Timur Pos

Yulius Kurniawan Gelapkan Uang PT Emitraco Transportasi Mandiri

Surabaya, Timurpos.co.id – Yulius Kurniawan warga Rungkut Asri Tengah Surabaya diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yulistiono dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur terkait perkara Penggelapan dengan Jabatan yang merugikan PT.Emitraco Transportasi Mandiri masih mengalami kerugian sebesar Rp.365.288.645 di Pengadilan Negeri Surabaya. Senin (24/06/2024).

Dalam surat dakwaan JPU Yulistiono mengatakan, bahwa terdakwa Yulius Kurniawan berkerja sebagai marketing sejak tanggal 1 Oktober 2019 di PT.Emitraco Transportasi Mandiri di Jln.Margomulyo No.44 Blok E7 – E8 (Surimulia Warenhouse Complex) Surabaya, yang bergerak dibidang jasa pengurusan transportasi (JPT), antara lain : eksport dan import, trucking, jasa gudang dan depo serta ekspedisi kapal laut, dengan legalitas berdasarkan Akta Pendirian Nomor : 06 tanggal 11 Maret 2019 yang disahkan oleh Notaris Devi Chrisnawati, SH dan disahkan juga oleh Menteri Hukum Dan HAM Nomor : AHU-0014650.AH.01.01.TAHUN 2019 tanggal 19 Maret 2019. Dengan tugas memasarkan produk perusahaan, membangun relasi dengan customer, memberikan informasi kepada bagian operasional atas order customer dan memerintahkan admin marketing untuk membuat sales order.

“Bahwa pada tanggal 30 September 2022 saksi Jeffrilin Kangin selaku Direktur PT.Emitraco Transportasi Mandiri melakukan audit keuangan perusahaan, yang mana pada waktu itu ditemukan adanya 38 invoice yang belum dilunasi sebesar Rp.522.788.645. Kemudian dilakukan pengecekkan ke para customer dan diketahui bahwa para customer telah melakukan pembayaran kepada terdakwa Yulius Kurniawan selaku marketing.” katanya.

Ia menambahkan bahwa, terdakwa Yulius Kurniawan telah memberikan rekening pribadinya kepada para customer agar para customer tersebut melakukan pembayaran ke rekening BCA an. Yulius Kurniawan atas jasa yang telah dikerjakan oleh PT.Emitraco Transportasi Mandiri dan oleh terdakwa Yulius uang tersebut tidak diberikan ke perusahaan PT.Emitraco Transportasi Mandiri, yang mana seharusnya pembayaran para customer tersebut ditujukan ke rekening perusahaan PT.Emitraco Transportasi Mandiri.

Bahwa terdakwa Yulius juga memberikan sales order (nota pesanan) kepada divisi operasional untuk dikerjakan, setelah pekerjaan selesai bagian keuangan membuat invoice tagihan berdasarkan nota pesanan dan dikirim sesuai dengan alamat customer yang diberikan oleh terdakwa Yulius. Ternyata setelah ditagih bagian keuangan alamat customer dan customer tersebut fiktif antara lain :

PT. Sinergi Sinar Mentari, PT. Lawangmas,
PT. Maju Jaya, PT. Lentera Abadi, CV. Tangguh Multi Logistik.

Berdasarkan keterangan dari pihak PT.Sinergi Sinar Mentari tidak ada melakukan kerjasama dengan PT.Emitraco Transportasi Mandiri, kemudian untuk PT.Lawangmas, PT.Maju Jaya dan PT.Lentera Abadi setelah dilakukan pengecekkan ke alamat ketiga customer tersebut ternyata alamat rumah saksi Hardimas Faridianto. Sedangkan CV.Tangguh Multi Logistik menurut terdaklwa Yulius adalah milik keluarganya.

Masih kata JPU Yulistiono, berdasarkan hasil audit internal perusahaan PT.Emitraco Transportasi Mandiri telah mengalami kerugian sebesar Rp.522.788.645, kemudian atas nilai kerugian tersebut.

“Terdakwa Yulius Kurniawan telah mengembalikan uang perusahaan sebesar Rp.157.500.000,- sehingga PT.Emitraco Transportasi Mandiri masih mengalami kerugian sebesar Rp.365.288.645.

“Atas perbuatan terdakwa didakwa dengan Pasal 374 KUHP,” kata,” kata JPU Yulistiono. TOK

Michel dan Vincent Dipolisikan Terkait Perkara Dugaan Pengeroyokan

Surabaya, Timurpos.co.id – Warga Villa Kalijudan Surabaya dihebohkan dengan adanya kasus dugaan Aksi Premanisme disertai perampasan yang dilakukan oleh Michel dan Vincent terhadap Budi di rumahnya.

Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di Villa Kalijudan Surabaya telah dilaporkan ke Polsek Mulyorejo.

Berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor: LP/B/154/VI/2024/SPKT/Unit Reskrim Polsek Mulyorejo/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur, tertanggal 24 Juni 2024, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 24 Juni 2024 sekitar pukul 16.30 WIB di Villa Kalijudan Indah S-19 Surabaya.

Boby, kuasa hukum korban, menjelaskan kronologi kejadian kepada awak media di Mapolsek Mulyorejo Surabaya. “Perkara ini bermula saat terlapor Michel dan Vincent mendatangi klien kami untuk menagih. Kemudian terlapor melakukan pengeroyokan terhadap klien kami, hingga mengakibatkan luka-luka,” ujarnya kepada wartawan selasa,(25/06/2024).

Menurut Boby, akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka robek pada bagian belakang kepala, hidung mengeluarkan darah, dan mata sebelah kanan lebam. “Tidak sampai disitu, mereka juga melakukan perampasan satu unit truk dan kunci mobil Honda Brio serta hand phone asisten rumah tangga dari klien kami,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, pihak korban telah melaporkan kasus ini ke Polsek Mulyorejo dengan dugaan pelanggaran Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. “Kami berharap pihak penyidik segera memproses dengan melakukan penahanan terhadap terduga pelaku, karena ini sudah masuk ranah pidana murni, salah satu bentuk aksi premanisme dan pengeroyokan terhadap korban disertai perampasan barang yang bukan miliknya,” tegas Boby.

Sementara itu, pihak kepolisian Polsek Mulyorejo telah menerima laporan tersebut dan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Dari pantuan Timurpos terlihat para pelaku dan beberapa keluarga juga mendatangi Polsek Mulyorejo, namun selang beberapa jam terlihat mereka meninggalkan Polsek Mulyorejo Surabaya.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya menyelesaikan masalah secara damai dan menghindari tindakan kekerasan yang dapat berujung pada masalah hukum. Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini demi tegaknya keadilan dan keamanan masyarakat.TOK

Saksi Bilang Penasehat Hukum Terdakwa Tidak Memahami Dakwaan

Surabaya, Timurpos.co.id – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yulistono mendatangkan saksi pelapor yakni Thio Trio Susantono dalam sidang yang mendudukkan Robert Simangunsong seorang pengacara di Surabaya sebagai Terdakwa. Selasa (24/06/2024).

Robert diadili atas dakwaan
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yulistono yang menerangkan terdakwa telah menggunakan gelar akademik palsu. Gelar yang dipalsukan yaitu magister hukum (M.H).

Dalam keterangannya, saksi pelapor Thio Trio Susantono menerangkan bahwa dirinya saat itu menjadi kurator dalam gugatan
Penundaan Pembayaran Kewajiban Utang (PKPU) terhadap PT. Pelayaran Wahana Gemilang Samudera Raya melalui Pengadilan Negeri Surabaya pada 16 Februari 2021. Saat itu terdakwa Robert Simangunsong bertugas sebagai kuasa debitur PT. Pelayaran Wahana Gemilang Samudera Raya.

“Saya yang saat itu bertugas menjadi kurator menemukan kejanggalan
penggunaan gelar akademis terdakwa. Saya berusaha mencari informasi di mana lokasi terdakwa kuliah. Berdasarkan informasi dari relasinya, terdakwa saat itu masih status sebagai mahasiswa S2 Universitas Pelita Harapan kampus Surabaya,” ujarnya.

Thio Trio Susantono kemudian melayangkan surat kepada Univesitas Pelita Harapan. Tujuannya untuk menanyakan status kemahasiswaan terdakwa. Balasan yang diterima terdakwa pada saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa aktif yang sedang dalam tahap mengikuti studi program magister hukum pada semester ganjil tahun 2021/2022.

“Bahwa untuk menguatkan saya melayangkan surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III. Surat tersebut dibalas menerangkan bahwa terdakwa dengan Nomor Induk Mahasiswa 02659200010 merupakan mahasiswa progam studi hukum program hukum (S2) yang mulai masuk sejak semester ganjil tahun 2020/2021 dengan status mahasiswa aktif,” ungkapnya.

Thio Trio Susantono kemudian mencari bukti-bukti lagi. Ia mendapati dokumen produk putusan yang diterbitkan Pengadilan Negeri Surabaya. Isinya terdakwa telah menggunakan gelar akademik berupa S2 Magister Hukum sejak tahun 2015.

“Putusan Nomor : 357/Pdt.G/2015/PN.SBY tanggal 21 nama Robert September 2015,” terangnya.

