Timur Pos

Waka PN Surabaya Dan 3 Advokat Diperiksa KPK RI

Timurposjatim.com – Kasus suap yang menjerat salah satu oknum hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Itong Isnaeni Hidayat dan Panitera Pengganti Mohammad Hamdan berlanjut. Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami peristiwa memalukan bagi para wakil Tuhan tersebut.

Langkah keseriusan lembaga anti rasuah itu dalam membuka tabir siapa saja yang turut bermain dalam kasus tersebut dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap wakil ketua (Waka) PN Surabaya, Dju Johnson Mira Mangngi.

Plt. Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, mengatakan, Dju diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara dengan tersangka Itong Isnaeni Hidayat.

“Pemeriksaan dilakukan di ruang pemeriksaan Ditreskrimsus Polda Jatim,”kata Ali Kepada Timurposjatim.com, Jumat (11/02/2022)

Soal keterkaitan Dju Johnson dalam kasus ini Ali menyampaikan belum mengetahuinya. Dia juga belum bisa menginformasikan materi yang hendak didalami penyidik dari yang bersangkutan. “Masih didalami penyidik,” singkatnya.

Selain wakil ketua PN Surabaya tersebut, Ali menyebutkan memanggil empat saksi lainnya. Mereka yaitu Michael Christ Harianto dan Yeremias Jeri Susilo selaku advokat; Staf Akunting PT Teduh Karya Utama, Hervien Dyah Oktiyana; dan pengacara di Kantor Advokat RM. Hendro Kasiono, Lilia Mustika Dewi.

“Para saksi akan diperiksa untuk tersangka IIH [Itong Isnaeni Hidayat],” kata Ali.

Sementara terpisah Humas PN Surabaya Martin Ginting terkait adanya Pemeriksaan Wakil Ketua PN Surabaya oleh Penyidik KPK RI belum memberikan keterangan resmi.

Untuk diketahui Itong Isnaeni dan panitera pengganti Mohammad Hamdan terjaring OTT KPK. Mereka diduga bertransaksi suap terkait perkara di pengadilan. Pada 19 Januari 2022 l,KPK RI melakukan kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait Perkara Dugaan Pemberian dan penerimaan uang terkait sebuah perkara di PN Surabaya. (TIO)

Wijiyanti Gadaikan Mobil Sewaan Disidangkan

Timurposjatim.com – Niat Nunik Sulistyowati menyewakan mobil kesayangannya supaya ingin mendapatkan keuntungan. Namun, sialnya mobil itu malah digadaikan oleh Wijiyanti. Hal itu diketahui setelah jatuh tempo ternyata mobilnya tak kunjung kembali.

Akibat perbuatan, Wijiyanti akhirnya didudukkan di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Surabaya sebagai terdakwa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kejadian itu bermula pada Rabu 12 September 2018 lalu. dimana terdakwa mendatangi rental mobil “ Pak E Tree Rent Car” dengan maksud menyewa mobil. Kepada korban Nunik, terdakwa beralasan untuk keperluan operasional setiap hari.
Terdakwa juga menyampaikan akan menyewa dalam jangka waktu satu bulan dengan masa sewa akan diperpanjang setiap habis tempo peminjaman. Lalu disepakati harga sewa tersebut sebesar Rp 3 juta.

Purwanto yang bekerja di rental mobil tersebut kemudian membuatkan surat tanda terima penyewaan mobil pertama tanggal 12 September 2018 sampai 11 Oktober 2018 dimana saat itu langsung dibayar lunas oleh terdakwa.

“Untuk meyakinkan korban, terdakwa menjaminkan 1 buah motor beserta kunci kontak dan STNK asli dan KTP terdakwa,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Neldy Denny, saat membacakan surat dakwaannya, Kamis (10/02/2022).

Setelah habis masa sewa pertama, sambung Neldy, terdakwa melakukan perpanjangan lagi sampai dengan Agustus tahun 2019. Pada saat melakukan perpanjangan tersebut,   terdakwa tidak melakukan pembayaran lagi ke pihak rental mobil.

“Bahwa pihak rental mobil telah beberapa kali mendatangi terdakwa, namun terdakwa mengatakan telah menggadaikan mobil tersebut, dan berjanji akan mengembalikan mobilnya namun terdakwa tidak mengembalikannya,” imbuh Neldy.

