Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce saat memberikan arahan kepada Anggota
Surabaya, Timurpos.co.id – Sebanyak 1.503 personel kepolisian mulai diturunkan di Surabaya untuk mengamankan pemilu presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif di berbagai tingkatan. Rinciannya 1.093 personel menjaga 6.532 menjaga di wilayah hukum Polrestabes Surabaya, sedangkan 410 personel mengawal 1.635 di wilayah Tanjung Perak.
Seluruh anggota kepolisan, dikumpulkan di Mako Polrestabes Surabaya untuk melaksanakan apel. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, distribusi logistik pemilu telah selesai diserahkan KPU ke tingkat kecamatan. Mulai hari itu logistik akan bergeser ke tingkat panitia pemungutan suara di kelurahan.
Sikatan 1 hari itu juga memerintahkan agar semua Polisi setelah apel geser ke masing-masing kelurahan mengawasi proses tersebut. Salah satu aspek yang perlu diwaspadai ialah potensi pelanggaran yang mungkin bisa terjadi. Misalnya distribusi surat suara yang tidak teratur, logistik yang tidak lengkap, serta tidak adanya transparansi.
“Semenjak pergeseran logistik dari Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) wajib dijaga semua. Jangan sampai lepas dari pandangan, kalau perlu peluk itu logistik saat tidur,” tutur Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce. Senin (12/02/2024).
Pasma menuturkan pesta demokrasi adalah momentum untuk menentukan pemimpin bangsa. Polisi harus menjamin pemilihan musti berlangsung secara fair. Sementara Polisi harus netral namun juga harus mengawal pemilu berlangsung secara aman.
Kapolrestabes Surabaya yakin dengan kemampuan dan pengalaman personel bisa mewujudkan kamtibmas yang aman dan kondusif selama tahap pemungutan hingga tahap penghitungan suara.
Ia mengingatkan kepada seluruh anggota dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Apabila ditemui adanya pelanggaran atau meninggalkan tugas maka akan diberikan sanksi. Tok