Timur Pos

Bulak Rukem Timur Diobok-obok Maling 5 Motor Raib Dalam Satu Bulan

Timurposjatim.com – Beredarnya vidio aksi Pencurian sepada motor di  Bulak Timur Kecamatan Kenjeran Surabaya menjadi buah bibir dikalangan masyarakat.Dalam satu bulan ada 5 hilang motor milik warga telah raib digondol pencuri.

Bulak Rukem Timur Diobok-obok Maling 7 Motor Raib Dalam Satu Bulan

Salah satu warga menyebutkan bahwa aksi Pencurian tergolong nekad dimana kampung Bulak Timur sudah dilengkapi dengan CCTV dan kejadian tidak terjadi pada malam hari saja.saat di siang bolong para pencuri juga melakukan aksinya.

“Bahkan motor yang sudah masuk dalam rumah juga tak luput dari incaran para maling,”kata salah satu warga Bulak Rukem Timur yang tak mau dionlinekan.

Sementara Abah Muslimin selaku Tokoh Masyarakat di Bulak Rukem Timur menyapaikan , terkait adanya banyaknya kehilangan Sepeda Motor di wilayah tersebut berhadap kepada Pihak berwenang untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.Dalam kurun satu bulan ini ada sekitar 5 motor yang hilang.

“Insyaallah ada sekitar 5 motor antara lain Motor Honda Scoopy, Vario Beat,”Kata Abah Muslimin kepada Timur Pos Jatim.Kamis (13/01/2022).

Masih kata Abah Muslimin setiap kejadian adanya pencurian kami langsung melaporkan kejadian ke Polsek Kenjeran Surabaya dan kemudian dari anggota turun Kelapangan.

“Kami berharap kepada Pihak kepolisian segera melakukan tindakan sehingga kejadian ini tidak terjadi lagi dan kalau bisa dilakukan Patroli diwilayah tersebut,”Harapnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Kenjeran saat dikonfirmasi terkait adanya Kejadian aksi Pencurian Motor belum bisa dikonfirmasi.

Untuk diketahui dari informasi yang dihimpun media dalam satu Bulan ini ada 5 motor yang hilang antara lain motor Honda Vario milik Santoso warga Bulak Rukem Timur kejadian jam 02.00 WIB  malam lalu Motor Honda Vario kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB siang hari dengan ciri-ciri pelaku mengunakan Motor Honda Scoopy warna merah yang tertangkap kamera CCTV.(Tio)

Kuasai Sabu 10 Kg Chintya Diputus 15 Tahun Penjara

Timurposjatim.com – Sidang perkara penyalah gunaan Narkotika jenis  sabu dengan terdakwa Chintya Rahayu Sari Dewi Alias Efo Binti Didin dan Muhammad Abdul Aziz digelar dipengadilan negeri (PN) Surabaya, dengan agenda putusan.

Dalam Amar putusannya, Ketua Majelis hakim Khusaini, mengatakan kedua terdakwa, terbukti bersalah, menyimpan, mengusai barang berupa sabu seberat masing-masing 10 kg.

“Mengadili menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Chintya Rahayu Sari Dewi selama 15 tahun penjara dan terdakwa Muhammad Abdul Aziz, selama 10 tahun penjara, serta denda 2 Miliar,Apabila tidak dibayar diganti kurungan penjara selama 2 bulan. Ucap Hakim Khusaini. Kamis (13/1/2022).

“Atas Putusan ini, apakah Jaksa dan penasehat hukum terdakwa menerimanya, banding atau pikir-pikir.

Tanya Hakim pikir-pikir yang mulia,Ucap Jaksa dan kuasa hukum kedua terdakwa.

Sebelumnya Jaksa Penunutut Umum (JPU) Suparlan dari Kejaksaan Negeri Surabaya menuntut kedua terdakwa selama 19 tahun dan 6 bulan penjara.

Usai sidang, Dwi Oktorianto R, kuasa hukum kedua terdakwa mengatakan, putusan hakim tadi sudah saya anggap berkeadilan, namun, saya harus berunding dulu sama keluarga terdakwa makanya tadi saya jawab masih pikir-pikir.

