Gresik, Timurpos.co.id – HPSN atau Hari Peduli Sampah Nasional diperingati setiap tahun pada bulan februari untuk mengenang tragedi longsoran sampah di TPA Leuwigajah ditahun 2005 silam. Peringatan ini dipenuhi dengan banyak kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dalam mengelolah dan mengurangi sampah.
Seperti kampung SIBA KLASIK yang terkenal sebagai icon kawasan merdeka sampahnya sudah mengelolah sampah skala rumah tangga sehingga tidak membebani TPA.
Sebagai rasa kepedulian terhadap masyarakat, tepat perayaan HPSN 2025 mereka melaunching _Zero Waste Tour_ perdana di kabupaten Gresik. Kali ini berkolaborasi dengan PIKK (Persatuan Istri Karyawan Karyawati) PLN UPT Gresik. kamis (20/02/2025).
Pada tour pertama mereka mengunjungi kawasan merdeka sampah di kampung SIBA KLASIK yang berada di kelurahan Sidokumpul RT.02 RW.05. Disini mereka belajar konsep penanganan sampah skala RT/RW, Membuat Eco Enzym, Edukasi pengomposan, Model Ekonomi Hijau Refill Store dan bengkel sampah.
Ibu Tiana Yudha anggota PIKK asal kab.Sidoarjo menuturkan bahwa dirinya baru kali pertama berkegiatan seperti ini.
“Didalam rangkaian tour ini salah satunya di kampung SIBA KLASIK saya sangat banyak menerima pelajaran pengelolaan sampah, kemasan makanannya saja dibungkus dengan daun pisang dan benar-benar mengurangi plastik sekali pakai”, tuturnya.
Tidak hanya itu mereka juga berkesempatan belajar membuat sabun dari cairan multiguna Eco Enzym bersama Relawan Dunia Eco Enzym (RDEE) Gresik. Setelah menyelesaikan kunjungan ke SIBA KLASIK, peserta melanjutkan perjalanan ke TPA Ngipik Gresik.
Saifudin Efendi koordinator kegiatan Zero Waste Tour menjelaskan bahwa kegiatan ini bisa picu ekonomi.
“Kami harus mengembangkan konsep Zero Waste Tour ini di kab.Gresik karena dampak dari kegiatan ini bisa picu ekonomi hijau _Green Business_ dari tamu yang berkunjung maka banyak sektor terdampak seperti katering makan, toko refill, praktisi lingkungan hidup, dan wisata kota. Serta dampak terpenting, bisa menumbuhkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kelolah dan kurangi sampah”, Tegasnya.
Pria yang akrab dipanggil Ipung ini menambahkan bahwa tour ini berbiaya murah dan tidak mahal.
“Zero Waste Tour_ ini murah, kami menkonsep semua kebutuhan dalam penyelenggaran ini se-efisien mungkin, mulai dari makanan secukupnya dengan pewadahan daun pisang, miniman yang kami produksi sendiri seperti telang, juga alat-alat penunjang zero waste dan kami tidak perlu beli pewadahan lagi. Juga bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik untuk pelayanan bus wisata Bandar Grissee yang hanya 5 ribu saja.
Tour ini diakhiri dengan menikmati sore hari menaiki bus wisata Bandar Grissee. Disini mereka bisa belajar bangunan/situs-situs sejarah di Gresik seperti kawasan perdagangan Bandar Gresse, pelabuhan Gresik, kampung picina, kamping arab dan banyak lagi. ***