Thio Trio Susantono kemudian membuat pengaduan ke Ditreskrimsus Polda Jatim atas temuan tersebut. Awalnya hanya dumas. Lalu naik menjadi laporan polisi. Yang akhirnya terdakwa Robert kini dijerat Pasal 93 Jo Pasal 28 ayat (7) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.

Usai sidang Thio membantah bahwa dirinya pernah minta rumah pada Terdakwa. Thio menegaskan bahwa hal itu hanyalah bercandaan dia saja namun ditanggapi serius oleh Terdakwa.

“Saya juga dibilang saya melanggar kode etik, kode etik darimana,” ujarnya.

Thio juga menanggapi pernyataan kuasa hukum Terdakwa bahwa dalam perkara ini tidak ada kerugian yang dialami. Menurut Thio, kuasa hukum Terdakwa tidak memahami pasal yang didakwakan Terdakwa.

“Pasal ini mengatakan bahwa perorangan tanpa hak dilarang menggunakan gelar akademik, gelar vokasi dan atau gelar profesi,” ujar Thio.

Dalam pasal tersebut lanjut Thio, tidak disebutkan harus adanya kerugian.

“Harusnya pengacaranya tau bunyi pasal tersebut, kenapa dipertanyakan soal kerugian? Dan bilang tolong dicatat tidak ada kerugian, gimana sih itu kan tidak benar. Kan sudah jelas undang-undangnya,” ujarnya. M12

Sigap dan Senyum Ikhlas Polwan Polres Bojonegoro Layani Kepulangan Jamaah Haji

Bojonegoro, Timurpos.co.id – Aksi simpatik dilakukan para Polwan (Polisi Wanita) Polres Bojonegoro Polda Jatim saat menyambut kepulangan para tamu Allah ke kampung halamannya.

Tampak para Polwan Polres Bojonegoro Polda Jatim penuh senyum ikhlas dan semangat membantu para jamaah Haji yang baru pulang dari tanah suci itu.

Pantauan awak media ini di Jalan Mastumapel dan pendopo Pemkab Bojonegoro, para Polwan Polres Bojonegoro Polda Jatim sigap memapah turun dari bus.

Bahkan para Polwan Polres Bojonegoro itu juga membantu membawakan barang bawaan dan mendorong kursi roda para jemaah haji yang sudah lanjut usia.

“Kami hadir untuk memberikan yang terbaik untuk para jemaah haji dan masyarakat Bojonegoro,”ujar Ipda Ratih, Minggu (23/06/2024).

Sementara itu, salah satu jemaah haji bernama Haji Slamet Hariayanto mengaku sangat mengapresiasi para Polwan Polres Bojonegoro yang sigap dan ikhlas membantu para jamaah haji .

“Alhamdulillah kami tadi dibantu oleh teman Polwan saat dorong kursi salah satu regu kami yang kebetulan sakit. Semoga amal baik para petugas ini dibalas dengan pahala oleh Allah,” ucap Slamet.

Belasan Polwan yang ikut pengamanan ini merupakan gabungan dari berbagai satuan.

Di tempat terpisah, Kapolres AKBP Mario Prahatinto mengatakan, para jemaah haji asal Bojonegoro tahun ini kebetulan tiba pada tengah malam hingga pagi tadi.

“Alhamdulilah berjalan dengan lancar proses pengamanan kepulangan jemaah haji kloter awal, tentunya ini berkat partisipasi dan kerja sama yang baik antar institusi dan masyarakat Bojonegoro,” ucap AKBP Mario.

Untuk proses pengamanan kali ini, melibatkan berbagai unsur diantaranya Polri, TNI, Satpol PP, Dishub, Kesbapolinmas, serta beberapa OPD.

“Untuk anggota Polisi kita lakukan pengamanan mulai pengamanan jalur jalan raya Boureno hingga Padangan-Margomulyo dan sebagian ada di sekitar Alun-alun hingga pendopo pemkab,” pungkas AKBP Mario. M-12

Empat Sumur Bor Bantuan Polres Ponorogo Siap Digunakan

Ponorogo, Timurpos.co.id – Ratusan warga di Wilayah Desa Karangpatihan, Desa Ngendut dan Desa Ngumpul, Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo tak lagi kuatir mengalami kekurangan air bersih, dalam menghadapi musim kemarau.

Ini lantaran, empat lokasi sumur air dalam bantuan Polres Pomorogo telah selesai dibangun di wilayah tersebut dan siap digunakan oleh warga.

Eko Mulyadi, Kepala Desa Karangpaihan tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan rasa terima kasihnya pada Polres Ponorogo atas batuan sumur air dalam untuk solusi kekurangan air bersih menghadapi musim kemarau.

