Timur Pos

Polresta Malang Kota Kirim Personel Satlantas Terbaik ke Bali Sukseskan WWF Ke-10

Kota Malang, Timurpos.co.id – Dukung kelancaran dan kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali, Satlantas Polresta Malang Kota kirim 11 personel terbaiknya dan kendaraan dinas terbaik.

Untuk membantu kelancaran mobilitas dan pengamanan selama WWF ke-10 berlangsung.

Satlantas Polresta Malang Kota juga mengirimkan 1 unit mobil dan 2 unit sepeda motor dinas

Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno mengatakan pengiriman personel dan kendaraan tersebut untuk pengamanan WWF ke-10 di Bali.

“Pengiriman personel terbaik dan kendaraan operasional, menindaklanjuti instruksi langsung Korlantas Polri dan Polda Jawa Timur,”ungkap Kompol Aris.

WWF merupakan forum air global yang diadakan tiga tahun sekali. Pada tahun 2024, Indonesia pertama kalinya menjadi tuan rumah, yang akan diadakan di Bali tanggal 18-25 Mei 2024.

Diperkirakan ada 43 duta besar dan empat organisasi internasional akan datang ke pertemuan tersebut.

WWF ke-10 ada empat pokok bahasan diantaranya konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

“WWF Ke-10 merupakan event internasional diikuti puluhan negara dan dihadiri oleh kepala negara dan pejabat pemerintahan, maka perlu pengamanan dan pengawalan ketat,” ujar Kompol Aris kepada.

11 personel yang diterjunkan dan kendaraan yang diberangkatkan ke Bali pada Selasa (14/05) hingga WWF Ke-10 selesai.

“Personel Satlantas Polresta Malang Kota sebelum berangkat tidak ada persiapan khusus karena personel sudah terbiasa melakukan tugas pengawalan, kecuali ada pengecekan kendaraan dinas saja,” terang Aris

Pengecekan kendaraan dinas Satlantas untuk memastikan, agar selama pemakaian pengawalan tamu negara dalam kondisi prima.

“Personel berangkat bersama rombongan Satlantas Polda Jatim, sudah tiba di Bali dan melaporkan tidak ada kendala selama perjalanan berjalan lancar tidak ada kendala,”pungkasnya. M12

Kapolda Jatim Bersama Ribuan Pesepeda dari 17 Negara Ikuti Bromo KOM X 2024

Surabaya, Timurpos.co.id – Dari lapangan apel Mapolda Jawa Timur, sebanyak lebih kurang 1.500 pesepeda dari 17 negara dan 427 komunitas di 31 Provinsi di Indonesia diberangkatkan menuju rute yang sudah ditentukan.

Ribuan pesepeda ini akan mengikuti Bromo KOM X, yang Start event bersepeda itu dimulai di depan Polda Jawa Timur Jalan Ahmad Yani 116 Surabaya.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs.Imam Sugianto,M.Si bersama sejumlah pejabat utama Polda Jatim juga turut serta dalam event tersebut.

Ribuan pesepeda itu nantinya akan melewati rute flat menuju Pasuruan yang menjadi pitstop.

Dari Pasuruan, cyclist akan menghadapi rute menanjak sampai finish di puncak Wonokitri, Bromo.

Total perjalanan kurang lebih 100 km dengan lintasan menanjak total hampir 2.000 meter.

Kapolda Jatim juga mengapresiasi atas event bersepeda tersebut dan tetap menghimbau kepada seluruh peserta untuk mengutamakan keselamatan selama di perjalanan.

“Kami dari Polda Jatim juga telah menerjunkan personel yang akan memberikan jaminan keamanan dan kelancaran selama kegiatan ini berlangsung,”ujar Irjen Imam.

Kapolda Jatim mengatakan bahwa personel sudah ditempatkan di rute yang akan dilalui para peserta.

“Pengawalan maupun pengamanan pada titik tertentu sudah kita siapkan dengan melibatkan personel yang ada di Polres jajaran yang wilayahnya dijadikan rute ini,”kata Irjen Imam.

Sementara itu Azrul Ananda Founder Mainsepeda mengatakan, ada pengurangan jumlah pesepeda tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Tahun lalu hampir menyentuh angka 1.700-an, sekarang 1.500,”ujar Azrul.

Menurut Azrul pengurangan peserta ini juga mengingat segi keamananan baik di jalan maupun di Bromo.

