu putra terbaik daerah, Moch. Muktar, berhasil mengharumkan nama Rembol 76 dengan meraih juara satu pada ajang bergengsi Kejuaraan Provinsi Jawa Timur Piala Ketum Pengurus Wushu Jatim.  Minggu (28/9).

Meski tampil seorang diri, kehadiran Moch. Muktar menjadi simbol semangat juang, kerja keras, dan dedikasi tinggi untuk membawa nama daerahnya di kancah olahraga provinsi.

“Dengan persiapan yang matang, kami yakin Muktar mampu memberikan hasil terbaik, dan terbukti ia berhasil meraih juara satu dengan menyabet mendali emas yang mengharumkan nama Sukolilo,” ujar Gareng, Ketua Umum Rembol 76.

Gareng menambahkan, bahwa keikutsertaan Moch. Muktar menjadi bukti nyata bahwa potensi wushu di tingkat akar rumput terus berkembang dan mampu bersaing dengan atlet-atlet dari berbagai daerah. Prestasi ini juga diharapkan bisa memotivasi generasi muda Sukolilo untuk lebih giat berlatih serta mengukir prestasi di dunia olahraga bela diri.

“Meski hanya mengirimkan satu atlet, kami tetap optimistis. Kemenangan Muktar adalah bukti semangat dan tekad kuat mampu mengalahkan segala keterbatasan,” tegasnya.

Kejuaraan Provinsi Jawa Timur Wushu sendiri merupakan ajang prestisius yang mempertemukan para atlet terbaik. Selain sebagai arena kompetisi, event ini juga menjadi wadah pembinaan untuk melahirkan bibit unggul yang nantinya dapat mewakili Jawa Timur di tingkat nasional. Tok