“Jika musim kemarau tiba, warga akan mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih,” kata Eko Mulyadi Jum’at (21/06/2024).

Jangankan untuk lahan pertanian, lanjut untuk minum dan kebutuhan rumah tangga saja harus menunggu bantuan atau mengambil dari mata air yang sangat jauh.

Dengan bantuan sumur dalam, lanjut Eko Mulyadi, kebutuhan air minum dan kebutuhan sehari hari akan tercukupi dengan baik.

“Sekali lagi kami atas nama warga mengucapkan terima kasih atas batuan dari Polri. Bantuan ini sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo ditempat terpisah mengatakan melihat ratusan warga mengalami kesulitan air bersih, pihaknya berupaya memberikan solusi dengan membuat sumur air dalam.

“Sebelumnya kita bantu dengan droping air bersih, kemudian sebagai solusinya ya dibangun sumur air dalam ini. Semoga bermanfaat bagi warga masyarakat. M-12

Billy Handiwiyanto: Mempersoalkan Terkait Penangguhan Penahanan Heru Herlambang

Surabaya, Timurpos.co.id – Heru Herlambang Alie diseret di Pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Darwis dari Kejaksaan Negeri Surabaya terkait perkara Kejahatan Kemerdekaan (tindak kekerasan dan ancaman) terhadap orang dengan agenda pembacaan surat dakwaan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, R Yoes Hartyarso di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Senin (24/06/2024).

JPU Darwis mengatakan bahwa, Perkara ini bermula, hari Senin, 05 Juni 2023 sekira pukul 10.00 WIB. Saat saksi Agustinus Eko Pudji Prabowo sedang di Kantor Badan Pengelola Lingkungan (BPL) di Jalan Embong Malang 21-31 Surabaya) dipanggil oleh Rere sebagai Residen Relation yang mengintruksikan kepada saksi Agustinus untuk menemui terdakwa di Lobby One Icon Residen.

Bahwa setelah bertemu dengan Terdakwa kemudian saksi Agustinus dan terdakwa duduk berhadapan agak menyamping, kemudian keduanya memulai percakapan yang isinya Terdakwa Heru Herlambang menanyakan perihal permintaan dari Terdakwa untuk pembukaan area parkir LT.P13 atau P 3. Saksi Agustinus menjelaskan jika area parkir LT.P13 atau P 3 belum bisa dibuka karena masih ada lahan parkir di P1 dan P2 kapasitasnya masih cukup atau baru terisi 40 persen, CCTV untuk pemantauan dan juga sarana tanda atau rambu rambu area parkir belum siap dan progress untuk AC lobby lift dan pelapis dinding (wallpaper) juga belum siap.

“Setelah saksi Agustinus jelaskan namun Terdakwa tidak mau memahami dan tetap meminta segera di buka area parkir di P13 / P3 dan Terdakwa juga meminta saksi untuk memanggil bagian Purcashing untuk di konfrontasi dengan saksi Fedriec Yacob.

Masih kata JPU Darwis, Kemudian saksi Agustinus memanggil Saksi Fedriec melalui panggilan telepon dan tidak lama datang dan duduk di samping kanan saksi Agustinus. Kemudian Terdakwa bertanya langsung kepada saksi Fedriec mengenai progres persiapan pembukaan lahan parkir di P13/P3, dan kemudian Saksi Fedriec menjelaskan proses pengadaan yang sudah di jalankan untuk sarana lahan parkir di P13/P3 tersebut, menjelaskan beberapa prosedur pengadaan barang yaitu pemilihan vendor, negoisasi harga, survei vendor karena mekanismenya harus ada 3 vendor sebagai pembanding dan hal tersebut membutuhkan waktu.

“Setelah di jelaskan oleh saksi Fedriec dengan panjang lebar kemudian Terdakwa tetap minta di buka akses lift P13/P3, jika tidak dia meminta surat jaminan dari management bila mobilnya yang di parkir di P2 tidak akan tergores atau penyok kena mobil lain atau minta ganti rugi apabila terjadi hal tersebut. Namun saksi Agustinus tidak bisa memberikan surat yang diminta oleh terdakwa tersebut. “jelas JPU Darwis.

Ia menambahkan bahwa, di saat bersamaan ada pemilik unit lain lewat di sekitar lokasi yang kemudian dipanggil dan diajak serta oleh terdakwa untuk duduk di samping terdakwa bernama saksi Herman Saputra Kertawidjaja, Namun dengan tema lain atau mengalihkan pembicaraan. Tidak berapa lama kemudian Herman Saputra pamit pergi.

