Peran Suplementasi Vitamin D Dalam Pengenalan Dan Pengelolaan Asma Pada Santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong

EKBIS44 Dilihat

Dosen FK Unusa dr. Adyan Donastin, Sp.P

Probolinggo, Timurpos.co.id – Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran napas, sehingga menyebabkan sesak, batuk, dan napas berbunyi (mengi). Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan bahwa sekitar 5% penduduk Indonesia memiliki riwayat asma, dengan jumlah kasus mencapai 1.017.290 orang. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga sering ditemukan pada remaja dan anak usia sekolah, termasuk santri yang tinggal di lingkungan pesantren.

Vitamin D (VitD) dikenal sebagai vitamin yang membantu menjaga kesehatan tulang, namun dalam beberapa tahun terakhir, telah diakui bahwa VitD juga memiliki peran penting dalam menjaga sistem imun dan mengurangi peradangan, termasuk pada penderita asma. Penyakit asma dapat kambuh jika seorang penderita terpapar pemicu asma (misal debu, asap rokok, cuaca dingin). Untuk mencegah kekambuhan tersebut maka perlu dilakukan pengelolaan asma dengan baik, salah satunya asupan VitD yang cukup sehingga dapat membantu terbentuknya sistem imun yang optimal. Suplementasi VitD sangat dianjurkan, terutama bagi santri yang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan dan jarang terpapar sinar matahari.

Baca Juga  Hari Anak Sedunia, ECOTON Bersama Forum Anak Gresik Datangi Ketua DPRD Kabupaten Gresik

Dalam melaksanakan program upaya kesehatan tesrebut, yaitu upaya promotif dan preventif, Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK UNUSA)  mengadakan program edukasi  mengenai Peran Suplementasi Vitamin D Dalam Pengenalan Dan Pengelolaan Asma Pada Santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri mengenai pengelolaan dan penanganan dini asma, serta memperkenalkan vitamin D sebagai suplemen pendukung kesehatan pernapasan.

Kegiatan ini berlangsung di lingkungan Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo pada hari Sabtu, 10 Mei 2025. Santri diberikan penyuluhan mengenai gejala asma, faktor pencetusnya, dan cara pengelolaan yang tepat, termasuk pentingnya paparan sinar matahari pagi dan konsumsi vitamin D baik dari makanan maupun suplemen.

Baca Juga  Staf Ahli Menkumham Bidang Ekonomi berikan Penguatan Reformasi Birokrasi di Kantor Imigrasi Tanjung Perak

Dengan adanya program ini, diharapkan menjadi langkah awal pembinaan kesehatan pernapasan di pesantren, mengingat lingkungan pondok yang padat dan sirkulasi udara yang kurang optimal dapat memicu gejala asma. Dengan pengenalan vitamin D sebagai bagian dari pengelolaan asma, diharapkan santri dapat hidup lebih sehat dan nyaman dalam menjalankan aktivitas belajar dan ibadah sehari-hari. TOK