Surabaya, Timurpos.co.id – Hadapi Krisis Plastik Global, Ecoton Operasi Plastik Keliling Jawa Timur. Dengan Patung Manusia Plastik ukuran 5 meter x 5 meter, Ecoton ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam penggunaan plastik sekali pakai untuk wadah makanan dan minuman karena adanya fakta bahwa serpihan plastik kecil atau mikroplastik yang ditemukan dalam organ tubuh manusia berasal dari wadah plastik minuman dalam kemasan. Setelah Dipamerkan di Surabaya Pada 13-15 Nopember 2024, Patung manusia plastik telah dipamerkan di Kebun Raya Purwodadi pada Sabtu 16 Nopember 2024.
“Manusia plastik tampil di Festival Aksi Generasi Iklim Jawa Timur Di Kebun Raya Purwodadi yang diadakan oleh Yayasan Cempaka dan Save The Children, dihadapan 380 anak-anak dari Forum anak yang datang dari 7 Kabupaten di Jawa Timur, dalam Acara bertema Saatnya bebaskan Sungai Dari Sampah” ungkap Prigi Arisandi.
Lebih lanjut koordinator Sains, Komunikasi dan Seni Ecoton menjelaskan bahwa Manusia Plastik akan keliling Jawa Timur. “Nopember ini Manusia plastik akan dioperasi di Malang dan Tulungagung, Kami berkolaborasi dengan komunitas lingkungan kota-kota di Jawa Timur,” ungkap Prigi. Pada Minggu (17/11/2024).
Team Operasi Plastik melakukan sosialisasi ancaman mikroplastik dalam tubuh manusia akibat pencemaran perairan pesisir dan tingginya kadar mikroplastik pada seafood, dalam acara Fishery Party yang dilakukan di Universitas Trunojoyo Madura. Operasi Plastik
“50% jenis plastik yang ada dalam darah manusia adalah jenis PET atau Polyethylene Terephthalate adalah jenis plastik yang kuat, ringan, dan transparan. Plastik ini sering digunakan untuk mengemas makanan dan minuman, seperti botol air minum, botol soda, toples selai,” Ungkap Rafika Aprilianti.
Lebih lanjut kepala laboratorium mikroplastik Ecoton ini menjelaskan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam organ vital manusia seperti jantung, Ginjal, testis, Hati, paru-paru dan bahkan dalam plasenta.
“Sehingga kami merasa perlu untuk mensosialisasikan fakta ancaman mikroplastik bagi kesehatan manusia”ungkap alumni Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Malang.
Untuk mensosialisasikan ancaman mikroplastik Ecoton membangun patung raksasa yang dibaut dari bahan besi yang diisi plastik bekas seperti tas kresek, botol air minum dalam kemasan, Styrofoam, gelas plastik, piring plastik, galon air sekali pakai, sachet makanan dan minuman.
”Patung raksasa ukuran lebar 5 meter dan tinggi 5 meter ini dibuat selama 6 minggu, awalnya kita mendesign di komputer kemudian kita bikin replica dari karton dan selanjutnya pengerjaan dengan besi betoneser ukuran 8 dan kawat stainless dikerjakan 4 orang tukang las dan penganyam kawat,” ujar Prigi Arisandi.
Lebih lanjut koordinator Sains, Komunikasi dan Seni Ecoton ini menjelaskan bahwa patung manusia plastik ini ingin memvisualkan kondisi tubuh manusia saat ini yang telah tercemar mikroplastik, untuk melengkapinya team kreatif ecoton juga membuat replica jantung, ginjal dan paru-paru. “ manusia plastik dilengkapi dengan replica jantung, ginjal dan hati yang didalamnya tertanam plastik seperti sedotan, tas kresek, botol plastik dan sachet, nantinya plastik-plastik ini akan dilakukan operasi dengan cara mencabut dari organnya. Acara pameran manusia plastik juga dilengkapi poster-poster yang berisi tentang hasil riset-riset mikroplastik, informasi gaya hidup minim plastik dan praktik melihat mikroplastik melalui mikroskop.
Edukasi Ancaman Mikroplastik
“Saat ini kita menghadapi krisis plastik global, bahkan pada 25 Nopember hingga 2 Desember 2024 akan dibahas kesepakatan plastik global di Busan oleh 176 negara di dunia, mengingat ancaman serius pencemaran plastik di bumi dan dampaknya pada kesehatan manusia, “ ujar Rafika.
Lebih lanjut rafika menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia saat ini menjadi penduduk yang paling banyak mengkonsumsi plastik sebesar 15 gram/bulan sedangkan pola konsumsi kita masih menggunakan wadah makanan dan minuman yang terbuat dari plastik, sehingga perlu upaya edukasi dan sosialisasi agar bijak menggunakan plastik sekali pakai.
“Salah satu tujuan kegiatan Operasi plastik manusia plastik adalah untuk edukasi ancaman mikroplastik dan membuka wawasan masyarakat agar menyadari bahaya wadah plastik untuk makanan dan minuman bagi kesehatan tubuh sehingga masyarakat akan lebih bijak dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” ujar rafika, lebih lanjut Rafika menjelaskan ada 5 tujuan operasi plastik manusia plastik, yaitu:
1.Sosialisasi fakta organ tubuh manusia yang telah terkontaminasi mikroplastik
2.Sosialisasi dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia
3.Mengenalkan sumber-sumber dan cara masuk mikroplastik kedalam tubuh manusia
4.Mengenalkan tips mengurangi kontaminasi mikroplastik
5.Mengenalkan jenis-jenis mikroplastik.
“Komunitas di Jawa Timur bisa menjadi tempat untuk kegiatan operasi plastik manusia plastik, komunitas bisa menyediakan transportasi untuk membawa manusia plastik, kami juga akan memasang tenda pameran yang berisi poster-poster yang berisi informasi seputar mikroplastik dan mikroskop untuk uji mikroplastik” ujar Rafika, lebih lanjut Rafika menjelaskan bahwa komunitas bisa melakukan uji mikroplastik pada kulit dan kulit wajah serta kadar mikroplastik di Udara.”kami juga memiliki drone khusus yang bisa menangkap mikroplastik diudara, kemudian disaat yang sama bisa dilihat jenis mikroplastik yang ada diudara sekitar lokasi pameran,” pungkas Rafika. TOK