Selanjutnya terdakwa menanyakan lagi kapan area parkir P13/P3 dibuka ? (kembali ke topik pembicaraan awal) dan dijawab jika saksi Agustinus minta waktu satu bulan, dan saat itu terjadi percakapan lagi antara saksi Agustinus dengan terdakwa :

Terdakwa : “tidak mau”, dan terdakwa dengan nada keras (emosi), kapan ? dan saksi Agustinus berusaha negosiasi lagi. Saksi Agustinus : “satu minggu lah pak”. Terdakwa tetap tidak mau, dan bilang ” besok, pokonya besok (dengan nada tinggi dan emosi). Saksi Agustinus : “Jangan besok pak kita selamatan dulu, kita syukuran dulu”, dan dari akhir jawaban saksi tersebut, dengan nada tinggi terdakwa bilang : “Besok” (sambil kaki kanannya menendang ke arah kaki saksi). Dan saksi menjawab kembali : “jangan pak, ya berdoa dululah” dan mendengar jawaban terakhir Saksi Agustinus tersebut terdakwa langsung berdiri dan kaki kirinya menendang ke arah muka saksi Agustinus, namun secara reflek dapat saksi Agustinus hindari. Kemudian terdakwa bilang lagi “undang saya” dan saksi Agustinus tidak jawab apapun karena masih syok. Kemudian terdakwa pergi meninggalkan saksi sambil mengatakan “ingat yaa besok”.

Bahwa karena merasa tertekan akhirnya keesokan harinya akses menuju area parkir P3/P13 dibuka dan langsung dipakai parkir mobil oleh terdakwa, kemudian hari berikutnya di pakai oleh saksi Rudy Widjaja penghuni apartemen One Icon Residence IR.02-10, sedangkan untuk penghuni lain belum bisa karena sebenarnya area parkir P.3/P13 memang belum siap sarana dan prasarananya.

“Atas perbuatan terdakwa didakwa dengan Pasal Pasal 335 ayat (1) ke-1 KUHP,” ucapnya.

Atas dakwaan tersebut Penasehat terdakwa menyatakan keberatan, “kami akan mengajukan Eksepsi Yang Mulia,”katanya.

Menurut keterangan kuasa hukum korban, Billy Handiwiyanto, S.H., M.H., terdakwa dilaporkan memaksa pembukaan area parkir lantai P13/P3 yang belum siap digunakan, disertai ancaman dan tendangan terhadap petugas pengelola.

“Korban, Pak Agustinus Eko, masih bekerja di sana sebagai Building Management. Beliau mengalami trauma hingga vertigo selama dua minggu lebih,”ungkap Billy Handiwiyanto.

Meskipun Majelis Hakim telah mengabulkan penangguhan penahanan terdakwa, pihak korban menyatakan kekecewaannya. Billy menambahkan, “Kita tidak bisa membayangkan bagaimana nanti ketika Pak Eko bekerja di sana dan harus bertemu dengan orang yang pernah melakukan hal itu. Pasti ada traumatik tersendiri.”jelasnya.

Sementara itu, Andi Rianto, saksi dalam kasus ini, menyatakan keyakinannya bahwa tendangan tersebut dilakukan dengan sengaja. “Saya punya keyakinan kalau tidak sengaja, rasanya tidak mungkin. Tapi kalau nanti dapat diputarkan video, saya rasa orang-orang bisa menilai sendiri apakah itu sengaja atau tidak,”ujarnya.

Kasus ini menarik perhatian karena melibatkan penghuni apartemen mewah yang dikenal memiliki harga jual tinggi. “Ini kan apartemen mewah, satu unitnya 5 miliar lebih. Berarti kan (terdakwa) masih orang yang luar biasa,” tambah Billy. TOK

Bob S Kudmasa: Kami Menduga ada Upaya Rekayasa Dalam perkara Ini

Surabaya, Timurpos.co.id – Sidang lanjutan Gugatan Perlawanan antara Koperasi Simolowaru Dadi Rukun (KSDR) dengan pihak terlawan, terkait perkara Nomer 98/Eks/2023/PN. Sby. yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Djuanto di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, dengan agenda penyerahan bukti-bukti surat.