“Ada waktu satu  minggu kedepan untuk mengambil langkah hukum selanjutnya, banding atau menerimanya. Ucapnya.
Diketahui sebelumnya, berdasarkan surat dakwaan berawal dari Chintya dihubungi oleh Acung (DPO) melalui WhatsApp untuk menerima 10 kg paket Sabu yang terbungkus teh cina warna hijau dari Medan yang dibawa oleh Calvin Aristiawan alias Alvin berkas terpisah untuk dikirim ke Boy (DPO) di Surabaya.

Selanjutnya Chintya mengajak Abdul Aziz sebagai Sopir untuk mengantar paket Narkotika mengunakan mobil Toyota Camry D 1877 KT milik Chintya kepada Calvin Aristiawan dalam perjalanan Acung dan Boy menghubungi Chintya Narkotikanya diserahkan di Rest Area 725 A Tol Mojokerto – Surabaya.

Kedua terdakwa dijanjikan upah sebesar Rp.45 juta untuk Chintya dan Rp.10 Juta untuk Abdul Aziz.Pada Senin 26 April 2021 sekitar pukul 01.00 WIB Tim Satreskoba Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan terhadap para terdakwa dan saat dilakukan Pengeledahan ditemukan Barang Bukti sabu seberat 10 kg dibungkus teh hijau Cina didalam tas ransel di jok belakang mobil.

Bahwa sebelumnya terdakwa Chintya sudah 2 kali mengambil sabu Pada bulan Desember 2020 dengan berat 10 kg sabu terbungkus teh hijau Cina atas permintaan Ifan di Bandara Soekarno Hatta untuk di antar di Kranggan Surabaya dengan mendapatkan upah Rp.15 juta melalui transfer Bank BTPN dan Pada 27 Maret 2021 menerima sabu seberat 10 kg terbungkus teh hijau Cina di Bandara Soekarno Hatta atas permintaan Acung (DPO) untuk diantarkan di Hotel Oval Surabaya dengan mengendarai mobil Honda Jazz sewaan dengan terdakwa Abdul Aziz dengan upaya masing-masing untuk Chintya Rp.45 juta dan Abdul Aziz Rp.10 juta pembayaran secara tunai.

Atas Perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.(Tio) 

Bacok Tajiono dan Istrinya Khumaini Diadili

Timurposjatim.com – Muh.Khumaini Yasir diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan terkait perkara Penganiayaan terhadap Pasangan Suami Istri (Pasutri) dengan agenda keterangan saksi korban yang dipimpin oleh ketua Majelis Hakim Suparno di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Kamis (13/01/2022).

Tajiono mengatakan ini hanya masalah sepele dikarana ada cek-cok dengan istrinya terdakwa.Saat itu istrinya terdakwa bilang ‘Resek koen.

“Saat dikamar mandi sempat melihat istrinya Terdakwa menimba air tapi dalam timbah isi parang,”kata Taijono dihadapan Majelis Hakim di Ruang Candara PN Surabaya.

Masih kata Taijono kemudian istrinya Terdakwa bilang ke suaminya (Terdakwa) ‘Wes Pak’ (Sudah Pak) tampa basa-basi langsung membacok dibagian kepala dan tangan.

“Saya sempat menangkis tetap kena bacokan.dibagian tangan sempat mendapatkan jahitan,”kesal Tajiono.
Lanjut istri Taijono menambah yang pada intinya juga terkana bacokan juga dibagian kepalanya,”saya juga kena bacokan dibagian kepala dan hingga saat ini masih terasa sakit,”kata istri Tarjiono.

Mendengar keterangan saksi terdakwa tidak membatahnya ,”iya benar yang mulia, Saat ditanya oleh Majelis Hakim apakah JPU sudah cukup untuk saksinya, Sudah cukup yang mulia,”saut JPU Suparlan.

Sontak Hakim Suparno meminta kepada JPU Suplan untuk dihadirkan Istri Terdakwa dimana istrinya membantu Terdakwa dengan membawakan Parang.

