Surabaya, Timurpos.co.id – Sebut saja namanya Mawar. Pelajar SMP yang tinggal wilayah Tegalsari itu sekitar Juni lalu mengenal cowok asal Manukan, yang juga pelajar SMP. Perkenalan itu mengakibatkan Mawar diduga mengalami rudapaksa.
Rudapaksa itu membuat korban sangat trauma. Teman-teman sekolahnya yang mengetahui korban dilecehkan kerap dibully. Sampai-sampai korban harus pindah sekolah.
SL (34) ibu korban menceritakan, kasus ini bermula anaknya dan pelaku saling kenal di sosial media. Anaknya kemudian diajak pergi ke Jalan Tunjungan. Di sana mereka bertengkar, anaknya diajak ke rumah pelaku.
“Anak saya menolak tapi diancam kalau tidak mau (menuruti terlapor) dia disuruh pulang naik ojek online. Karena saat itu anak saya tidak pegang uang, akhirnya anak saya terpaksa (mengikuti kemauan terlapor),” kata SL.
Setelah kejadian itu, pelaku mengantarkan korban pulang. Namun, ternyata pelaku diam-diam merekam saat menyetubuhi korban. Tak disangka video tersebut tersebar setelah korban menolak ajakan berhubungan intim lagi.
“Anak saya itu sampai dibully. Sampai anak saya pindah sekolah,” ucapnya.
SL memastikan meskipun anaknya sudah pindah sekolah namun masih trauma. Sebab di sekolah baru gara-gara kasus tersebut anaknya masih dihantui bullying.
Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kasus ini sudah ditangani Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya dan sudah masuk ke tahap penyidikan. “Sudah ditangani oleh PPA dan saat ini prosesnya sudah penyidikan. Kasusnya masih terus berlanjut,” tandas Haryoko. TOK