Ia mengatakan tahun lalu dengan peserta 1.700 an, di tempat Finish yaitu Wonokitri Bromo agak sesak.

Para pesepeda yang akan mengikuti event tersebut sudah mulai berdatangan ke Surabaya sejak Kamis 16 Mei 2002 4 kemarin.

Hal itu karena pengambilan racepack yang berisi body number, bike number,hingga jersey dimulai tanggal 16 sampai 17 Mei 2024.

Hampir 90 persen peserta datang dari luar Jawa Timur dan itu akan berdampak pada perekonomian di Jatim mulai dari penginapan hingga kuliner dan toko-toko sepeda.

Azrul memastikan bahwa lalu lintas akan tetap lancar meski ada event sepeda tersebut.

Hal itu menurutnya, event serupa sudah dilaksanakan ke-10 kalinya di Jawa Timur dan rutenya juga selalu sama jadi tidak ada kerumitan kerumitan baru.

“Kami juga berterima kasih kepada kepolisian di jajaran Polda Jawa Timur ini yang termasuk paling jago dan konsekuen dalam mengatur event-event sepeda karena tradisi sepeda di Jatim cukup panjang jadi selain Bromo KOM juga banyak yang lain,”ungkap Azrul.

Selain dari Indonesia para pesepeda tersebut berasal dari Malaysia,Taiwan,Jerman ,Australia, Singapura, Belanda, Myanmar, Inggris, Selandia Baru,Austria, Perancis, Filipina, Korea Selatan, Brazil Irlandia dan Latvia. M12
*

Kuasa Hukum PT Bumimas: Produk Sangat Berbeda Jenis

Surabaya, Timurpos.co.id – Sidang lanjutan Gugatan Merek Aplus, antara Ong Chai Huat, direktur PT Aplus Pacific melawan PT Bumimas Multikarya Perkasa, menghadirkan Ahli Hak Kekayaan Intelektual Dr. Andy Usmina SH, MH dari Universitas Wijaya Putra diruang sidang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya,

Dalam persidangan Dr.Andy Usmina menjelaskan bahwa, Negara melalui Kementerian Hukum dan Ham telah memberikan Hak Merek dengan melalui pemeriksaan administratif, Pemeriksaan substantif, termasuk didalamnya tidak ada unsur itikad tidak baik, dan permohonan merek tersebut diumumkan di situs resmi DJKI.

Lanjut Andy mengenai perlindungan merek di Indonesia memiliki kepastian Hukum dengan berpegang pada azas “First to File” Merek yang didaftar lebih dulu,dan menjelaskan merek terkenal harus memenuhi keseluruhan kriteria secara kumulatif, antara lain terdaftar dan berinvestasi diberbagai negara melakukan promosi besar-besaran dan massive, dikenal diseluruh lapisan Masyarakat luas.

Senada dengan itu Kuasa Hukum tergugat menerangkan bahwa, kliennya PT Bumimas memiliki merek Aplus kelas 19 sah dari Negara sejak tahun 2020 dengan produk berupa pintu PVC yang tidak pernah dimiliki penggugat. Mengugat pembatalan merek ini juga menggugat Negara yang diwakili oleh DJKI. Gugatan ini hanya didasarkan banyak merek namun di kelas berbeda, jenis produk juga berbeda, sehingga tidak ada unsur membingungkan dan menyesatkan konsumen,contohnya konsumen mau membeli produk semen putih, atau gipsum tidak akan bingung dan terbeli Pintu PVC.

“Kami meyakini Majelis Hakim dapat melihat secara jelas dan terang fakta produk sangat berbeda jenis, tergugat lah yang memiliki merek terdaftar sah, dan merek penggugat belum masuk kriteria terkenal, sehingga harapan, kami Majelis Hakim tidak mengabulkan Gugatan dengan alasan tidak memenuhi landasan Hukum berdasarkan UU no 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis,” ucap Harry Aconk, (22/04/2024)

Sementara itu Pengacara PT Aplus Pasific Nugraha Setiawan mengatakan bahwa pendaftaran melalui Dirjen HAKI dianggap bersifat tidak mutlak. Sehingga, jika terdapat persoalan masih dapat di uji lagi di pengadilan niaga.

“Pendaftaran melalui Dirjen KI Dirjen HAKI itu kan sifatnya tidak mutlak. Jadi kita kan bisa menguji lagi di pengadilan niaga sesuai dengan UU no 20 tahun 2016. Jadi itu memang perlu diuji lagi lah,” ujarnya.