Kuasa hukum KSDR Bob S Kudmasa menjelaskan hari ini agenda bukti dari pelawan dari koperasi 17 bukti kemudian kami pending 3 karena ada yang perlu kami sempurnakan terus pihak lawan juga mengajukan tiga bukti agenda berikut adalah bukti pending dan saksi, pada dasarnya kami berkeyakinan bahwa fakta hukum yang ada kami mohon keadilan sama majelis hakim karena ini kan kepentingan banyak orang dan kami harap kalau boleh koperasi jangan di zolimii

Disitu ada rapat RAT dari situ ada rapat dan kesepakatan bersama yang pada dasarnya membuktikan bahwa Noer Qodim itu mempunyai kewajiban untuk koperasi yang seharusnya dibayar selama ini kalau kita lihat, “Dari sebelumnya memang kami menduga itu mungkin ada rekayasa-rekayasa yang perlu diperjuangkan di pengadilan ini karena satu-satunya tempat untuk mencari keadilan,” ucapnya saat diruang sidang Tirta 2, Senin (24/06/2024)

Untuk diketahui dalam petitum menyebutkan, bahwa Gugatan Perlawanan adalah Pelawan yang baik dan benar (Good Onpasant) dengan menyatakan, bahwa Penetapan Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Surabaya No. 962/Pdt.G/2022/PN.Sby tanggal 23 November 29 Tantang Pelaksanaan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No. : Pe 2/PAt.G/2024/PN.Sby tanggal 23 Februari 2023 yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum untuk dilaksanakan, sehingga dinyatakan batal dengan segala akibat hukumnya.

Menghukum terlawan untuk membayar tunggakan uang sewa lahan parkir periode Agustus 2019 – September 2022 dan tunggakan uang retribusi karcis parkir periode Januari 2022 sampai September 2022 dengan total keseluruhan sebesar Rp 352 juta. TOK

Sosialisasikan Program Digitren BSI Lakukan Pertemuan Bersama Asparagus

Pontianak, Timurpos.co.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional Kalimantan melakukan kunjungan dan Gethering bersama Asparagus Kalimantan Barat di Pondok Pesantren Faqihil Muqoddam Di Desa Durian Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya pada hari Jumat (21 Juni 2024).

Asparagus itu sendiri adalah singkatan dari Aspirasi Para Lora (Putra Kyai di Madura) dan Gus (Putra Pengasuh Pondok Pesantren di wilayah Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah).

Komunitas ini sengaja dibentuk sebagai media silaturrahim dan komunikasi Para Putra-Putra Pengasuh Pondok Pesantren.

Tampak hadir dalam acara Gethering bersama Asparagus Kalimantan Barat itu Islamic Ecosystem Solution Manager BSI Regional Kalimantan, Nasrudin Anas, Pengasuh Pondok Pesantren Faqihil Muqoddam, Yang juga Pembina Asparagus Kalbar, Habib Toha Al-Jufri, Koordinator Asparagus Kalbar, Gus Badruttamam serta Para Lora dan Gus dari Pondok Pesantren Se-Kalimantan Barat.

Dalam pertemuan tersebut Islamic Ecosystem Solution Manager BSI Regional Kalimantan, Nasrudin Anas, menyatakan, sebagai lembaga keuangan syariah, BSI berkomitmen untuk terus mendorong ekosistem ekonomi syariah, sehingga mampu berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Salah satunya dengan penerapan Digitalisasi menejemen keuangan di Pondok Pesantren, BSI mempunyai Program dengan DIGITREN atau Digital di Pondok Pesantren, Nasrudin Anas menyebut kegiatan ini adalah kegiatan turunan BSI dengan Asparagus secara nasional yang telah melakukan MoU di Kendal Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah kegiatan ini bisa dialkukan, BSI Bersama Asparagus Kalimantan Barat melakukan sosialisasi program Digitalisasi Di Pondok Pesantren, BSI berkomitmen untuk terus mendorong ekosistem ekonomi syariah, sehingga mampu berkontribusi dalam perekonomian nasional dan BSI Sudah melakukan MoU secara nasional bersama Aspargus di Kendal Jawa Tengah beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Diakuinya, potensi ekosistem ekonomi syariah memiliki potensi yang cukup besar, maka disinilah BSI mulai masuk.

“Ekosistem Islam mulai dari masjid, pesantren, KBIH, lembaga pendidikan, ormas, lembaga zakat ada transaksi ekonomi disitu, maka ini potensi yang bakal menjadi sasaan BSI,” jelas dia.

Anas menilai Aspargus dan Pondok Pesantren punya andil yang cukup besar karena memiliki program dibidang ekonomi yang dikhususkan pada pengembangan ekonomi syariah.

“Kehadiran kami ke Aspargus ini sebenarnya ingin sharing, karena potensi yang dimiliki, diyakini punya andil besar dalam peningkatan ekosistem ekonomi syariah. Maka kami ajak untuk bekerja sama agar ekosistem ekonomi syariah tumbuh dan berkembang di Kalbar,” timpalnya.