Menurut pengakuan terdakwa, mobil Avanza plat No L 1619 PF yang disewanya telah digadaikan kepada Susy (DPO) dengan harga Rp 25 juta. “Terdakwa mengaku menerima total Rp 22,5 juta setelah dipotong dengan bunga 10 persen,” ungkap Neldy.

Akibat perbuatan terdakwa, korban yang merasa dirugikan, langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib. “Korban mengalami kerugian lebih kurang Rp 125 juta,” jelas Neldy.

Terhadap dakwaan JPU, terdakwa menanggapi dengan membenarkan seluruhnya. “Benar Yang Mulia,” ujar terdakwa.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP. (TIO)

Terbukti Bersalah Benny Dan Irwan Divonis 4 Tahun Penjara

Timurposjatim.com – Benny Soewanda dan Irwan Tanaya diputus bersalah melakukan tindak Pidana memberikan keterangan palsu Akte Otentik dan menghukum para terdakwa dengan Pidana Penjara selama 4 tahun oleh Ketua Majelis Hakim Martin Ginting di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Kamis (10/02/2022).

Ketua Majelis Hakim Martin Ginting mengatakan sebelum membacakan amar putusan,sebagai pertimbangan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan.

Hal yang memberatkan perbuatan para terdakwa menimbulkan pontensi tidak dibayarnya gaji Richard dan para terdakwa berbelit-belit saat memberikan keterangan.

Dan hal yang meringankan para terdakwa belum pernah dihukum.

“Terhadap para  terdakwa terbukti bersalah sesuai Dakwaan primer JPU dan menjatuhkan Pidana Penjara selama 4 Tahun,”kata Hakim Ginting di Ruang Candra PN Surabaya.

Atas putusan tersebut terdakwa melalui Penasehat hukumnya menyatakan pikir-pikir.

Hal sama dengan JPU juga menyatakan pikir-pikir.

Diketahui berdasarkan surat dakwaan Jaksa terungkap, terdakwa Benny dan juga Irwan Tanaya disebutkan sengaja memasukkan beberapa keterangan yang dikatahui sejak awal merupakan keterangan yang tidak benar ke dalam Surat Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Nomor : 03 Tanggal 03 November 2020.

Adapun keterangan tidak benar itu diantaranya menyebutkan bahwa Komisaris PT HAI Richard Sutanto selama menjabat sebagai Komisaris Perseroan, senantiasa bertindak seakan-akan dirinya adalah pihak yang berhak dan berwenang bertindak dan atas nama Direksi Perseroan serta Mewakili Perseroan.

Richard juga dituding menguasai dan belum mengembalikan beberapa harta kekayaan (asset) perseroan, berupa mobil dan segala persediaan (inventory) barang-barang dagangan milik perusahaan.

“Terdakwa I (Benny Soewanda) dan terdakwa II (Irwan Tanaya) menyuruh saudara Adhi Nugroho SH M.Kn memasukkan suatu keterangan yang dikatahui oleh terdakwa I dan terdakwa II sejak awal adalah (keterangan) tidak benar ke dalam Surat Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Nomor: 03 Tanggal 03 November 2020,” kutip surat dakwaan Jaksa Zulfikar.

Atas perbuatannya itu, JPU Sulfikar dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya mendakwa terdakwa Benny dan Irwan dengan dakwaan pasal 266 ayat (1) Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana dan menuntut para terdakwa dengan Pidana Penjara selama 4 tahun dan 6 bulan. (TIO)

Budi Kurniawan Penipu Rp.7,4 Miliar Hanya Diputus 15 Bulan Penjara 

Timurposjatim.com – Direktur PT. Gajah Mada Abdi (GMA) Budi Kurniawan,SE diputus bersalah melakukan Penipuan dengan Pidana Penjara selama 1 Tahun dan 3 bulan yang merugikan PT Tunas Mobilindo Perkasa (PT TMP) sebesar Rp. 7.470.000.000  oleh Ketua Majelis Hakim Suparno di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Rabu (09/02/2022).