“Istrinya Terdakwa tolong dihadirkan,”kata Hakim Suparno Sembari mengetuk Palu persidangan.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan JPU,bahwa pada hari Sabtu 16 Oktober 2021 di Jalan Kendangsari Surabaya Terdakwa yang mendapatkan laporan dari istrinya telah cek-cok dengan Tarjiono kemudian mengambil senjata tajam dan menyabetkan ke arah Tarjiono dan istrinya.

Akibat perbuatannya Tajiono dan istrinya mengalami luka pada bagian Kepala,Perut dan pergelangan tangan sedangkan pada istri Tajiono mengalami luka robek pada bagian kepala,Atas Perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 351 ayat (2) KUHPidana.(Tio) 

Bandar Sabu Jalal Divonis Bebas Majelis Hakim

Timurposjatim.com – Marjalan Alisa Jalal Bin Mat Tawi bersama Romadon Alias Madon Bin Hajet dan Robby Sugara Alias Bin Holik (Berkas Terpisah) Diputus Bebas oleh Ketua Majelis Hakim Cokorda Gede Arthana terkait Pekara Narkotika di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Dalam amar yang dibacakan Ketua Majelis Hakim Cokorda secara panjang lebar tetapi tidak jelas suaranya.

Badar Sabu Jalal Divonis Bebas Majelis Hakim

Sempat JPU menanyakan berapa yang mulia putusannya ,”Bebas ,”saut Majelis Hakim. di ruang Cakra PN Surabaya ,Kamis (13/01/2022).

Sementara terpisah Penasehat hukum terdakwa Selepas sidang disinggung terkait putusan bebas terhadap kliennya juga,”waduh saya tidak tau mas tidak jelas tadi,”katanya.

Ditempat yang sama Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rully disinggung terkait Putusan bebas terhadap terdakwa Jalal,”kami akan melakukan kasasi mas ,”Singkatnya sembari meninggalkan gedung Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan JPU pada hari Jumat 25 Juni 2021 sekitar 17.00 WIB Jalal dihubungi Romadon untuk dibelikan sabu sebanyak 5 gram namun Jalal tidak memiliki barang sehingga disarankan untuk menunggu kabar,kemudian Romadon menelpon Rosi (DPO) sesuai pesanan.

Kemudian Romadon juga menelpon Robby untuk mengambil sendiri harga pembelian sabu sebesar Rp. 1.000.000.Jalal menyuruh Robby menerimanya dan apabila sudah lunas terbayar sabu ke Rosi (DPO).

Pada hari 26 Juni 2021 Romadon mentransfer uang pembelian sabu ke rekening BCA milik Robby sebesar Rp.2 juta dan pada Kamis 1 Juni 2021 di area parkir samping Hotel Pitstop Jalan Romadon ditangkap Distresnarkoba Polda Jatim kemudian oleh petugas dilakukan pengembangan Robby di daerah Pertukangan dengan barang bukti Rp.1,7 juta.

Selanjutnya Marjan alias Jalal Bin Mat Tawi ditangkap petugas pada hari Selasa 13 Juli 2021 ditempat pakir mobil Apartemen Gunawan Tidar Surabaya,Berdasarkan keterangan dari Romadon sebesar Rp.5 juta maka akan diserahkan Jalal ke Rosi (DPO) akan mendapatkan Rp.1 juta.

Marjalan Alias Jalal Bin Mat Tawi tidak memiliki ijin dari Pihak berwenang untuk menjual, membeli ataupun menjadi Pelantara dalam Jual Beli Narkotika Jenis Sabu.

Atas perbuatannya Jaksa Pemuntut Umum (JPU) Rully Mutiara dan Sabetania R. Paembonan mendakwa terdakwa dengan Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dituntut dengan Pidana Penjara selama 7 tahun dan denda Rp.1,8 milaar subsider 1 tahun.

Perlu diperhatikan untuk kedua terdakwa  Romadon Alias Madon Bin Hajet dan Robby Sugara Bin Holik  Paketan Marjalan alias Jalal diputus bersalah melakukan Permufakatan Jahat dalam melakukan tindak Pidana Narkotika tampa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan 1 bukan Tahanan dengan Pidana Penjara selama 5 tahun dan denda 1,8 milaar subsider 2 bulan kurungan. (Tio) 

Surono Perkara Anisa Tidak Ada Kaitan Dengan Bank MNC

Timurposjatim.com – Anisa Farida Yuniarti terdakwa kasus raibnya uang nasabah bank MNC mengakui semua perbuatanya saat sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (12/01/2022).

” Saya merasa bersalah atas perbuatan saya, tetapi yang menikmati nasabah-nasabah ini yang mulia,” kata Anisa.

Anisa menjelaskan, nasabah awal itu Erna Puji sejak tahun 2016, nabung dapat cash back setiap uang yang ditabungnya dan itu mendapatkan hadiah yang tidak disepakati bank MNC.

“Nabung dapat cash back itu sesuai kesepakatan bersama, tidak ada dalam program bank MNC,” terangnya.

Kemudian dilingkup keluarga dan teman Erna Puji ikut menabung karena ingin mendatkan cash back, akhirnya memutar uang itu.

Anisa juga mengatakan, setoran awal semua nasabah itu memang sesuai sistem dan untuk setoran yang kedua dicetak secara manual.

“Setoran yang kedua itu saya cetak secara manual di print teller tidak masuk dalam sistem. Sebagai bukti pengganti untuk menyakinkan nasabah bahwa sudah disetorkan,” paparnya.

Semua yang dilakukan terdakwa Anisa hanya untuk mengejar target 100 sampai 150 lembar untuk mendapatkan bonus.
Ia juga menceritakan, Pernah dilakukan beberapa kali upaya mediasi ketika pertama dilaporkan di Polda Jatim.

“Dari hasil mediasi itu, saya hanya sanggup membayar dengan cara mencicil namun nasabah meminta uang tunai, akhirnya mediasi gagal.

Sementara itu, Penasehat Hukum Anisa Farida, Surono mengatakan, melihat yang sudah diterangkan oleh terdakwa Anisa sesuai dengan BAP Kepolisian.

Apalagi terdakwa Anisa ketika ditanya oleh Majelis Hakim, apakah sanggup mengembalikan uang nasabah ?. Dijawab dengan yakin siap untuk mengembalikan uang.

“Artinya saya menilai dari konstruksi hukum, dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) itu tidak tepat,” jelas Surono saat di konfirmasi usai persidangan.

“Karena JPU menetapkan dakwaan terhadap terdakwa Anisa itu tidak ada kaitanya dengan perbankan.” pungkasnya. (Tio) 

Dua Polisi Divonis 10 Bulan Penjara Akibat Menghalangi Tugas Jurnalis

Timurposjatim.com  – Purwanto dan M. Firman Subkhi, dua oknum polisi penganiaya jurnalis Tempo, Nurhadi dihukum pidana 10 bulan penjara.

Majelis hakim yang diketuai M. Basir menyatakan kedua terdakwa terbukti bersalah menghalangi-halangi Nurhadi menjalankan tugasnya sebagai jurnalis.

“Mengadili, menyatakan para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pers secara bersama-sama,” kata hakim Basir saat membacakan putusan dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Rabu (12/01/2022).

Dua Polisi Divonis 10 Bulan Penjara Akibat Menghalangi Tugas Jurnalis

Kedua polisi yang berdinas di Polda Jatim ini dinyatakan terbukti melanggar Pasal 18 ayat 1 Undang-undang No 40 tahun 1999 tentang Pers Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Selain hukuman pidana penjara, majelis hakim juga menghukum mereka membayar restitusi.

Masing-masing ke Nurhadi Rp 13,8 juta dan ke M. Fachmi Rp 21,8 juta. Restitusi ini sebagai ganti kerugian terhadap kedua korban akibat perbuatan kedua terdakwa.

Majelis hakim berpendapat bahwa perbuatan para terdakwa dengan meminta Nurhadi menghapus dokumen dalam handphone hingga menganiayanya agar berita tidak ditayangkan saat acara pernikahan anak tersangka korupsi Angin Prayitno Aji di Graha Samudra Bumimoro sebagai perbuatan menghalang-halangi tugas jurnalis.

Ketika itu Nurhadi bersama temannya, Fachmi hendak wawancara secara doorstop dengan eks Direktur Pemeriksaan Pajak Ditjen Kemenkeu tersebut.

Namun, kedua terdakwa bersama sejumlah orang lain menangkapnya,
Hukuman ini lebih ringan dari pada tuntutan jaksa penuntut umum.

Jaksa Winarko sebelumnya menuntut keduanya pidana 1,5 tahun penjara Nilai restitusi juga lebih rendah.

Jaksa Winarko sebelumnya menuntut mereka membayar restitusi masing-masing Rp 13,8 juta untuk Nurhadi dan Rp 42,6 juta untuk M. Fachmi.

Jaksa Winarko masih belum bersikap apakah akan banding atau menerima putusan putusan ini,dia masih pikir-pikir Hal yang sama juga disampaikan terdakwa kepada majelis hakim.

Meski begitu, pengacara para terdakwa, Joko mengisyaratkan akan banding. Dia masih meyakini bahwa kedua kliennya tidak bersalah. “Fakta sidang membuktikan bahwa perbuatan mereka (terdakwa) tidak menghalang-halangi Yang dilakukan di hotel perdamaian.

Penyelesaian secara persuasif. Mengamankan mereka (korban) dan selesai dengan salaman,” kata Joko.
Nurhadi dan Fachmi sebelumnya datang ke acara resepsi pernikahan anak Angin di Graha Samudra Bumimoro.

Niatnya untuk mewawancarai Angin secara doorstop seusai acara pernikahan mengenai kasus korupsi yang menjeratnya.

Tujuannya, untuk melengkapi bahan berita agar nantinya pemberitaannya berimbang sesuai kode etik jurnalistik. Namun, kedua terdakwa bersama sekelompok orang lain menghalang-halangi dengan menempeleng, mengintimidasi, menyekap, mengancam untuk disetrum dan ditenggelamkan Malam harinya, terdakwa menyekap korban di hotel.(Tio) 

Pecatan TNI Terlibat Pencurian Kabel Telkom Digulung Polisi

Timurposjatim.com – Anggota Reskrim Polsek Trenggilis Surabaya bersama Anggota Ditreskrimum Polda Jatim mengamakan 10 pelaku pencurian Telkom di Bundaran Aloha Kabupaten Sidoarjo Pada Selasa 11 Januari 2022 lalu Dari Informasi yang dihimpun media Timur Pos Jatim

Para pelaku yang menggunakan 2  Truk dengan Nopol S 8649 V  dan AE 8987 UX serta Mobil Xenia Nopol B 1099 NoB dan Avasa NOPOL BE 1126 FF.

“Para pelaku sempat berusaha melawan petugas menabrakkan kendaraan anggota sebanyak 2 kali dengan mengunakan Mobil Avanza warna Ungu.Kemudian Petugas melakukan tembakan peringatan sebanyak 3 kali dan melakukan tindakan tegas terukur,”kata Narasumber yang tidak mau namanya dionlinekan kepada Timur Pos Jatim Selasa (12/01/2022).

Ia menambahkan setelah Mobil tersebut berhenti didapatkan 3 orang dan 2 diantaranya merupakan Anggota TNI.QH (40) warga Bojonangka Bogor dan YM (35) Warga Cijantung Jakarta Timur yang sudah di Pecat dikarenakan terlibat Kasus Narkotika.

Sementara terpisah Kabib Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Refli Harun Handoko terkait adanya informasi tersebut belum memberikan Pernyataan Resmi.(Tio) 

PWI Jatim Junjung Pers Sehat Cerdas Dan Berwibawa

Timurposjatim.com – Sebanyak 115 pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Periode 2021-2026 resmi dilantik oleh Ketua PWI Pusat H. Atal S. Depari  bertempat di Hotel Mercure Surabaya.Rabu (12/01/2022).

PWI Jatim Junjung Pers Sehat Cerdas Dan Berwibawa

Pelantikan pengurus tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Perwakilan Kodam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur yang diwakili oleh Waka Polda Jatim Brigjen Pol.

Slamet Hadi Supraptoyo, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi, Forkopimda Jawa Timur.

Pada sambutannya, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyampaikan bahwa PWI Jawa Timur memiliki anggota sebanyak 1.300 anggota yang merupakan terbesar di lingkup PWI se Indonesia.

Lutfil menyampaikan bahwa dirinya berharap seluruh anggota PWI Jawa Timur harus berkontribusi dalam menjunjung pers yang sehat, cerdas dan berwibawa.

Ia juga meminta semua anggota untuk terus meningkatkan kompetensi dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta setiap anggota meningkatkan kompetensi tidak hanya dalam bidang jurnalistik saja, melainkan juga dalam bidang lain seperti bidang keilmuan dan pengetahuan umum.

Lutfil juga mengajak anggota PWI untuk terus mengawal kemajuan bangsa dengan menyampaikan informasi dan berita yang kredibel dan benar-benar menunjukkan kebenaran dalam berita bagi masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Pusat Atal S. Depari menyampaikan bahwa wartawan khususnya anggota PWI diminta untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kompetensi.

Selain itu Atal juga meminta anggota PWI juga meningkatkan kompetensi di bidang-bidang lain khususnya menyongsong era digital yang semakin pesat perkembangannya,Atal meminta wartawan untuk menjadi pribadi yang multitalenta.

Walikota Eri Cahyadi yang memberikan sambutan dalam acara tersebut mengucapkan selamatnya kepada PWI Jawa Timur dan siap bekerja-sama dan membantu wartawan untuk merealisasikan pers yang sehat, cerdas dan berwibawa.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan sambutan dan selamatnya kepada Pengurus dan Anggota PWI Jawa Timur.

Khofifah menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Provinsi siap membantu PWI Jawa Timur untuk meningkatkan sinergitas antara Pemerintah dengan para wartawan khususnya anggota PWI dan siap untuk membantu meningkatkan kompetensi wartawan dalam bidang-bidang terkait sehingga wawasan dan kompetensi para wartawan PWI Jawa Timur semakin meningkat.

Dalam penutupnya, Gubernur Jatim tersebut meminta seluruh stakeholder dan PWI Jawa Timur untuk terus bekerja-sama meningkatkan dan mendukung program Jatim Bangkit sehingga Jawa Timur terus menjadi Provinsi terbaik.(Tio)

Terima Termos Isi Sabu Fiki Dan Mujib Jadi Pesakitan

Timurposjatim.com – Fiki bin H.Robi dan Mujib Bin Muse’i diseret di pengadilan Oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sulfikar Perkara Narkotika dengan Barang Bukti (BB) sabu 963 gram dari Malaysia dengan agenda Keterangan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.Rabu (12/01/2022).

Terima Termos Isi Sabu Fiki Dan Mujib Jadi Pesakitan
Saksi menyapaikan pada intinya saat itu mengantarkan paket kiriman ke Sampang Madura dan saat itu barang diterima kedua terdakwa.

“Ya kedua terdakwa yang menerima paket tersebut,”katanya.

Saat disinggung oleh Jaksa Penganti Parlin Parlindungan menanyakan sudah berapa kali dan apakah isinya serta dari mana.”kalau isinya tidak tahu dan barang tersebut dari Malaysia,”Jelasnya.

Atas Keterangan saksi terdakwa tidak membatahnya.

Untuk diketahui berdasarkan surat dakawaan Pada hari Selasa 14 September 2021 di PT Prima Mas Segera Unggul Jalan Kalianak No 55 dilakukan pemeriksaan oleh Petugas Bea Cukai dan Karyawan PT Amanah Kiriman terkait pengiriman barang dari Malaysia berupa 1 karton terera nama pengirim Romeli alamat PJS 8/9 Petailing Jaya dengan penerima Nor Kumala Desa Bunten Timur Ketapang,Sampang Madura kemudian dilaporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Pada 16 September 2021 Fiki dihubungi Mat Sofi (DPO) mengajak mengambil Paket, Kemudian FIki mengajak Mujib Untuk mengambil Paket dengan imbalan dari Sofi sebesar Rp.10 juta masing-masing mendapat Rp.5 juta,Kemudian kedua terdakwa mengunakan mobil pickup mengambil paket tersebut.