Ia mencontohkan dengan Program DIGITREN atau Digital di Pondok Pesantren Wali Santri tidak susah payah lagi ketika akan membayar biaya mondok Putra-putrinya, karena semua bisa dialkukan secara digital dan Pengelola Pondok Pesantren juga dimudahkan dengan sistem DIGITREN atau Digital di Pondok Pesantren.

Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Faqihil Muqoddam, Yang juga Pembina Asparagus Kalbar, Habib Toha Al-Jufri, mengaku senang dan mengaku mendapat energi dengan kunjungan BSI dari regional Kalimantan.

“Kami sangat senang dengan kehadiran dari manajemen BSI khususnya Islamic Ecosystem Regional Kalimantan. Berarti secara kelembagaan programnya bisa disinergikan,” ujarnya.

Habib Toha berharap dengan adanya pertemuan ini akan mempermudah Asparagus dalam mengelola pondok pesantren secara profesional dan bisa membantu Pondok Pesantren dalam mengembangkan program-program kewirausahaannya.
“Kami merindukan program seperti ini, karena sangat membantu kami juga para Santri kami sehingga bisa melakukan kegiatan ekonomi di Pondok Pesantren tidak harus kemana-mana semua bisa dilakukan secara digital dengan program Digitren dari BSI,” ujar Habib Toha.

Hal senada disampaikan Koordinator Asparagus Kalimantan Barat, Gus Badrutamam, Ia menjelaskan bahwa Asparagus itu adalah Aspirasi Para Lora (Putra Kyai di Madura) dan Gus (Putra Pengasuh Pondok Pesantren di wilayah Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah).

“Asparagus secara nasional sudah ada sejak tahun 2016 lalu, sedangkan Di Kalimantan Barat telah terbentuk 2 tahun yang lalu, Asparagus Kalbar secara rutin melakukan silahturahmi 2 bulan sekali, termasuk pertemuan bersama BSI kali ini,” jelas Gus Badrutamam.

“Dengan dorongan pemberian fasilitas produk layanan BSI akan mampu menjadikan usaha-usaha ekonomi yang dijalankan Di Pondok Pesantren baik secara personal ataupun institusional tumbuh dengan baik dan kemaslahatan juga tercapai karena ekonomi di Pondok Pesantren membaik pula,” jelas Gus Badrutamam. M-12

Supriadi Nyot Ngaku Diancam Oleh Pengusaha Tambang, Laporannya Dicabut

Pontianak, Timurpos.co.id – Seperti di ketahui Viralnya pemberitaan di beberapa media online kasus pengancaman Wartawan oleh seorang oknum yang diduga pengusaha tambang di bantah degan tegas oleh Kapolres Melawi saat di temui oleh beberapa awak media di jalan A.yani 2 samping pada hari Jumat kemarin.

Sebelum berita ini diterbitkan pada hari Sabtu 22 Juni 2024 ini penjelasan Kapolres Melawi AKBP Muhammad Syafi’i, SIK, SH,kepada awak media setelah adanya pemberitaan soal terjadinya pengancaman salah satu wartawan yang bernama Supardi Nyot, diduga diancam oleh oknum pengusaha tambang Kapolres Melawi langsung memerintahkan personilnya untuk menyelidiki hal tersebut mencari informasi kebenarannya.

Setelah dalam tidak berapa lama Supardi Nyot, yang merasa di ancam juga melakukan laporan ke pihak Polres Melawi dengan sigap Kapolres Melawi melakukan penindakan di lokasi kejadian dan mengeledah rumah yang diduga pelaku pengancaman, dalam penggeledahan di rumah pelaku satuan personil reserse kriminal polres Melawi tidak mendapatkan senjata api yang diduga untuk mengancam Supardi Nyot yang di dapatkan hanya pistol pelastik mainan aja.

Nah dalam hal ini pihak kepolisian khususnya polres Melawi tidak ada rekayasa dalam kasus tersebut malah jajaran Polres Melawi melakukan tindakan degan sigap sesuai tugas dan pungsi kepolisian sebagi pelayan masyarakat dan pelindung masyarakat ucap Kapolres AKBP Muhammad Syafi’i, SIK, SH.

Masih terang Kapolres kasus Supardi Nyot saat ini sudah selesai degan cara kekeluargaan dan Supardi Nyot telah menarik laporannya degan sendirinya tanpa ada unsur tekanan dan paksaan dari pihak manapun juga.

Supardi Nyot menyabut laporannya di Polres Melawi dengan bukti surat peryataan tertanggal 14 Juni 2024 diatas Matari degan tulis tangan sendiri permohonan ini langsung di tujukan kepada jajaran polres Melawi.