Soal definisi merek terkenal, ia menyatakan bahwa ahli telah menyebut ada spesifikasi khusus yang dikeluarkan oleh Dirjen HAKI. Meski demikia, ahli juga menyebutkan jika penilaian soal merek terkenal itu juga diserahkan pada masyarakat.

“Merek terkenal ada spesifikasi khusus yang dikeluarkan oleh dirjen haki. Tapi yang menilai itu terkenal atau tidak ahli itu tadi kan menyatakan itu masyarakat. Nah kalau ngomong itu masyarakat itu balik lagi apakah lembaga survey itu termasuk masyarakat atau tidak kalau mereka bisa mengeleuarkan pendapat itu termasuk merek terkenal. Kami melihat memang setuap sertigikat merek yg sudah diterbitkan dirjen KI kalau itu memang ada unsur yang dilanggar disana bisa diuji lagi di pengadilan niaga,” tutupnya. TOK

Mun Arif: Kasus ini Sebenarnya Perdata, Bukan Pidana

Surabaya, Timurpos.co.id – Sidang lanjutan perkara Indah Catur Agustin (direktur) dan Greddy Harnando (komisaris) PT Garda Tamatek Indonesia (GTI) disidang di Pengadilan Negeri Surabaya secara terpisah dengan dakwaan telah menipu Canggih hingga merugikan Rp 4,8 miliar.

Indah melalui pengacaranya, Mun Arif dkk mengajukan eksepsi terhadap dakwaan jaksa. Arif menegaskan bahwa semua keuntungan beserta modal dari Canggih sebenarnya sudah dikembalikan kliennya. Karena itu, Arif menyebut bahwa tidak ada kerugian yang diderita Canggih.

“Korban sudah mendapatkan keuntungan Rp 24 miliar. Kalau bunga, denda dan segala macam kami memang mesti membayar. Tapi, itu harus diajukan secara perdata,” kata Arif. Rabu (22/05/2024) selepas sidang

Arif menyebut bahwa, kasus ini sebenarnya perdata, bukan pidana. Sebab, tidak ada kerugian materiil yang diderita Canggih. Nilai yang belum terbayar itu potensi keuntungan saja.

“Cek itu keluar setelah terjadi masalah sebagai jaminan. Bukan keluar sejak awal sebagai alat pembayaran. Sebetulnya ini perdata, bukan pidana,” ujar Arif.

JPU Vini Angeline dalam dakwaannya mengatakan, Greddy awalnya menemui Canggih untuk menawarinya menjadi investor pengadaan sprei merek King Koil untuk rumah sakit pada 2019 lalu. Pengadaan sprei itu nilainya mencapai miliaran karena rumah sakit hanya menggunakan sprei untuk sekali pakai saat pandemi.

“Greddy menjanjikan keuntungan sebesar empat persen dari nilai investasi yang diberikan,” kata jaksa Vini dalam dakwaannya.

Canggih lantas menyetor Rp 5,9 miliar secara bertahap ke rekening GTI untuk investasi periode November 2020 hingga September 2021. Setelah habis periode, Canggih berniat menarik modalnya. Namun, Indah dan Greddy menahan agar modal itu tidak ditarik. Keduanya juga memberikan tujuh lembar cek sebagai jaminan. Greddy menyebut bahwa cek-cek itu sebagai pengganti dana yang telah diinvestasikan dan bisa ditarik periode Oktober 2022 hingga Januari 2023.

“Namun, saat Canggih mencairkan cek-cek tersebut ternyata tidak bisa dengan alasan rekening giro sudah ditutup,” ujarnya.

Akibatnya, Canggih merugi Rp 4,8 miliar. Canggih melaporkan Indah dan Greddy ke Polisi. TOK

AKSIBRANTAS ECOTON di WWF ke-10 Bali 2024

Bali, Timurpos.co.id – Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air belum mendapat ruang yang cukup dan dibatasi dalam lembaga koordinasi formal yang kurang memberikan akses informasi dan partisipasi pada masyarakat luas. Komposisi anggota forum koordinasi dari elemen masyarakat perempuan dan anak seringkali belum terwakili.

