Timurpos.co.id – Surabaya – Moch. Zainuddin diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samsu J, Efendi Banu dari Kejaksaan Negeri Surabaya, terkait pekara penganiayaan terhadap Elen Pramesti Novitasari yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Suswanti di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Senin, (26/12/2022).
Dalam sidang kali ini JPU Samsu menghadirkan saksi yakni, Elen Pramesti Novitasari dan Devi Puspitasari yang merupakan kakak korban.
Elen mengatakan bahwa, kenal dengan terdakwa yang merupakan calon suami dan sudah menjalin hubungan asmara sudah 1,5 tahun, terkait perkara ini berawal, saat datang ke rumah terdakwa, saya dipukul, ditendang dan dicakar sama terdakwa, saat bertengkar serta diancam juga.
“Setiap kali bertengkar, saya selalu dipukuli yang mulia, dengan alasan mencari kesalahan saya (cemburu).” Kata Elen sembari meneteskan air mata di ruang garuda 1 PN Surabaya.
Sementara Devi menjelaskan, sama terdakwa tidak kenal, cuma tahu saja, kerena masih tetangga sama rumahnya mama. Awalnya saya sempat curiga, saat ada luka dibagian mata adik saya. Namun saat itu Elen, masih menutupi dengan alasan jatuh dari motor.
“Sebenarnya pihak keluarga tidak setuju dengan hubungan ini, dikarenakan terdakwa kelihatannya seperti pengangguran dan sudah mempunyai anak satu,” kata Devi.
Atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan tidak keberatan.
Lanjut pemeriksaan terdakwa, yang mana pada intinya mengakui kesalahannya dan terkait pekerjaannya adalah jual beli sepeda motor.
Disinggung berapa kali, terdakwa melakukan penganiayaan, awalnya terdakwa berkelit hanya sekali saja, namun saat dicecar oleh Majelis Hakim, baru mengaku sudah beberapa kali melakukan kekerasan terhadap korban.
“Iya sudah beberapa kali, Yang Mulia,” ucap terdakwa melalui sambungan Video call.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka dan sakit pada tubuhnya sebagaimana diterangkan dalam Surat Visum et Repertum Nomor : VER/709/KES.3/ 2022/Rumkit tanggal 06 Oktober 2022 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit BHAYANGKARA. Dengan hasil pemeriksaan luar : ditemukan luka lecet disertai memar pada bawah mata sebelah kanan dan pipi kanan, luka memar pada lengan tangan kiri bawah bagian dalam dan lengan tangan kanan bawah bagian luar.
Bahwa perbuatan terdakwa tersebut diatas, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP. (Ti0
Zainuddin Cakar Calon Istrinya Berujung Jeruji Besi
Surabaya – Moch. Zainuddin diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Samsu J, Efendi Banu dari Kejaksaan Negeri Surabaya, terkait pekara penganiayaan terhadap Elen Pramesti Novitasari yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Suswanti di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Senin, (26/12/2022).
Dalam sidang kali ini JPU Samsu menghadirkan saksi yakni, Elen Pramesti Novitasari dan Devi Puspitasari yang merupakan kakaknya korban.
Elen mengatakan bahwa, kenal dengan terdakwa yang merupakan calon suami dan sudah menjalain hubungan asmara sudah 1,5 tahun, terkait perkara. Terkait perkara ini berawal, saat datang ke rumah terdakwa, saya dipukul, ditendang dan dicakar sama terdakwa, saat bertengakar serta diacam juga.
“Setiap kali bertengakar, saya selalu dipukuli yang mulia, dengan alasan mencari kesalahan saya (cemburu).” Kata Elen sembari menetaskan air mata di ruang garuda 1 PN Surabaya.
Sementara Devi menjelaskan, sama terdakwa tidak kenal, cuma tahu aja, kerena masih tetangga sama rumahnya mama. Awalnya saya sempat curiga, saat ada luka dibagian mata adik saya. Namun saat itu Elen, masih menutupi dengan alasan jatuh dari motor.
“Sebenarnya pihak keluarga tidak setuju dengan hubungan ini, dikeranakan terdakwa kelihatanya seperti pengaguran dan sudah mempunyai anak satu,” kata Devi.
Atas keterangan saksi, terdakwa menyatakan tidak keberatan.
Lanjut pemeriksaan terdakwa, yang mana pada intinya mengakui kesalahannya dan terkait pekerjaannya adalah jual beli sepeda motor.
Disingung berapa kali, terdakwa melakukan penganiayaan, awalnya terdakwa berkelit hanya sekali saja, namun saat dicecar oleh Majelis Hakim, baru mengaku sudah beberapa kali melakukan kekerasan terhadap korban.
“Iya sudah beberapa kali, Yang Mulia,” ucap terdakwa melalui sambaungan Vidio call.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami luka dan sakit pada tubuhnya sebagaimana diterangkan dalam Surat Visum et Repertum Nomor : VER/709/KES.3/ 2022/Rumkit tanggal 06 Oktober 2022 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit BHAYANGKARA. Dengan hasil pemeriksaan luar : ditemukan luka lecet disertai memar pada bawah mata sebelah kanan dan pipi kanan, luka memar pada lengan tangan kiri bawah bagian dalam dan lengan tangan kanan bawah bagian luar.
Bahwa perbuatan terdakwa tersebut diatas, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP. (Ti0)