Sedangkan oknum yang diduga pengusaha tambang emas juga tidak benar adanya sebab tidak ada lagi aktivitas tambang di wilayah kabupaten Melawi yang di lakukan oleh masyarakat dan pengusaha yang disebutkan dalam pemberitaan beberapa media online tersebut,

AKBP Muhammad Syafi’i, SIK, SH,menghimbau agar rekan rekan media yang sebagi kontrol sosial dan sebagi mitra kerja semua kalangan kiranya memberikan informasi kepada publik sesuai pakta yang ada agar tidak menimbulkan kegaduhan kepada semua kalangan khususnya publik.

Kapolres Melawi Juag mengatakan degan tegas kalau Masalah dugaan pengancaman terhadap wartawan Supardi Nyot sudah selesai secara kekeluargaan di kedua pihak dan tidak ada lagi masalah semua sudah selesai sebab dari surat peryataan pencabutan laporan sudah jelas dan keterangan kedua belah pihak juga sudah jelas, maka dari itu jagan kita buat gaduh yang tidak tidak dan mengiring opini dan hoax tegas Kapolres Melawi AKBP Muhammad Syafi’i, SIK, SH. M-12

Fenomena Judi Online Sangat Berbahaya

Pontianak, Timurpos.co.id – Pemerintah dan semua kalangan harus segera bertindak terutama pemangku kebijakan dan penegak hukum terhadap pelaku pelaku cukong bandar judi online yang mengunakan aplikasi di hp dan sebaginya.

Kondisi kasus dan fenomena judi online sangat berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari pada judi konvensional terang Dr.Herman Hofi Munawar Pengamat kebijakan publik kepada awak media 23 Juni 2024 Wib

Menurut Hofi, Judi konvensional membutuhkan waktu, tempat dan jumlah orang tertentu, serta sangat mudah dideteksi oleh penegak hukum.

Sedangkan judi online tidak membutuhkan waktu dan tempat secara khusus sehingga dapat masuk ke semua ruang kehidupan masyarakat, mulai dari anak SD, hingga oknum aparat penegak hukum bisa ikut terlibat dan terjerumus dalam pelaku judi tersebut.

Judi online sangat sulit dideteksi karena didesain sedemikian rupa, seolah-olah sedang bermain game, tidak jarang orang tua tidak mengetahui kalau anak nya lagi bsrjudi online. Karena yang dipahami orang tua anak nya lagi asik bermain game on line saja.

Kondisi ini sangat membahayakan untuk itu, perlu penanganan khusus dan komperehensif, dan holistik. Hal ini sudah sangat membahayakan sekali. Bukan saja berbahaya secara ekonomi akan tetapi akan merusak tatanan kehidupan sosial ke masyarakatan. Serta mengancam dan merusak anak-anak bangsa cetus Herman Hofi Munawar.

Masih ucap Hofi,”Dampaknya yang luar biasa ini harus nya ada upaya yang luar biasa juga. Saat ini para petinggi di negara ini hanya bicara tidak diikuti dengan aksi nyatanya dengan program yang kongkrit dan terukur serta output yang jelas.

Jngan hanya ngomong… rakyat sudah bosan dengan retorika tampa makna dan tampa bukti nyata.

Pemberantasan judi on line ini harus dilakukan lintas sektoral seluruh kalangan Kepolisian dalam kontek penegakan hukum, kementrian kominfo harus berperan aktif di seluruh wilayah NKRI monitoring dan memblokir situs yang digunakan untuk judi on line.

Kementrian sosial,kemntrian dikbud dan dinas lainnya serta PKK, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM) melakukan proses penyadaran masyarakat.

Tegas Herman Hofi lagi semua pihak harus menjadikan perjudian adalah musuh bersama seluruh anak bangsa.

Namun sangat di sesalkan saat ini belum ada penanganan konkret terkait judi online, selain retorika-retorika terutama upaya pencegahan dari pemerintah daerah.

Seharusnya pemerintah daerah aktif melakukan penyadaran terhadap masyarakat dengan menggunakan bahasa agama dan bahasa budaya adat istiadat.

“Sangat di sayangkan pemerintah daerah kita belum ada langkah-langkah konkret seperti itu walupun sudah ada sekmen dan instruksi pemerintah pusat. Sampe sejauh ini baru sebatas statmen-statmen belaka tapi belum ada kerja nyata dan para anggota DPR,DPRD di wilayah masih asik mengurusi persiapan pilkada dan mencari simpati masyarakat untuk mendapat dukungan supaya calon Bupati,Wali Kota,Gubernur yang di usung masing masing partai pengusung terpilih menjadi kepala daerah,hingga mereka lupa sebagi wakil rakyat dan pelayan rakyat tegas,” Dr Herman Hofi Munawar. M-12