Putusan tersebut lebih ringan dari Tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wahyu Hidayatullah dan Lujeng Andayani dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang sebelumnya menuntut Terdakwa dengan Pidana Penjara selama 2 tahun dan 6 bulan karena Terbukti bersalah melanggar Pasal 378 KUHPidana.

Dalam amar putusan yang dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Suparno menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 378 KUHPidana dengan Pidana Penjara selama 1 tahun dan 3 bulan penjara.

Budi Kurniawan Penipu Rp.7,4 Miliar Hanya Diputus 15 Bulan Penjara 

“Terhadap terdakwa diputus dengan Pidana Penjara selama 1 tahun dan 3 bulan,”kata Hakim Suparno di Ruang Garuda 2 PN Surabaya.

Mendengar Putusan tersebut sontak terdakwa menyatakan menerima putusan tersebut,”ya saya terima yang Mulia,”Saut terdakwa melalui sambungan Telecomfrem di Ruang Garuda 2 PN Surabaya.

Gayung bersambut JPU Lujeng Andayani juga menerima putusan Majelis Hakim.

Perlu diketahui PT GMA yang bergerak dalam bidang Manu Fakturing kendaraan (karoseri) yang beralamat di jalan Kedungturi No. 18-A Kec. Taman Kab. Sidoarjo yang merupakan langganan Plat merah.

Publik masih belum tahu adanya Bus Tahanan Kejaksaan Sumbangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang bersumber dari  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017, senilai Rp 1.359.000.000, diduga bekas.

Dua bus tahanan yang disumbang yakni Nopol L-8035-SP dan L-7566-NP. Sayangnya, diketahui dari Samsat salah satunya bukan produk tahun 2017, namun buatan tahun 2003. Padahal, dalam dokumen pengadaan Nomor: 027/18853/ULP/2017, dijelaskan barang yang dibeli dalam keadaan 100 persen baru.

Bus tahanan L- 8035 SP yang digunakan  Kejaksaan Negeri (Kejari)  Surabaya terindikasi disulap. Mulai dari cat, roda, bangku, sirine semua terlihat baru. Namun, sesuai data  Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), jika diperhatikan secara teliti mobil tahanan merek Isuzu model Bestel Wagon warna hijau type NHR55 ternyata dibuat tahun 2003.

Menjelang akhir tahun 2017, Pemkot Surabaya melalui APBD menganggarkan dan menyumbang dua mobil tahanan ke Kejari Surabaya dan Kejari Tanjung Perak Surabaya. Pengadaan dua bus atau mobil tahanan dengan kode lelang nomor 6890010 diikuti 31 peserta dan dimenangkan oleh CV. Mitra Sukses Mandiri (MSM), dengan harga penawaran Rp 1.359.000.000.

Meski CV. MSM terpilih menjadi pemenang, bus tahanan dengan kelengkapan canggih RIG lengkap antena dan GPS Tracker, disubkan atau dikerjakan oleh Karoseri Gajah Mada Abdi.

Dan Sekarang Direktur PT.Gajah Mada Abdi,Budi Kurniawan  berulah lagi dengan tidak membayar Kekurangan 70 Unit Mobil Merk Daihatsu Luxio 1,5X M/T MC E4 VIN 2019 dari  Pengadaan  Mobil Perlindungan / Molin dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (PPPA) yang Merugikan Pihak PT.Tunas Mobilindo Perkasa TMP mengalami kerugian sebesar Rp. 7.470.000.000.

Atas perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 372 KUHPidana. (TIO)

Fahmi Kristiadi Diancam Pidana Penjara 9 Tahun

Timurposjatim – Fahmi Kristiadi mencuri emas senilai Rp 100 juta milik tetangganya, Hafif Triamanda Putra. Pria 23 tahun ini masuk ke dalam rumah tetangganya di Jalan Granting Baru, Simokerto itu dengan memanjat tembok yang berdampingan dengan rumahnya. Fahmi ditangkap setelah menjual barang hasil curiannya di toko emas.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Irene Ulfa dalam dakwaannya menyatakan, Fahmi masuk ke dalam rumah tetangganya itu pada Jumat, 15 Oktober 2021 pukul 10.00 setelah tahu penghuninya pergi. Dia memanjat tembok dan masuk ke dalam rumah melalui genteng. Ketika itu, Hafif tidak mengunci pintu lantai dua rumahnya. Fahmi dengan mudah masuk ke kamar dan membuka kotak perhiasan di dalam lemari.

