Surabaya, Timurpos.co.id – Tak patut ditiru dan tak patut dicontoh yang dilakukan oleh Sinta dengan melakukan penutupan muka pada foto kepada salah satu wali murid, kemudian dibuat Status Story Wa. Rabu, (01/03/2023).
Mira Menyampaikan melalui kuasa hukumnya Hodliniker Siagian, S.H., bahwa perbuatan Sinta salah satu Wali murid dari TK Aisyiyah O5 di Jalan Pelatuk Surabaya terhadap kliennya, merupakan tindakan yang tidak terpuji dimana Sinta mengedit foto dengan menutupi muka klien kami, dengan menempelkan gambar. Apa niat dan apa tujuannya melakukan tindakan tersebut ?. Untuk itu kami disini meminta klarifikasi kepada Kepala Sekolah untuk meluruskan adanya persoalan tersebut.
“Selain menyebarkan foto yang tidak pantas, Sinta juga melakukan perudungan terhadap anak dari klien kami, dengan adanya hal tersebut, anak klien kami tidak mau berangkat sekolah dikarenakan takut dan ada rasa malu,” jelasnya.
Masih kata Hodlin, bahwa kami berharap pihak Sekolah lebih tegas, tidak hanya menjembatani, terkait adanya perseteruan antara wali murid dengan memberikan sanksi tegas, bisa berupa dikeluarkannya dari anggota organisasi IKOM.
“Kami harap pihak sekolah, lebih tegas, karena dari informasi yang kami dapatkan, Sinta sudah sering melakukan tindakan tersebut. Karena pelaku perudungan masih berkeliaran. Ini sudah masuk kategori pembiaran,” Tambahnya.
Disinggung apa langkah yang diambil pihak sekolah terkait adanya tindakan dugaan perudungan yang dilakukan Sinta terhadap anak didik dan wali murid.
Hodlin menjelaskan, bahwa tadi saya sudah bertemu dengan kepala sekolah dan sudah menjelaskan perkara tersebut, Ibu Anik Hariyati, S.Th.I., selaku Kepala sekolah, bilang kalau ini merupakan ranah pribadi, tidak ada kaitan dengan sekolahan. Namun untuk terkait permasalahan ini, kami sudah berupaya melakukan mediasi dengan mempertemukan para pihak dan Ketua organisasi IKOM sudah memberikan teguran dengan Surat peringatan.
“Kami berharap dalam bersosial media lebih bijak dan informasinya Sinta tadi juga tidak hadir dengan alasan lagi sakit atau opname,” Tutup Bang Hodlin sapaan akrabnya.
Sementara Mira mengatakan, bahwa perbuatan mengedit foto lalu meyebarkan sudah sering dilakukan. Padahal saya sudah menanyakan baik-baik memangnya ada masalah apa kok, sampai hati melakukan perbuatan tersebut dan pihak kepala Sekolah juga pernah menegur untuk menghapus story WAnya, yang mana ada dalam foto muka saya ditutupi. Namun tidak dihiraukan.
“Dan saat dilakukan mediasi. Dia (Sinta) juga tidak hadir,” tutup Mira. Ti0