Pengelolaan sumber daya air masih didominasi oleh kepentingan korporasi dan pembangunan infrastruktur pengairan yang seringkali mengabaikan pelibatan masyarakat dalam semua tahapan pelaksanakan program pengelolaan sumber daya air, sehingga memicu ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia serta dampak kerusakan lingkungan yang merugikan masyarakat lokal.

Salah satu tema yang membahas pelibatan penuh semua pemangku kepetingan adalah sesi tematik T1E2 tentang Penanganan Pencemaran Air dengan perencanaan berbasis sains dan pelibatan penuh semua stakeholder.

Direktur ECOTON Dr. Daru Setyorini menjadi salah satu panelis yang memaparkan pentingnya meningkatkan kapasitas masyarakat komunitas peduli lingkungan agar mampu berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sumber daya air, pemulihan kualitas air dan kerusakan sungai serta mengembangkan solusi lokal yang efektif mengurangi ancaman kerusakan sungai di daerahnya.

Menurut Daru, perempuan dan anak adalah kelompok yang rentan terdampak polusi lingkungan namun belum mendapat akses informasi dan partisipasi dalam pengelolaan sumber daya air.

Untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air terpadu dan partisipatif, ECOTON berkolaborasi dengan 5 lembaga di Belanda dan Indonesia dalam menginisiasi proyek pemulihan kualitas air Sungai Brantas.

“Salah satu tujuan proyek ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat di Sungai Brantas, khususnya perempuan dan anak dengan memberikan pelatihan pemantauan pencemaran dan kerusakan sungai melalui program Citizen Science dan menjalin koordinasi dan kolaborasi untuk menjalankan aksi solusi dengan pemerintah, lembaga pendidikan dan komunitas,” Jelas Daru, Kamis (23/05/2024).

Selain Daru, panelis lain yang menyampaikan laporannya adalah Emily Kroft, peneliti kualitas air danau dari Kanada dan Liu Yang, direktur International Cooperation Department of Chinese Hydraulic Engineering Society. Forum ini menjadi ajang membangun jaringan global dalam kolaborasi menanggulangi krisis air global.

“Program AKSIBRANTAS adalah model yang sangat bagus dan kami mendapat inspirasi aksi yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemulihan kualitas air” ungkap You Jinjun dari Global Water Partnership China di hall Kintamani 5 Bali Nusa Dua Convention Center.

Tamara Grujic, peneliti IHE Delft Belanda menyampaikan apresiasi atas program AKSIBRANTAS sebagai program yang berhasil menggerakkan lebih banyak komunitas sungai berkontribusi dalam perlindungan sungai.

Program AKSIBRANTAS dilaksanakan selama 6 tahun selama tahun 2018 – 2024. Proyek ini telah memperkuat 15 kelompok komunitas peduli Sungai Brantas terdiri dari kelompok perempuan, mahasiswa dan pelajar.

Komunitas Aliansi Lereng Wilis (ALWI) Tulungagung dan Hijau Daun Kediri melakukan aksi rutin penghijauan dan perawatan pohon, serta membersihkan sampah di Gunung Wilis dan mendorong kebijakan pemerintah untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai di Kabupaten Tulungagung dan Kediri. Pelajar dan mahasiswa membentuk kelompok pemantau sungai seperti kelompok Polisi Air SMPN 1 Wonosalam Jombang, Trash Control Community UINSA dan Envigreen UIN Malang.
Kelompok perempuan juga dibekali dengan keterampilan mengembangkan green business untuk mengurangi timbulan sampah plastik, dengan Toko Refill dan produk guna ulang tas belanja, popok dan pembalut wanita berbahan kain katun, serta mengembangkan ekowisata konservasi hutan KTH Kepuh Jombang dan Kelompok Nelayan Sekarmulya Megaluh Jombang.

Program AKSIBRANTAS menghasilkan kolaborasi dengan pemerintah terkait pengelolaan sungai antara lain BBWS Brantas, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Kesehatan.

Kolaborasi seperti ini perlu dikembangkan dan direplikasi agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif menjaga sungai di wilayahnya dan pemerintah dapat mencapai target pengelolaan sumber daya air dengan dukungan masyarakat yang berdaya dan peduli pada kelestarian sungainya. TOK

Polwan Polres Mojokerto Hibur ODGJ dengan Joget Poco-Poco

Mojokerto, Timurpos.co.id – Polwan Polres Mojokerto Polda Jatim mengajak 26 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berjoget poco-poco. Joget bersama ini untuk menghibur para ODGJ agar merasa selalu gembira.