Empat mas batangan 24 karat yang masing-masing seberat 44,9 gram, 17 gram, 16,9 gram dan 50,3 gram beserta kuitansinya berhasil dia ambil. Dia juga mengambil enam cincin emas seberat 15,4 gram yang juga tersimpan di dalam kotak tersebut. “Selanjutnya seluruh perhiasan tersebut dibawa keluar melalui jalan sama ketika terdakwa masuk,” kata jaksa Irene saat membacakan surat dakwaan dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya kemarin (9/2).

Tiga hari setelah mencuri emas tersebut, terdakwa Fahmi menjual enam cincin emas di pedagang perhiasan di emperan Jalan Blauran seharga Rp 6 juta. Tidak lama setelah itu, dia juga berhasil menjual emas batang beserta kuitansinya di toko emas di Royal Plaza Mall. Emas batangan itu semuanya laku Rp 49 juta.

Fahmi akhirnya berhasil ditangkap polisi dari Polsek Simokerto tidak lama setelah menjual emas curian tersebut. Hafif sebelumnya memang telah melaporkan kasus pencurian tersebut ke polisi. “Saya sebelumnya tidak tahu siapa yang ambil. Saya lapor ke polsek. Ternyata pelakunya tetangganya sendiri dari pencarian polisi,” kata Hafif saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan.

Hafif sebelumnya baru tahu emas milik istrinya tersebut hilang setelah pulang dari bepergian. Dia mengakui tidak pernah mengunci pintu lantai dua. Kesempatan itu yang dimanfaatkan tetangganya untuk menyatroni rumahnya. “Lemari sudah rusak. Saya buka emas satu kotak sudah hilang semua,” ungkapnya.

Dia mengaku rugi hingga Rp 100 juta dari pencurian tersebut. Terdakwa Fahmi yang tidak didampingi pengacara tidak membantah kesaksian Hafif. Dia nekat mencuri karena sudah tahu kebiasaan tetangga rumahnya yang tidak menutup pintu lantai dua. “Rumahnya di samping rumah saya pas. Benar semua keterangannya,” kata Fahmi dalam sidang secara video call.

Atas perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 363 Ayat (1) Ke-5 KUHPidana dengan Acaman Penjara paling lama 9 Tahun Penjara. (TIO)

Polda Jatim Gelar “Diagram” Bersama Mahasiswa

Timurposjatim.com – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, bersama Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, didampingi PJU Polda Jatim, Selasa (8/2/2022) pagi, melaksanakan dialog bersama mahasiswa (Diagram) guna menjalin komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara polisi dan mahasiswa untuk mendukung pelaksanaan tugas Polri.

Kegiatan Diagram dilaksanakan di Gedung Patuh lantai II Mapolda Jatim yang diikuti oleh perwakilan-perwakilan dari 42 organisasi kepemudaan, Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nus) Jatim, Badan eksekutif mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Jatim, Badan Eksekutif Mahasiswa Pesantren (BEM Pesantren) Jatim dan dari Aliansi-aliansi Mahasiswa se jawa timur.

Dalam sambutannya, Irjen Nico Afinta mengucapkan terima kasih atas partisipasi mahasiswa dalam membantu memelihara kamtibmas di masyarakat, membantu tugas Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta turut serta dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Mahasiswa adalah penancap tombak peradaban, karena peran mahasiswa di tengah masyarakat adalah agen perubahan, penerus bangsa, kekuatan moral dan kontrol sosial,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Selasa (8/2/2022).

Lanjut Nico, di era 4.0 saat ini terdapat dua kehidupan, yakni kehidupan maya dan nyata yang saling mempengaruhi satu sama lain, oleh karena itu diperlukan kewaspadaan agar tidak terpengaruh dengan efek negatif dari perkembangan tekhnologi.

“Setiap mahasiswa harus memiliki ‘MANTAP’ (iman, kemauan dan pengetahuan). Karena mahasiswa sebagai penerus bangsa Indonesia kedepan serta ‘agent of change’ di tengah masa pandemi Covid – 19,” lanjut dia.