Setalah paket diterima oleh para terdakwa Anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan penangkapan terhadap kedua terdakwa.Saat dilakukan pemeriksaan terhadap Paket tersebut ditemukan sabu yang di masukan dalam termos dengan berat 472 gram dan 491 gram.

Atas perbuatannya JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 114 Ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana.(Tio)

Elly Anak Penjual Bakso Jadi Pegawai Kejaksaan Setelah Gagal 2 kali

Timurposjatim.com – Dua kali gagal tes menjadi pegawai Kejaksaan RI, tidak membuat Ellyana Intan Ningtyas patah semangat. Putri pedagang bakso dari Surabaya ini terus mencoba hingga impiannya bisa terwujud.

Elly Anak Penjual Bakso Jadi Pegawai Kejaksaan Setelah Gagal 2 kali

Gadis yang akrab dipanggil Elly memang punya semangat dan mental luar biasa. Bayangkan, sudah dua kali mencoba namun hasilnya selalu gagal. Hingga pada pendaftaran ketiga tahun 2021, Elly baru diterima menjadi abdi negara.

“Setiap ada pembukaan saya daftar, biarpun tahun lalu gagal mungkin belum rejeki saya. Setiap kegagalan saya intropeksi kekurangan saya dan berusaha lebih keras lagi untuk belajar, ” ucap Elly.Selasa (11/01/2022).

Diakui Elly setiap kegagalan terbesit rasa kecewa. Namun semangatnya kembali tumbuh setelah melihat dua temannya berhasil lolos tes, meski juga bukan dari kalangan keluarga berkecukupan.

“Teman saya yang anak juru parkir bernama Mike dan anak penjual kopi bernama Petir  aat itu daftar bersama sama saya tahun 2020  sudah diterima terlebih dahulu sebagai PNS Kejaksaan RI.

Itu menjadi motivasi saya untuk terus mencoba tanpa patah semangat. Alhamdulillah Tahun 2021 ini Allah menakdirkan saya diterima sebagai CPNS Kejaksaan,” ucapnya bahagia.

Sebenarnya, lanjut Elly, orang tuanya sempat pesimis bisa diterima menjadi pegawai Kejaksaan RI apalagi sudah dua kali gagal.

Terlebih keluarganya mendapatkan informasi simpang siur yang manyatakan  menjadi pegawai negeri harus punya koneksi dan dana agar bisa diterima menjadi Pegawai Kejaksaan.

“Saya modal tekad dan niat, saya bilang sama orang tua saya. Biar saya sendiri yang coba, saya jalani cukup dengan doa, insyaAllah. Alhamdulillah, terkabul dengan doa orang tua,” kenang Elly.

Setiap harinya, Elly bekerja di salah satu tempat foto copy di daerah waru Sidoarjo. Selain itu, sepulang bekerja Ely membantu orang tuanya untuk mempersiapkan jualan bakso.

Sang ayah, Tukiman yang biasa dipanggil Jo Bakso, mengungkapkan kalau putrinya sudah lama bercita-cita menjadi pegawai kejaksaan. Bahkan sejak usianya masih 11 tahun.

“Saya merasa tidak mampu mendukung keinginan anak untuk menjadi pegawai kejaksaan karena hanya seorang pedagang kecil yang setiap harinya menjajakan bakso keliling menggunakan gerobak. Saya hanya bisa berdoa, ” ucapnya Tukiman dengan mata berkaca-kaca.

Hingga kini, Tukiman cuma bisa mengontrak rumah sederhana di daerah Wonocolo, Surabaya, tepatnya di belakang Gedung Jatim Expo.

“Saya sudah berjualan bakso sekitar 23 tahun, keliling dorong gerobak dan mangkal pinggir jalan pindah-pindah,” ucap Tukiman.(Tio)