Pelaku Saat digelandang di Mapolrestabes Surabaya
Surabaya, Timurpos.co.id – Seorang bayi laki-laki (SRH) meninggal dunia di sebuah kos Jalan Kutisari V No.11, Surabaya. Berdasarkan hasil penyelidikan Polisi bayi usia 2 tahun 6 bulan, Bawah lima tahun (Balita) itu tewas setelah dibunuh Riski (27) warga Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura. Laki-laki dewasa itu pacar ibu korban.
Bayi tersebut berkali-kali dianiaya oleh Rizki. Bentuk kekerasannya mulai dari leher dicekek, termasuk kepala dibenturkan ke ubin lantai. Korban tewas setelah mengalami patah tulang tengkorang bagian belakang, pendarahan pada otak besar-kecil, batang, serta otot dinding perut. Ditambah lagi, ada pembekuan darah di jantung.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hendro Sukmono mengatakan, kasus ini berawal ibu korban yang berstatus masih istri orang dan sudah memiliki tiga anak menjalin asmara lain bersama Rizki. Sampai akhirnya tinggal berdua bersama selingkuhannya di kos Jalan Kutisari itu. Beberapa kali si ibu mengajak anaknya tidur di kos tersebut.
“Pada tanggal 13 Februari lalu pukul 08.00. WIB, pagi ibu korban menitipkan anak ke Rizki di kos. Ibu korban pergi karena ada panggilan kerja di sekitaran Jalan Kenjeran. Saat itulah Rizki menganiaya korban hingga tewas,” ucap Hendro. Jumat (16/02/2024).
Ibu korban, kata Hendro, di hari korban meninggal sempat mempunyai firasat curiga kepada Rizki. Sekira pukul 16.00 WIB, ibu korban sempat berkali-kali melakukan panggilan video call kepada Rizki untuk menanyakan anaknya tidak dijawab. Ketika ditelfon dengan panggilan biasa Rizki mengangkat lalu marah-marah menyuruh cepat kembali ke kos.
Menjelang maghrib ibu korban akhirnya pulang dari kerja. Ia melihat anak dan selingkuhannya sedang tidur. Ia melihat kepala kiri anaknya ada luka lebam dan di pantat ada feses.
“Korban dibangunkan tapi tidak ada respon.
Nah, kemudian dibangunkanlah pacarnya ditanya kok anak saya lebam dan tidak bangun, pelaku bilang tidak tahu karena sedang tidur,” sebut Hendro.
Sampai 15 menit korban tak ada respon. Badan korban pun dingin. Ibu mulai panik dan membawa korban ke Rumah Sakit RSI Jemursari.
Di sanalah dokter menyatakan dokter sudah meninggal. Ibu kemudian menyampaikan kabar duka itu kepada suami sahnya lewat anaknya yang pertama. Sampai akhirnya ayah korban tiba di rumah sakit.
Ketika jenazah korban dilihat sang ayah menduga anaknya meninggal dengan cara tidak wajar. Ayah korban malam itu juga membuat laporan ke Satreskrim Polrestabes Surabaya. Terungkaplah korban dibunuh Rizki. Tok