Hadirnya Polwan Polres Mojokerto dalam Posyandu ODGJ berlangsung di balai Desa Mlaten, Kecamatan Puri. Posyandu ini rutin digelar setiap bulan diikuti 26 ODGJ binaan Puskesmas Puri.

Dua Polwan, Aiptu Siti Tri Hidayati dan Bripka Ela pun berinteraksi dengan puluhan ODGJ tersebut. Keduanya mengajak para ODGJ berjoget poco-poco, sehingga Posyandu kali ini dibalut nuansa riang gembira.

Tidak hanya itu, Aiptu Tri dan Bripka Ela juga melihat langsung para ODGJ membuat kerajinan keset berbahan kain perca. Menurut Aiptu Tri, pelatihan keterampilan ini perlu ditunjang sejumlah peralatan.

“Kebutuhan mereka akan kami sampaikan ke pimpinan. Insyaaallah nanti ada perhatian khusus langsung dari Bapak Kapolres Mojokerto untuk membantu para ODGJ,” terangnya, Jumat (17/05/2024).

Dalam setiap Posyandu, 26 ODGJ mendapatkan obat-obatan dari Puskesmas Puri. Mereka juga diberi pelatihan membuat kerajinan keset berbahan kain perca. Semua upaya tersebut untuk menyembuhkan mereka.

Kepala Desa Mlaten Dwi Siswarini berpendapat, para ODGJ menyukai aktivitas yang membuat hati mereka gembira. Termasuk joget poco-poco yang diinisiasi Polwan Polres Mojokerto.

“Kegiatan yang kami lakukan untuk selalu membuat hati mereka gembira,” tandasnya. M12

Polres Jember Gelar KRYD di Terminal dan Stasiun

Jember, Timurpos.co.id – Dalam rangka mengimbangi Operasi Puri Agung 2024, yang bertujuan untuk pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Polres Jember telah bersinergi dengan Kodim 0824, Dinas Perhubungan, dan Pemerintah Daerah melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama bagi mereka yang bepergian menuju Bali menggunakan angkutan umum.

Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari Operasi Puri Agung 2024.

Operasi ini bertujuan untuk memastikan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) serta kelancaran pelaksanaan kegiatan internasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 25 Mei 2024.

“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk melaksanakan KRYD di Terminal Tawang Alun dan stasiun-stasiun kereta api di Jember, ” ujar AKBP Bayu Pratama, Rabu (22/5).

Dalam KRYD ini meliputi pemeriksaan barang maupun orang yang bepergian menuju Bali dengan menggunakan angkutan umum.

“Pemeriksaan dilakukan secara humanis untuk memastikan bahwa semua penumpang dan barang bawaan mereka aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar AKBP Bayu Pratama Gubunagi.

Selain pemeriksaan di terminal dan stasiun, Polres Jember juga meningkatkan intensitas patroli oleh Polsek jajaran Polres Jember.

Patroli juga dilakukan dengan fokus pada terminal, stasiun, dan akses jalur menuju Bali.

Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang bepergian serta untuk mencegah potensi gangguan keamanan yang dapat mengganggu pelaksanaan WWF ke-10 di Bali.

“Kami ingin memastikan bahwa semua perjalanan menuju Bali berjalan dengan aman dan lancar, oleh karena itu kami meningkatkan frekuensi patroli dan melakukan pemeriksaan yang ketat namun tetap humanis,” terang Kapolres Jember.

Kami berkomitmen untuk mendukung suksesnya World Water Forum di Bali dengan menjaga situasi kamtibmas di wilayah kami,” jelas Kapolres Jember.

Kegiatan inipun mendapat respon positif dari masyarakat.

Banyak penumpang yang merasa lebih aman dengan adanya pemeriksaan dan patroli yang intensif.

Mereka menyadari pentingnya langkah-langkah ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama perjalanan dan pelaksanaan acara Internasional di Indonesia.

Kolaborasi antara Polres Jember, Kodim 0824, Dinas Perhubungan, dan Pemerintah Daerah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tidak hanya di Jember tetapi juga mendukung kegiatan internasional yang penting seperti WWF ke-10 di Bali.

Dengan sinergi yang baik antara semua pihak, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Melalui KRYD dan peningkatan patroli ini, Polres Jember menunjukkan kesiapan dan dedikasi dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban. M12

Polres Ngawi Berhasil Ungkap Kasus Tipu Gelap Cokat Roka, 3 Residivis Diamankan

Ngawi, Timurpos.co.id – Polres Ngawi Polda Jatim berhasil menangkap tiga pelaku dalam kasus penipuan dan penggelapan setelah adanya laporan.

Tempat kejadian perkara berada Jl. Raya Ngawi-Solo tepatnya di area parkir Monumen Suryo masuk Dsn./Ds Planglor Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi, yang terjadi pada Rabu (13/3/2024) sekira pukul 11.00 WIB bulan yang lalu.

Berdasarkan informasi dan keterangan korban juga para saksi, salah satunya adalah Tomy Setyawan (27) warga Gresik, Tim Tiger Satreskrim Polres Ngawi segera bertindak.

Setelah melakukan penyelidikan, para pelaku yang residivis berbagai kasus tersebut akhirnya berhasil diamankan Polisi.

Mereka adalah S bin S (41) warga Ngawi residivis pencurian gabah, NH als K bin W (36) warga Kec Imogiri Kab. Bantul-DIY, residivis pencurian sepeda motor, sedang HSH als J bin SR (38) warga Kec. Masaran Kab. Sragen adalah residivis kasus narkoba.

Hal itu seperti diungkapkan oleh Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K kepada media, Rabu (22/05/2024).

“Ya, benar, para pelaku tipu gelap coklat roka adalah residivis, yang mana sebelumnya mereka pernah dihukum atas kasus yang berbeda,” tutur Argo sapaan akrab Kapolres Ngawi, pada Rabu (22/5/2024)

Awalnya pelapor pada 8/4/2024 mendapatkan order pengangkutan barang berupa coklat dari PT. Interfood dengan tujuan Jakarta ke Gresik, dengan menggunakan 3 angkutan pengangkut.

Dua kendaraan yang mengangkut coklat roka berjalan sesuai rencana (diangkut tanggal 11 Maret 2024 dan sampai tujuan tanggal 13 Maret 2024), sedangkan satu angkutan ada hambatan.

Karena tidak ada kabar, maka pelapor mencari tahu keberadaan sopir, yang ternyata angkutan tersebut diturunkan di wilayah Kab. Ngawi tanpa seijin pelapor.

Atas kejadian tersebut, pelapor merasa dirugikan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ngawi

Adapun modus operandinya, pelaku awalnya mendapatkan telepon dari seseorang yang memberitahu akan ada kiriman barang berupa coklat roka.

Ketiga pelaku saling berkomunikasi, kemudian mencari tempat parkir kendaraan truk.

Setelah menemukan titik berhenti truk, para pelaku menurunkan dan memindahkan barang menggunakan kendaraan L300 dan truk, kemudian barang berupa coklat roka tersebut disimpan di rumah, sambil menunggu apabila ada pembeli.

“Para pelaku melakukan penipuan dan penggelapan barang, agar bisa dijual kembali dan mendapatkan uang untuk bersenang-senang dan kebutuhan sehari-hari,” terang Kapolres Ngawi.

Barang bukti yang berhasil diamankan berupa 1 lembar fotokopi faktur barang dan jumlah harga, 1 lembar fotokopi surat jalan, 4 lembar foto penurunan barang coklat roka dari truck fuso ke mobil pick up Mitsubishi L 300, 167 karton coklat roka, buku tabungan bank BRI dan kartu ATM atas nama salah satu pelaku, yakni S bin S.

Atas perbuatannya maka para tersangka diterapkan pada pasal 378 KUHPidana jo pasal 372 KUPidana jo pasal 55 KUHPidana, dengan ancaman hukuman selama-lamanya 4 tahun. M12

Polresta Malang Kota Bersama Forkopimda Musnahkan Barbuk Barbagai Jenis Narkoba

Kota Malang, Timurpos.co.id – Polresta Malang Kota bersama Forkopimda gelar pers release dan pemusnahan barang bukti narkoba di depan Ballroom Sanika Satyawada.

Pemusnahan Barang Bukti dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk Penjabat (PJ) Walikota Malang, perwakilan dari DPRD, BNN Kota Malang, Kejari, Kasdim Kodim 0833, Lapas Kelas I Lowokwaru, Lapas Perempuan, tokoh agama, LBH Peradi, Kapolsek jajaran, dan para pejabat utama (PJU) Polresta Malang Kota.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa pemusnahan Barang Bukti hasil pengungkapan kasus narkoba periode Maret hingga Mei 2024.

