Teliti Sungai Balantieng, SMPN 40 Bulukumba Bentuk Komunitas Balantieng Warrior.

GAYA HIDUP77 Dilihat

Bulukumba, Timurpos.co.id – Balantieng Warrior merupakan komunitas pelajar peduli sungai Balantieng SMPN 40 Bulukumba. Balantieng Warrior terdiri dari 20 siswa dari kelas 8 yang dibentuk oleh sekolah sebagai salah satu cabang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMPN 40 Bulukumba. Kegiatan Balantieng Warrior berfokus pada penelitian sungai Balantieng di bagian tengah dan ekosistemnya.

Lokasi sekolah yang berada tidak jauh dari sungai Balantieng, yakni sekitar 1,8 km dari sekolah membuat SMPN 40 Bulukumba menginisiasi kegiatan penelitian sungai Balantieng sebagai media pembelajaran kepada siswa sekolahnya.

Idaharyani selaku Kepala Sekolah SMPN 40 Bulukumba menerangkan “Sungai banyak dimanfaatkan oleh manusia dan sungai juga sebagai tempat tinggal makhluk hidup lain. Ada banyak kehidupan di dalamnya, sehingga sungai menarik dipelajari dan dilestarikan. Melalui komunitas yang dibentuk oleh sekolah ini, harapnya dapat membuat siswa mengenal sungai dan lingkungan sekitarnya lebih dalam lagi”

Baca Juga  Pangkalan Hunter Scout Bulukumba Ajak Masyarakat Peduli Sungai Balantieng

Kamis 1 Agustus 2024, pihak sekolah memilih 2 – 3 siswa perwakilan kelas. Siswa yang terpilih kemudian dikumpulkan dan diajak melakukan penelitian di sungai Balantieng. Kegiatan penelitian sungai Balantieng ini juga dilakukan bersama Yayasan ECOTON (Ecological Observation and Wetland Conservation). Penelitian kualitas air sungai Balantieng dilakukan di Desa Batukaropa, Kec. Rilau Ale, Kab. Bulukumba. Untuk sampai di lokasi, pihak sekolah turut mengantarkan para siswa menggunakan mobil.

Kegiatan penelitian kualitas air sungai Balantieng ini dengan menggunakan parameter Nitrit, Nitrat, Fosfat, TDS, DO, PH, Amonia, Chlorine, Serangga air dan mikroplastik. Dari kegiatan penelitian tersebut didapatkan hasil yakni Nitrit 0 ppm, Nitrat 0,5 ppm, Fosfat 0,4 ppm (melebihi baku mutu dari 0,2 ppm), TDS 37,2 ppm, PH 7,5 , DO 6,9, Amonia 1,1 ppm, Chlorine 0 ppm dan 11 jenis serangga air. Sementara untuk mikroplastik didapatkan jenis Filamen 42 buah, Fiber 18 buah dan Fragmen 3 buah.

Baca Juga  Para PKL Lesehan Suramadu Tetap Berbagi Kebaikan

“Tingginya kandungan fosfat yang melebihi baku mutu, kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang memanfaatkan sungai untuk mencuci dan mandiri serta masuknya limbah rumah tangga dan pertanian yang secara langsung masuk ke sungai Balantieng. Sedangkan pembuangan mikroplastik juga disebabkan oleh pembuangan sampah ke sungai” terang Firly Mas’ulatul Janah, peneliti ECOTON

“Saya kaget sekali ketika mengetahui hasil dari penelitian kualitas air sungai hari ini. Karena hasilnya tercemar ringan kalau dilihat dari sensus serangga air. Sementara itu jika diperhatikan banyak masyarakat yang menggunakan air sungai untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi dan cuci” ungkap Ketua Balantieng Warrior, Nur Aina (14)

Kegiatan penelitian kualitas air sungai Balantieng hari ini merupakan kegiatan pertama sekaligus pembuka dari komunitas Balantieng Warriors. Ke depannya mereka akan berkegiatan secara rutin dan pertemuannya dilakukan setiap hari Kamis.

Baca Juga  Anggota TNI Gerebek Polwan di Kamar Hotel Bareng Seniornya

“Melalui kegiatan ini semoga anak-anak nantinya dapat menyebarkan informasi dan pengetahuan yang pernah mereka dapatkan ini. Harapannya ilmu yang mereka dapat ini bukan untuk mereka saja tapi juga untuk banyak orang. Dari sinilah bibit-bibit generasi peduli sungai itu tumbuh” tutup Idaharyani

Firly turut menambahkan dengan mengajak sekolah terlibat dalam penelitian sungai Balantieng dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap fungsi sungai sebagai mana mestinya dan sekolah juga menjadi bagian dari solusi terhadap masalah di sungai Balantieng. TOK

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *