Timurpos.co.id – Surabaya – Kasus tewasnya Hariono (28) pemuda asal Tuban Jawa Timur, mulai ada titik terang dengan adanya pernyataan dari Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKPB Mirza Maulana, terkait senjata yang dipergunakan oleh pelaku penembakan terhadap korban. Sabtu, (17/12/2022).
AKPB Mirza Maulana menjelaskan bahwa, dari Informasi Kanit Sukolilo Surabaya, korban tertembak bukan karana peluru tajam dan dari pengakuan korban berserta keluarganya terkena peluru Air Soft Gun berjarak sekitar 3 meter, saat mengikuti konvoi motor di Jalan Jagir Wonokromo Surabaya.
“Diduga korban terkena letupan dari Air Soft Gun dari temannya sendiri dan perkara ini masih lidik oleh Kanit,” kata Mirza kepada awak media.
Lihat Juga : Kasus Penembakan Yang Menimpa Hariono Masih Ngambang
Perlu diperhatikan bahwa, sebelumnya, Kapolsek Wonokromo Surabaya, Kompol Riki Donaire Piliayang SIK, Msi menjelaskan bahwa, untuk perkara tertembaknya Hariono di Tempat Kejadian Perkara (TKP)nya itu, masuk wilayah hukum Polsek Tenggilis Mejoyo Surabaya, bukan di Polsek Wonokromo Surabaya.
“Karena Jalan Raya Jagir itu, sebagian ikut Polsek Wonokromo dan sebagian bukan,” kelit mantan Kasat Reskrim Polres Sampang.
Untuk diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, bahwa, berawal ada laporan Abdul Mughri yang merupakan Security RS Mitra Keluarga di Jalan satelit Sukomanunggal Surabaya, adanya orang tertembak di perutnya, Kemudian 9 anggota Polsek Sukomanuggal yang lagi Piket mendatangi RS Mitra Keluarga dan menemukan korban berada di IGD dengan luka tembak di perut.
Eko Hadi (24) yang merupakan teman dari Hariono, menceritakan awalnya korban bersama dengannya keluar rumah 23.30 WIB, dengan mengendarai motor Yamaha Vixion warna merah putih dengan tujuhan jalan-jalan cari tempat tongkrongan ngopi di dekat Pom besin di Jalan Jagir Wonokromo Surabaya.
“Saat hendak pulang ke rumah, tiba-tiba ada rombongan arak-arakan sepeda motor, berjumlah sekitar 50 sepeda motor dari arah barat menuju ke timur dan kami mengikuti rombongan tersebut. Tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan seperti senapan angin dan mengenai perut kanan Hariono tembus kiri dan paha atas kaki kiri. Korban pada saat itu posisinya dibonceng,” kata Eko.
Masih kata Eko bahwa, korban kemudian dibawa ke RS Mitra Keluarga Sukomanuggal, karena dekat dengan tempat tinggalnya. Kemudian korban di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo dan pada akhirnya nyawa Hariono pemuda asal Tuban harus meregang nyawa setelah mendapatakan tindakan medis di RSUD Dr. Soetomo, pada Hari Kamis, 15 Desember 2022. Tim