“Pemusnahkan barang bukti narkoba yang berhasil kami sita dari 9 laporan polisi. Barang bukti ini terdiri dari 1,5 kg Sabu, 44,216 kg Ganja, 391 butir Ekstasi, 19.000 butir Carnophen, dan 50.000 butir Pil Koplo berlogo ££,” ujar Kombes Pol Budi Hermanto,Rabu (22/05/2024).

Menurut Kombes Budi Hermanto dari pengungkapan kasus ini, pihaknya berhasil menangkap 10 orang tersangka yang berperan sebagai kurir dan pengedar jaringan narkoba yang beroperasi di wilayah Sumatera, Kota Malang, dan sekitarnya.

Dari perbuatn kesepuluh tersangka tersebut, dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) dan/atau Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Ancaman pidana mati, penjara seumur hidup, atau penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda maksimum Rp 13 miliar,” jelas Kombes Budi Hermanto.

Dari pemusnahan barang bukti narkoba ini Polresta Malang Kota sudah menyelamatkan manusia dari narkoba sebanyak 440.799 jiwa.

Masih di tempat yang sama, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan keberhasilan pengungkapan narkoba tersebut tidak terlepas dari kolaborasi dan sinergitas antar instansi.

“Kota Malang sebagai kota pelajar, kita harus terus bersinergi agar tetap aman, namun juga perlu keterlibatan serta dukungan dari masyarakat,” Kata Wahyu.

Sementara untuk pemusnahan narkoba hari ini, Poresta Malang Kota bekerjasama dengan BNN Jatim menggunakan mobil Incinerator agar barang bukti narkoba yang dibakar tidak menimbulkan polusi udara. M12

Polres Malang Bareng JSKK dan PK3 Gelar Doa Bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan

Malang, Timurpos.co.id – Kepolisian Resor Malang (Polres Malang), Polda Jawa Timur, bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menggelar doa bersama di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus mendoakan arwah para korban dalam peringatan 1,5 tahun tragedi tersebut.

Doa bersama ini dihadiri oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana beserta seluruh pejabat utama dan Kapolsek jajaran Polres Malang.

Keluarga Korban Kanjuruhan yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Keadilan Korban Kanjuruhan (JSKK) dan Perkumpulan Kerukunan Keluarga Korban Kanjuruhan (PK3) juga turut hadir.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen Polres Malang untuk terus mendampingi dan mendukung keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Kami bersama Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan hadir di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, membaca Yasin, dan tahlilan untuk seluruh almarhum/almarhumah Tragedi Kanjuruhan,” ujar AKBP Putu Kholis Aryana, Rabu (22/5).

Kapolres Malang menambahkan bahwa Polres Malang terus membuka komunikasi dengan keluarga korban untuk menyampaikan perkembangan dan fasilitas yang mereka butuhkan ke depannya.

“Saya tidak pernah bosan untuk mengucapkan Kami Mohon Maaf, dan kami berkomitmen untuk terus membenahi dan akan membersamai bapak ibu semua,” imbuhnya.

AKBP Putu Kholis Aryana menegaskan bahwa Polres Malang akan selalu mendukung keluarga korban, termasuk dalam permohonan bantuan pendidikan, tindakan medis, serta perbaikan rumah.

“Sampai kapanpun Polres Malang akan terus bersama Keluarga Korban Kanjuruhan, kami terus membuka diri dan mendukung program keluarga korban Kanjuruhan,” tandasnya.

Sementara itu, Vincensius Sari, salah satu keluarga korban yang hadir, menekankan pentingnya doa bersama ini untuk mengenyampingkan perbedaan di antara keluarga korban.

Melalui momen doa bersama ini ia tidak memikirkan dari kelompok mana, namun berharap seluruh pihak adalah satu keluarga.

“Meskipun ada perbedaan dalam bentuk perjuangan, saya kira wajar. Dalam bentuk doa, tetap bersatu dalam doa ini untuk 135 korban dan mudah-mudahan diterima di sisi Allah,” ungkapnya.

Doa bersama ini menjadi momen penting untuk mengenang dan mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan, sekaligus memperkuat ikatan antara pihak kepolisian dan keluarga korban.

Dengan penuh harap, acara ini menjadi salah satu langkah kecil menuju pemulihan dan keadilan bagi semua pihak yang terdampak. M12