“Polri tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa indonesia tanpa ada kerja sama dengan stake holder terkait, sehingga diperlukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi degan organisasi kemahasiswaan” tutur kapolda.

Ditambahkan oleh Kapolda jatim, “Adapun tujuan pelaksanaan program Diagram sebagai sarana komunikasi antara Polda Jatim dengan komunitas mahasiswa, sebagai wadah pembahasan isu-isu menonjol di wilayah Jatim dan menampung masukan/aspirasi solusi penyelesaian permasalahan”.

“Untuk selanjutnya program Diagram ini akan dilaksanakan di seluruh polres jajaran polda jatim dengan melibatkan elemen mahasiswa dari perguruan tinggi di masing-masing kota dan kabupaten”. pungkas Irjen Nico. (Toha)

Kejari Mojokerto Melakukan Penyelidikan Perkara Korupsi PT.BPRS 

Timurposjatim.com – Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi Window Dressing pembiayaan-pembiayaan dari PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto. Dari hasil audit yang diperoleh penyidik, dugaan kerugian keuangan negara Rp 50.000.000.000 atau Rp 50 miliar.

Kasi Intel Kejari Kota Mojokerto, Ali Prakosa menjelaskan, Window Dressing merupakan tindakan pemoles laporan keuangan agar tampak seolah-olah menampilkan kinerja yang baik. Untuk kasus ini, Ali mengaku sudah naik ke level penyidikan pada 10 November 2021.

Penyidikan ini, sambung Ali, berdasarkan surat penyidikan yang dikeluarkan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto. Dengan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-02/M.5.47/Fd.1/11/2021 tanggal 10 November 2021 guna mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut.

“Setelah memeriksa belasan saksi dan mengumpulkan bukti-bukti, dari hasil audit didapati dugaan kerugian negara senilai Rp 50 miliar,” kata Kasi Intel Kejari Kota Mojokerto, Ali Prakosa, Selasa (08/02/2022).

Masih kata Ali, kasus ini diduga melibatkan internal BPRS Kota Mojokerto dan swasta dalam berbagai pembiayaan yang berbeda-beda. Dari hal itu penyidikan dilakukan secara bertahap dan terpisah. Saat ini, sedang berlangsung penyidikan untuk sebagian pembiayaan dengan kerugian atau potensi kerugian keuangan negara sekitar Rp 8.000.000.000 atau Rp 8 miliar.

Guna mempermudah penyidikan, sambung Ali, Kajari Kota Mojokerto mengimbau para pihak yang menikmati atau mengemplang pembiayaan dari BPRS Kota Mojokerto beritikad baik segera memenuhi tanggung jawabnya. Sehingga proses penyidikan bisa berjalan dengan lancar dan dugaan kerugian negara dapat diselamatkan serta dikembalikan lagi ke negara.

“Pimpinan (Kajari) berharap pihak-pihak terkait agar memenuhi tanggung jawabnya. Sehingga melalui penegakkan hukum, BPRS Kota Mojokerto dapat diselamatkan dan berkembang dalam mendukung pembangunan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (TIO)

Nurrachmad Bantu Gugurkan Kandungan Novidya Disidangkan

Timurposjatim.com – Nurrachmad Hudan Trisaputra diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulfikar dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya terkait perkara Aborsi di Pengadilan Negeri Surabaya.Selasa (08/02/2022).

Dalam sidang kali ini JPU mengahdirkan 3 orang saksi dari Hotel Life di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya.

Reanita Fitrotul Laili Manager Hotel menyapiakan, bahwa pada 3 September 2021 ada laporan dari security penemuan jasad janin di Septic tank hotel.kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian pada saat itu.

“Terdakwa saat itu check-in bersama Novidya pada tanggal 1 September kemudian pada tanggal 2 melakukan perpanjangan,”kata Reanita dihadapan Majelis Hakim di Ruang Garuda 1 PN Surabaya.

Ia menambahkan pada tanggal 3 September terdakwa bersama Novidya check-out saat di lihat dari rekaman CCTV Hotel Jalannya sudah sudah berbeda.

Sementara Solikin pegawai Hotel mengatakan saat itu hendak membersihkan Septic tank melihat ada yang aneh seperti jasad janin,Spontan teriak dan melaporkan ke Security.

