Surabaya, Timurpos.co.id – Polrestabes Surabaya tahun lalu menemukan 37 akun Instagram yang menjadi sarana kelompok anak muda menunjukkan eksistensi melakukan aksi tawuran. Konten mereka gagah-gagahan pamer senjata di media sosial. Kemudian, menantang kelompok lain untuk adu kekuatan. Minggu (11/02/2024).
Ruang gerak mereka selama ini dipantau Satsamapta Tim Respons Cepat Tindak (Respatti). Untuk mencegah pergerakan kelompok itu, Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) mengatakan, setiap hari tim Respati berusaha melakukan monitoring. Kemudian dilanjutkan menggelar patroli setiap pukul
00.00 – 5.00 WIB.
“Kalau ada yang live kami amati lokasinya, kemudian kami datangi. Biasanya dari situlah kami bisa menggagalkan aksi tawuran,” ujar AKBP Teguh.
Ia membenarkan di Surabaya rentan terjadi aksi tawuran biasanya menjelang akhir pekan. Biasanya sejak Jumat dini hari dan berlanjut Minggu dini hari. Namun demikian, masyarakat kerap kali membantu tugasnya. Seringkali jajarannya mendapat informasi dari masyarakat di wilayah mana saja akan terjadi tawuran.
Dikatakan Teguh, kemampuan Tim Respatti baginya bisa diandalkan. Mereka patroli dengan mengendarai sepeda motor, sehingga bisa tetap mengejar pelaku sekalipun di gang-gang sempit. “Selain itu mereka juga mahir dalam bela diri, sehingga bisa bertindak cepat bila gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas),” ucapnya.
Teguh berpendapat pemicu tawuran bisa dipicu banyak hal. Ada yang dipicu gesekan antar sekolah, ada juga akibat konten media sosial. Pada intinya sekumpulan anak muda bila sudah gemar tawuran artinya ingin menunjukkan eksistensi.
Ia pun meminta masyarakat untuk melaporkan jika melihat atau mengetahui adanya potensi tawuran atau kerusuhan yang merugikan warga. Caranya melapor di layanan call center 110. Tok