Tulungagung, Timurpos.co.id – Sampah plastik merupakan isu terbesar yang paling berbahaya dan paling persisten dalam pencemaran lingkungan. Adanya perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap produk plastik sekali pakai semakin memperparah kondisi ini. Minggu (28/07/2024).
KISMAPALA Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung kemudian mengadakan kegiatan bersih sungai dengan tema “Bersihkan Aliran, Segarkan Kehidupan” guna memperingati Hari Sungai 2024. Gerakan ini juga berkolaborasi dengan berbagai komunitas pecinta alam lingkungan, seperti ALWI dan BRUIN yang membantu dalam melakukan brand audit sampah di Sungai Plosokandang, Tulungagung.
Pada kegiatan kali ini, relawan bersih Sungai Plosokandang berhasil mengevakuasi sebanyak 16 karung sampah yang kemudian diangkut dalam satu truk untuk menuju ke tempat pembuangan. Sampah yang terkumpul masih didominasi oleh sampah plastik sekali pakai, seperti sampah popok, bungkus makanan serta bungkus deterjen saset. Selain itu, para relawan juga membantu dalam membersihkan ledakan eceng gondok yang memenuhi area Sungai Plosokandang sepanjang.
“Eceng gondok yang memenuhi aliran sungai menyebabkan menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat kelarutan oksigen dalam air yang membahayakan ekosistem sungai. Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya Ia berperan dalam menangkap polutan logam berat.” Ungkap Haris selaku perwakilan mahasiswa dari Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung.
Pencemaran sungai saat ini merupakan permasalahan lingkungan yang dapat menjadi ancaman bagi masyarakat dan lingkungan. Riski selaku perwakilan dari MAPALA KISMAPALA berharap, masyarakat sadar akan pentingnya mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari serta pentingnya melakukan pemilahan sampah dari rumah agar sampah tidak berakhir mencemari sungai.
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat penting pada permasalahan lingkungan. Melalui gerakan Bersih Sungai yang diinisiasi KISMAPALA Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung, mahasiswa diharapkan sadar akan adanya permasalahan lingkungan yang sedang terjadi di sekitarnya. Dalam acara ini, BRUIN juga turut memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang pengidentifikasian jenis-jenis sampah dan cara mengelolanya.
Selain membersihkan aliran sungai dari eceng gondok dan sampah, acara Bersih Sungai kali ini juga diiringi dengan program penanaman bibit kelengkeng, pucung, asem jawa, johar, beringin, karet kebo, tanjung, dan karsen dengan total 150 bibit yang ditanam di sekitar bantaran Sungai Plosokandang. Penanaman ini diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya erosi, mengendalikan sedimentasi, dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan di sekitar area sungai.
Harun selaku Koordinator ALWI berpendapat bahwa saat ini partisipasi aktif yang melibatkan banyak pihak seperti masyarakat, mahasiswa, pegiat lingkungan, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat gotong royong dalam pelestarian sungai. Melalui acara ini, beliau juga berharap adanya peran mahasiswa yang terlibat dapat memberikan angin segar perubahan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. TOK