Timurposjatim.com – Kapolsek Sukolilo Surabaya bersama 4 Perguruan Pecak Silat yang berada di wilayah Kecamatan Sukolilo Surabaya melakukan kegiatan penggalangan dana untuk korban Erupsi Gunung Semeru di Jalan Ir Soekarno Surabaya.Minggu (19/12/2021).
Kegiatan Galang dana Peduli Semeru Bersama 4 Perguruan Pecak Silat di Kecamatan Sukolilo Surabaya merupakan inisiatif Polsek Sukolilo Surabaya.
Kapolsek Sukolilo Surabaya AKP M Sholeh mengatakan,Bahwa kami melihat untuk perkembangan Perguruan Pecak Silat di Kecamatan Sukolilo Surabaya cukup pesat dan lagi Markas Besar Rembol 76 juga masuk wilayah Hukum Polsek Sukolilo Surabaya agar tidak terjadi bentrokan antar Perguruan Pecak Silat.
Maka kami melakukan kegiatan Galang dana Peduli Semeru yang diikuti oleh 4 Perguruan Pecak Silat antar lain dari PSNU Pagar Nusa,PSH Winongo dan PSHT serta para pendekar kera sakti.
“Aksi Galang dana Peduli Semeru bertajuk ‘Kesatria Sukolilo bersatu’ dan Kegiatan ini tidak berhenti sampai disini,Kedepan akan trus di laksanakan acara rutin kumpul semua perguruan pencak silat agar kususnya di Surabaya bisa bantu Kamtibmas di Sukolilo khususnya dan Kota Surabaya umumnya,”Kata AKP M Sholeh.
Sementara terpisah Tri Yudi Efendi Ketua Umum Rembol 76 menjelaskan,Kami disini mendukung kegiatan Polsek Sukolilo Surabaya,Kami bersama teman dan Perguruan Pecak Silat lain bersepakat kita ingin damai dengan memberi manfaat untuk sesama umat manusia.
“kita akan memberi contoh kepada pendekar-pendekar silat lain disini kami bisa bersatu untuk suatu tujuan yang mulia (kemanusiaan) yang mana bentrokan hal yang biasa bagi para pendekar itu jangan dilakukan lagi dan Mulai sekarang kita lakukan hal yang positif berawal dari Sukolilo Surabaya kemudian ke kota lain untuk Indonesia Damai,”Kata Kang Gareng sapaan akrabnya.
Kepada Timurposjatim.com.
Kegiatan Kesatria Sukolilo bersatu tidak hanya untuk kegiatan Pengalangan dana Peduli Semeru akan tetapi bertujuan untuk melestarikan budaya silat kita juga harus memberikan manfaat kepada sesama umat manusia terutama ketika terjadi bencana alam sebagai salah satu wujud pengimplementasian ajaran leluhur kita untuk saling asah asih asuh.
Dan bisa meminimalisir bentrokan antar Perguruan Pecak Silat yang terjadi di berbagai Kota khususnya di Provinsi Jawa Timur bahkan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.(Yud/Tio)