Timurposjatim.com – Jioe Yan Jang alias Stefan Wandisabara dihukum pidana 7 bulan penjara. Majelis hakim yang diketuai I Dewa Gede Suarditha menyatakan terbukti bersalah aniaya dan berbuat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, Ling Ling alias Sherly.
“Mengadili, menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 44 ayat 1 dan Pasal 45 ayat 1 Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga,” kata hakim Dewa dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (21/04/2022).
Hukuman ini lebih ringan daripada tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Lujeng Andayani yang sebelumnya menuntut pidana 10 bulan penjara. Jaksa Lujeng dan terdakwa Stefan menyatakan pikir-pikir terhadap putusan hakim tersebut. Kedua pihak masih belum bersikap apakah akan mengajukan banding atau menerima putusan tersebut.
Jaksa Lujeng dalam dakwaannya menyatakan, Stefan aniaya istrinya di rumahnya di Sememi hanya gara-gara tidak menutup pintu saat menyapu. Stefan awalnya menegur istrinya kalau menyapu, pintu depan rumah seharusnya ditutup. Ling Ling sebenarnya sudah menjawab akan menutup pintu apabila selesai menyapu. Namun, Stefan justru marah. Dia memukul istrinya tersebut dengan lima jari tangan kanan mengenai dada Ling Ling hingga merah.
Kekerasan terhadap istrinya tidak hanya dilakukan Stefan sekali itu saja. Dia juga pernah menganiaya istrinya hanya karena saat mandi, istrinya kurang memepetkan ember. Stefan yang marah menotok dada istrinya menggunakan jari tengah dan telunjuk sebelah kanan hingga memar. Tak hanya itu, dahi Ling Ling juga dibenturkan dengan dahinya. Stefan kemudian mendorong istrinya hingga jatuh mengenai tembok. Perbuatan itu menyebabkan Ling Ling terluka.
Pengacara Stefan, Herman Yulianto menyebut bahwa sebenarnya kliennya tidak pernah berbuat KDRT terhadap istrinya. Stefan disebut tidak pernah melakukan perbuatan sebagaimana dalam dakwaan jaksa.
“Di persidangan terdakwa memang dari awal tidak melakukan perbuatan tersebut dan tidak mengakui bahwa dari awal dia yang melakukannya,” kata Herman. (TIO)