“Setelah petugas datang saat diambil Jasad janin sudah terbentuk (sudah ada kaki,tangan dan kepala). ukurannya sebesar telapak tangan,”Kata Solikin.

Lanjut Yono pegawai Hotel bagian House keeping menjelaskan pada 3 September saat membersihkan kamar 505 yang disewa terdakwa menemukan bercak darah di Sprei dan handuk.

“Bercak darah yang di sprei berbentuk bulat dan besar,”katanya.

Atas keterangan saksi terdakwa membantah,”saya hanya mengantar dan menjemput,”kelit Nurrachmad melalui sambungan Telecomfrem.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan ,bahwa Novidya Blestika Pracoyo dalam berkas terpisah menjalin asmara dengan M.Rizky Alexis (berkas terpisah).

Ke-dua pasangan tersebut, melakukan hubungan layaknya suami istri hingga berakibat Novidya Blestika Pracoyo mengandung.

Akibat janin yang dikandung Novidya Blestika Pracoyo membuat ketakutan terhadap M.Rizky Alex sehingga, menyuruh Novidya Blestika Pracoyo agar mau dimasuki sesuatu benda dengan maksud mengugurkan kandungan.

Selanjutnya, Nurrachmad Hudan Trisaputra diminta bantuan guna memasukkan sesuatu benda ke dalam alat vital Novidya Blestika Pracoyo. Pasca sesuatu benda masuk kedalam alat vital pada 1 September 2021 Novidya Blestika Pracoyo memesan room 505 di hotel Life dan saat mengalami kesakitan Novidya Blestika Pracoyo duduk di closet hingga menggeluarkan gumpalan darah segar.

Pada 3 September 2021, Novidya Blestika Pracoyo checkout dari hotel Life dengan dijemput Nurrachmad Hudan Trisaputra.

Selang beberapa lama, diketahui Solikin selaku Engineering hotel bahwa di saluran pembuangan terdapat bungkus plastik yang tidak bisa terurai.

Solikin terkejut, dalam plastik tampak tangan dan kaki serta memicunya guna melaporkan ke pihak yang berwajib.

Atas perbuatannya JPU mendakwa dengan Pasal 346 KUHP atau Pasal 194 Juncto Pasal 75 ayat (2) Undang Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan Juncto pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana. (TIO)

Pengedar Sabu Menganti Digulung Satreskoba Polrestabes Surabaya

Timurposjatim.com , – Satreskoba Polrestabes Surabaya, menangkap satu orang tersangka pengedar sabu di Rumah Dusun. Gempol Kurung Menganti Gresik, Pada Jumat (21/01/2022) sekitar pukul 23.30 WIB lalu.

Perlu diketahui, Satu tersangka yang berhasil dibekuk Polisi berinisial ATL (29) Warga Dsn. Gempol. Kurung Menganti Gresik.

Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Daniel Marunduri membenarkan penangkapan tersangka, dalam peredaran gelap Narkotika jenis sabu yang dilakukan Tersangka ATL Pada Jumat,21 Januari 2022 ,dirumahnya.

Dikatakan Daniel, Saat di lakukan penggeledahan pada waktu itu ditemukan barang bukti sabu tersebut, yang disimpan oleh tersangka di dalam lemari baju dalam kamar rumahnya, selanjutnya pelaku tidak berkutik lalu dibawa ke polrestabes Surabaya.

Kemudian Polisi melakukan interogasi dari keterangan tersangka ia mendapatkan narkotika jenis sabu tersebut dari S yang saat ini dalam pengejaran polisi (DPO), Tersangka ATL waktu itu membeli barang haram jenis sabu pada Senin (17/01/2022) sekitar pukul 22.30 WIB, di Jalan Lontar kota Surabaya, dengan hrga  per Gramnya Rp 1.200.000.

“Saat penggerebekan anggota kami menemukan delapan poket sabu siap jual, diakui milik pelaku,” kata AKBP Daniel, Selasa (8/2/2022).

Selain membekuk tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti Narkotika jenis sabu yaitu, 8 pocket plastik klip berisi Kristal putih yang diduga narkotika jenis sabu dengan berat total seluruhnya + 1,80 gram serta bungkusnya, 1 Timbangan elektrik, 1 Bungkusan Rokok Sampoerna Mild mentol, 1buku tabungan BCA, dan 1 Handphone merk Oppo.

