Media yang Tidak Sekadar Meliput: KOMPAK Menjadi Jembatan Kemanusiaan

GAYA HIDUP174 Dilihat

Surabaya, Timurpos.co.id – Komunitas Media Pengadilan dan Kejaksaan (KOMPAK) menginisiasi gerakan kemanusiaan untuk membantu korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Langkah cepat ini merupakan respons kalangan jurnalis terhadap situasi darurat yang hingga kini masih menyulitkan akses, terutama di wilayah yang terisolasi akibat bencana.

Ketua Umum KOMPAK, Budi Mulyono, menyampaikan bahwa gerakan ini bukan sekadar solidaritas spontan, melainkan wujud tanggung jawab sosial komunitas media yang selama ini berada di garis depan dalam isu kemanusiaan, hukum, dan perlindungan publik.

“Penggalangan dana ini murni panggilan jiwa untuk saudara-saudara kita di Sumatra dan Aceh yang sedang menghadapi situasi genting. Banyak wilayah masih kesulitan logistik, sementara kebutuhan dasar terus meningkat,” kata Budi, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga  Jurnalis Bagikan Ratusan Bungkus Takjil Untuk Penguna Jalan di Suramadu

Ia memastikan seluruh proses pengumpulan hingga penyaluran dana dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Kami ingin memastikan bantuan tidak hanya cepat tiba, tetapi juga tercatat jelas dari awal hingga akhir. Solidaritas harus bisa dibaca publik,” tegasnya.

Banjir dan tanah longsor akibat hujan ekstrem memberi dampak besar di tiga provinsi tersebut. Data BNPB pada 6 Desember 2025 mencatat: 914 korban meninggal dan 389 korban hilang

Situasi di lapangan berubah cepat. Laporan terbaru dari sejumlah kanal resmi dan media pada 8–9 Desember 2025 mencatat peningkatan jumlah korban meninggal menjadi 961–962 jiwa, menandakan banyak kawasan baru berhasil dijangkau tim SAR, terutama wilayah perbukitan dan desa-desa yang sebelumnya terputus aksesnya.

Baca Juga  Jaksa Kejari Jimbaran Tidak Beri Tanggal dan Tanda Tangan Dakwaan, Kuasa Hukum Terdakwa Ajukan Eksepsi dan Uji Materiil di MK

Selain korban jiwa, ribuan warga masih mengungsi, jalur transportasi rusak, jaringan komunikasi terbatas, dan kebutuhan logistik meningkat drastis. Pemerintah melalui BNPB memprioritaskan:

1.Pencarian dan evakuasi korban,
2.Pembukaan akses darat,
3.Suplai bantuan darurat,
4.Pemulihan komunikasi dan energi.

KOMPAK memastikan seluruh donasi yang masuk terdokumentasi dengan baik dan akan dipublikasikan secara berkala melalui laporan di grup WhatsApp KOMPAK. Langkah ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus menghindari celah penyalahgunaan dana dalam situasi bencana yang rawan.

“Kami berkolaborasi dengan para jurnalis dan pihak terkait untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan benar-benar diterima mereka yang membutuhkan,” ujar Budi.

Gerakan kemanusiaan yang dilakukan KOMPAK ini diharapkan mampu mempercepat distribusi bantuan kepada korban bencana, sekaligus menjadi bukti bahwa komunitas media tidak hanya menjalankan fungsi kontrol sosial, tetapi juga hadir dalam solidaritas nyata ketika masyarakat membutuhkan. Tok

Baca Juga  Drs.Amirudin : Dengan Semangat Kebersamaan Dan Kekeluargaan Bangkit Kembali