Foto: Terdakwa Moh. Alief Diadali Melalui Video Call di PN Surabaya
Surabaya, Timurpos.co.id – Sidang lanjutan, perkara Tabrakan Maut di Jalan Kedongdoro Surabaya, yang menewaskan pasangan suami-istri (pasutri), sekitar 7 orang luka berat, warung makan, motor dan 2 mobil yang membelit terdakwa Moh. Alief AR Rozqin. Terkuak Fakta ternya pihak keluarga belum memberikan penganti biaya Rumah Sakit terhadap para Korban. Kini Moh. Alief diadli di Pengadilan dengan agenda pemerikasan saksi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan Hadiyanto dari Kejaksaan Negeri Surabaya, mengjadirkan saksi korban pangasangan suami istri yakni Bambang Harianto dan Yuni Rahmatul.
Bambang mengatakan bahwa, menjadi korban kecelakan di jalan Kedongdoro depan Hotel Holiday atau nav kareoke. Pada 1 November 2024 sekira pukul 04.00 WIB, mobil Inova Reborn warna putih menabrak mobil honda Jazz, lalu nabrak mobil saya yang lagi dipakir. Tidak sama disitu mobil masih mejalu lalu menbarak warung dan pengunjung warung serta motor juga.
“Ada korban perempuan yang sempat terseret dan motor.” Katanya. Senin (03/02/2025).
Lanjut Yuni menjelaskan ada 2 orang yang tewas saat kecelakan tersebut. Saya lihat pria meninggal di depan saya persis dan peremuan terseret di mobil terdakwa. Infomya yang meninggal itu, juga pasang suami-istri yang lagi nunggu makan di warung.
“Kemudian saya langusung membawa suami ke rumah sakti,” kata Yuni dihadapan Majelis Hakim.
Saat disingung oleh JPU apakah pihak keluarga telah menganti kerusakan mobil yang ditabrak. ” iya sudah diganti sekitar Rp 40 juta,” suat saksi.
Sementara Majelis Hakim menayakan selain saksi apakah ada korban lain, dan apakah sudah ada penganti biaya Rumah Sakit.
“Selain kita berdua, ada korban lain, teman saya ada 4 orang, asisten saya dan pemilik warung. Mengenai biaya rumah sakit kita menghabiskan sekitar Rp 5 juta. Itu belum ada penggantian sama sekali dari pihak keluarga terdakwa. ” beber Yuni.
Sementara itu JPU Suparlan menujukan barang bukti STNK Pajero, kepada saksi. “Iya benar,” kata Bambang.
Sontak Majelis Hakim Menanyakan dinama mobil pajero saat ini, ” ada di Rumah pak Hakim,” saut Bambang.
Lho kok bisa, kan menjadi barang bukti? Tanya Majelis Hakim.
Bambang mengatakan bahwa, kita pinjam pakai Yang Mulia,” katanya.
Majelis Hakim memerintahkan kepada JPU Suparlan untuk melampirkan surat pinjam pakai. Karana didalam bekas tidak ada. ” siap Yang Mulia,” saut JPU Suparlan.
Atas keterangan para saksi, terdakw tidak membatahnya. ” benar Yang Mulia,” kata terdakwa Moh. Alief melalui sambungan Video call.
Untuk diketahui berdasarkan surat dakwaan JPU Suparlan menyebutkan, bahwa Terdakwa Moh. Alief AR Rozqin Bin ABD. Razak bersama, Moh. Gabriel Madani, Azriel Akbar Amrullah, Herman Sujatno dan Moh. Amiril Iebad, Jumat tanggal 01 Nopember 2024 sekitar jam. mengkonsomsi Minuman keras jenis CAPTAIN MORGAN sebanyak 2 botol di Paradise Club Subaraya setelah selesai minum minuman keras tersebut selanjutnya terdakwa Alief bersama para saksi pulang dengan mengendarai Mobil INOVA Nopol W-1168-CQ yang dikemudikan oleh saksi Azriel Akbar di Jalan Banyu Urip menurunkan seorang perempuan menumpang dari Paradise Club.
Selanjutnya terdakwa Alief mengambil alih kemudi dengan cara membuka pintu kemudi dan masuk kedalam tempat duduk kemudi serta menutup pintu kemudi dengan keras seperti sedang emosi selanjutnya pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas terdakwa Alief yang dalam pengaruh minuman keras mengendarai Mobil Inova W-1168-CQ masuk ke Jalan kedongdoro dari selatan menuju utara dengan cara yang membahayakan yakni dengan mengoleng olengkan ke kanan dan kekiri atau berjalan zigzag dengan kecepatan tinggi yang akhirnya selip dan pindah lajur dan langsung menabrak mobil Honda Jazz Nopol P-1766-WD dan mobil Mobil Mitsubishi Pajero Nopol W-1909-XK yang sedang terparkir dan terus menabrak rombong warung makan dan beberapa orang pembeli yang sedang yang sedang mengantrei membeli makanan dan terhenti saat menabrak 1 Unit sepeda motor Honda Beat Nopol L-6931-TD sehingga mengakibatkan Sugiono dan Sri Arani meninggal dunia di tempat kejadian. TOK