“Pelaku akan kita jerat dengn Pasal 114 ayat (1) dan Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkas Daniel. (Toha)

Imam Santoso Dieksekusi Kejari Tanjung Perak Surabaya Tanpa Perlawanan

Timurposjatim.com – Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya melakukan eksekusi terhadap terpidana Imam Santoso Direktur Utama (Dirut) PT. Daha Tama Adikarya (DTA) di rumahnya di Jalan Dharmahusada Indah Timur Surabaya.Selasa (08/02/2022).

Kepala Seksi Inteljen Putu Arya Wibisana mengatakan, Setelah mendapatkan informasi Putusan Kasasi Nomor 170/k/PID/2022 yang isinya putusan Kasasi ,Menolak Permohonan Kasasi dari pemohon Kasasi II/ Terdakwa Imam Santoso Anak dari Jasin Santoso dan Pemohon Kasasi I/ Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tanjung Perak tersebut.

Imam Santoso Dieksekusi Kejari Tanjung Perak Surabaya Tanpa Perlawanan

“Memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi Surabaya nomor : 902/ PID./2012/PT.SBY. tanggal 15 September 2021 yang menguatkan Putusan Pengadilan negeri Surabaya nomor : 791/Pid.B/2021/PN.Sby tanggal 02 Juli 2021 mengenai pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa menjadi pidana penjara selama 2 (dua) tahun,”Kata Putu.

Masih kata Putu Arya, berdasarkan putusan tersebut kami melakukan tindakan dengan menyanggong di depan rumahnya di Jalan Dharmahusada Indah Surabaya,Dari mulai pagi hingga pada Pukul 14.15 WIB terpidana berhasil diamankan tanpa ada perlawanan.

“Kemudian terhadap Terpidana Iman Santoso dilakukan Penahanan di Rutan Medaeng guna menjalankan masa hukumannya,”Tambahnya.

Untuk diketahui Imam Santoso anak dari Jasin Santoso Dirut PT. Daha Tama Adikarya adalah pemegang izin Recana Kerja Kayu (UPHHK) dalam menjalankan operasional telah mendapat izin Rencana Kerja Tahunan (RKT) berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Nomor : 522.22/27.95/Bid.P2H tanggal 11 September 2017 tentang Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (RKTUPHHK-HA).

Pada tanggal 21 September 2017 terdakwa bertemu dengan korban Willyanto Wijaya Jo, SE., di hotel Garden Palace Surabaya, Jl. Yos Sudarso Surabaya dengan menunjukkan propsal yang berisi Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu Nomor :06/S-VLK/GRS/XI/2018 yang dikeluarkan oleh LVLK PT. GLOBAL RESOURCE SERTIFIKASI, sertifikat pengelolaan hutan produksi lestan Nomor : 012/SPHPL/GRS/VIII/2015 yang dikeluarkan oleh PT. GLOBAL RESOURCE SERTIFIKASI dan Persetujuan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam tahun 2017 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah No: 522.22.27.95/Bid.P2H tanggal 4 September 2017.

Bahwa pada kenyataannya sampai dengan saat ini tidak ada lagi pengiriman kayu yang dilakukan oleh terdakwa dan sisa uang sebesar Rp. 3.611.440.020 (tiga milyar enam ratus sebelas juta dua puluh rupiah) yang sudah diterima terdakwa tidak dikembalikan kepada saksi korban, melainkan dipergunakan oleh terdakwa untuk kepentingan PT. Randoetatah Cemerlang dan tidak ada kaitannya dengan saksi korban.

Atas perbuatannya JPU Sulfikar mendakwa terdakwa dengan Pasal 378 KUHPidana dan menuntut dengan Pidana Penjara selama 3 Tahun.
Vonis kasasi yang dijatuhkan Hakim Agung Desnayeti pada 27 Januari 2022 ini lebih berat dari putusan Pengadilan Negeri Surabaya pada 2 Juni 2021 dan Pengadilan Tinggi Surabaya pada 20 Agustus 2021, yang menghukum Imam Santoso dengan pidana penjara selama 1 tahun. (TIO)